Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2020

Mahasiswa di Ujung Gelisah

Ilustrasi : google image / terminal Tepat dipertengahan jalan menuju kebebasan yang membuat keadaan seakan tak nyaman. Sungguh kebebasan itu membuat pikiran ini berantakan. Angan yang semula cukup indah, disaat logika tak seutuh sekarang, hingga seiring berjalannya waktu membuat keutuhan itu bimbang. Sungguh ini sebuah beban sekaligus tantangan. Ketika perjalanan begitu menghanyut, kita ditekan oleh mental sendiri untuk memilih kegelisahan dan bergerak sesuai paksaan batin. Sedangkan di ujung mata lebih banyak kenyaman yang dimiliki mereka, meski ku yakin mereka tak senyaman yang kulihat saat ini. Tapi, hati ini tetap saja gelisah dan ego ini terus saja mendorong agar hati ini iri pada mereka. Di dalam diam sering saja hati ini berbisik, apakah ini sebuah perjalan menuju kebahagiaan? Apakah semua perjalanan dan pengorbanan selama ini akan menjadi percuma, hanya gara gara ketidak pastian sebuah pandangan? Semua gambaran itu seakan akan mengadu domba antara logika, keinginan dan ke

Puisi : Keadilan Untuk Siapa?

Oleh : Witasya Ketika putusan dilontarkan Ketukan palu pertanda sudah disahkan Para pembela menolak tak terima Terdakwa menunduk pasrah begitu saja Di tempat lainnya  Yang bersalah tersenyum sumringah Sebab putusan hakim berpihak padanya Korban menatap tak percaya; kecewa "Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia" Sila ke lima pancasila Timbangannya rusak berat sebelah Keadilan itu untuk siapa?

Puisi : Bhineka Tunggal Ika

Oleh : Witasya Bhineka Tunggal Ika itu apa? Seorang wanita Berkalung salib Lewat di pelataran masjid Dipandang asing Seorang berkulit gelap Masuk perkampungan barat Diperlakukan berbeda Dipermalukan Seorang ibu Hanya membeli sawi Disaat yang lain membeli daging Ditertawakan Bhineka Tunggal Ika itu apa? Berbeda-beda namun tetap beda? Simbol persatuan yang hanya lelucon belaka? Lantas makna sila ke tiga? Mitos belaka

Sejarah Pers Indonesia

Sumber : Google Image / iconscout.com Keinginan menerbitkan surat kabar di Hindia Belanda saat itu sebenarnya sudah sangat lama, tetapi selalu dihambat oleh pemerintah VOC. Baru setelah Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron van Imhoff menjabat, terbitlah surat kabar "Bataviasche Nouvelles en Politique Raisonnementen" yang artinya "Berita dan Penalaran Politik Batavia" pada 7 Agustus 1744. Ketika Inggris menguasai wilayah Hindia Timur pada 1811, terbit surat kabar berbahasa Inggris "Java Government Gazzete" pada 1812. "Bataviasche Courant" kemudian diganti menjadi "Javasche Courant" yang terbit tiga kali seminggu pada 1829 yang memuat pengumuman-pengumuman resmi, peraturan-peraturan dan keputusan-keputusan pemerintah.  Pada 1851, "De Locomotief" terbit di Semarang. Surat kabar ini memiliki semangat kritis terhadap pemerintahan kolonial dan pengaruh yang cukup besar.  Abad ke-19, untuk menandingi surat kabar-surat kab

Puisi : Tetesan Pilu

Oleh : Reny Tiarantika Mendering kala malam Tanpa isyarat salah Berucap tanpa bersalaman dengan perasaan Tuan, oh tuan Apa kau kira senyum tak bisa membalik? Berapa lama Tuan? Apa kau sengaja memberi tumpahan ini? Adakah pulang bagiku, Tuan? Merangkak dari pilu berdasar Mengharap yang dulu kembali Kembalikan senyumku Kembalikan bahagiaku Apa Tuan mencinta atas dasar ego? Hingga Tuan pahampun, tidak! Syair sayup-sayup meredup Kala kisah ini tak ingin hidup Hati semakin gugup Entah sampai kapan kuat menghirup Semakin larut dan mengatup Tanpa arti dan makna kian menutup

Mengapa Berbeda Harus Dipermasalahkan?

Sumber : google image No one is perfect. Bukankah pelangi indah karena perbedaan warna jadi kenapa harus ada pendiskriminasian pada sebuah perbedaan . Negara Indonesia merupakan negara pluralis, maka tidak mengherankan jika Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, maupun agama. Indonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia. Tentu saja, dari 17.506 pulau yang ada di Indonesia, masing-masing daerah pasti punya budaya masing-masing. Dan yang lebih kerennya setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan masing-masing. Tapi dan tapinya   nih ….. karena hal itu pula sering kali terjadi konflik golongan di Indonesia. Konflik ini muncul akibat   b anyak orang yang menjadikan daerahnya sebagai prioritas utama dan melupakan tanggung jawab sebagai warga negara. Apa tanggung jawab kita sebagai warga negara? Ada banyak   sekali tanggung jawab kita kepada negara, salah satunya adalah menjaga persatuan Indonesia. Seiring berjalannya waktu, seiring itu juga perubah