Langsung ke konten utama

Luncurkan Aplikasi MonMang 2.0, Bagaimana Fitur Terbarunya?

 Luncurkan Aplikasi MonMang 2.0, Bagaimana Fitur Terbarunya?

(Doc AQUA)

Malang, LPM AQUA-Minggu (31/10/2021) Hutan mangrove merupakan salah satu indikator kesehatan lingkungan hidup sehingga dapat dilakukan monitoring. Indonesia memiliki potensi sumber daya laut dan mangrove yang besar serta luas sehingga diperlukan monitoring untuk pengelolaan yang efektif dan juga efisien. Berdasarkan hal tersebut maka terciptalah aplikasi Monmang. Aplikasi Monmang membantu dalam meminimalkan metode manual yang membutuhkan waktu lama dan bisa terjadi human error.

Fitur terbaru Monmang 2.0, menilik dari aplikasi Monmang sebelumnya yang mana sangat membatu bagi para peneliti ataupun mahasiswa dalam memonitoring mangrove. Aplikasi terbaru MonMang yaitu Monmang 2.0 sudah upgrade dalam IOS, berbasis riset yang memudahkan pengguna dengan fitur mapping, dan identifikasi mangrove secara otomatis. Sejauh ini sudah ada 32 jenis yang sudah dipetakan dari 43 jenis mangrove pada aplikasi MonMang 2.0.

“Sebenernya kami juga ingin MonMang v2.0 ini tinggal upgrade saja, jadi temen-temen tidak perlu install ulang. Namun, karena ada pembaruan beberapa fitur baru seperti android ke IOS, jadi harus install ulang. Meskipun demikian, data yang sudah ada pada MonMang sebelumnya langsung di export aja ke MonMang yang baru nanti akan muncul datanya lagi.” (Penjelasan Pak Wayan).

Pembaruan aplikasi dapat dengan meng-install ulang aplikasi Monmang 2.0. Rencana kedepannya aplikasi ini dapat resipitori data dalam platform sehingga user maupun pulblik dapat mengakses data secara real time.

Mangrove Monitoring International Training ini dihadiri oleh peserta training yang melingkupi dari beberapa negeri seperti Bahrain, Bangladesh, Srilanka dan beberapa negara. Secara umum terdapat 3 kelompok materi. Materi yang pertama terkait dengan remote sensing dan GIS dalam pemetaan yang berguna untuk memonitor mangrove. Kelompok materi kedua yaitu teknik monitoring yang dilakukan di lapangan, salah satunya dengan bantuan aplikasi Monmang 2.0 yang berperan sebagai alat untuk memonitoring mangrove. Kelompok materi ketiga yaitu Mangrove cultitex sebagai hasil akhir dalam monitoring mangrove. Diharapkan training ini dapat dijadikan moment untuk saling belajar dengan rekan di seluruh dunia yang terkait khususnya dalam bidang mangrove.

“Pokonya tidak menyesal untuk download MonMang v2.0 ini.” (Ucap Pak Wayan) (anw).

 

Sumber : Launching Monmang 2.0 Zoom

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...