Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2017

Abdul Razak [MERASA BANGGA MENJADI WAKIL INDONESIA]

Satu lagi mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya berlaga diajang Internasional, Abdul Razak atau yang akrab dipanggil Zaki ini, berhasil terpilih menjadi delegasi Indonesia di Internasional Student Week in Ilmenau (ISWI) yang dilaksanakan pada tanggal 12 sampai 21 Mei 2017 silam. ISWI sendiri merupakan ajang pertukaran pelajar terbesar di Jerman, yang menjadi wadah bagi pelajar dari berbagai Negara untuk saling bertukar budaya, pengetahuan, dan global issue serta masalah-masalah dunia.  Terdapat empat perwakilan dari Universitas Brawijaya yang ketiganya berasal dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP), dan Zaki adalah satu-satunya delegasi UB dari FPIK.  Bukan hal yang mudah untuk dapat lolos menjadi salah satu perwakilan Indonesia pada ISWI, ada beberapa rangkaian seleksi ketat mulai dari registasi online, pembuatan essay wajib, dan beberapa seleksi lainnya. Hingga akhirnya Zaki berhasil mengalahkan 3000 pendaftar lainnya dan termasuk dalam 40

Selamat Hari Laut Sedunia

                    Our Ocean is Our Future Hari Laut Sedunia secara   resmi disahkan oleh majelis umum PBB pada Desember 2008 dan resmi diperingati setiap tahunnya di tanggal 8 Juni. Tercetusnya momentum ini   berawal dari konsep yang diusung oleh   Pemerintah Kanada   di Earth Summit, UN Conference on Environtment and Development (UNCED) di Rio de Janeiro, Brasil tahun 1992. Akan tetapi   di tahun   tersebut   PBB belum mengakui perayaan ini sebagai sebuah perayaan global yang resmi. Tema perayaan hari laut sedunia selalu berbeda-beda di setiap tahunnya. Dan pada tahun ini, para pemerhati laut mengusung konsep “Our Ocean is Our Future” dengan fokus aksi adalah bahaya sampah plastik. Adanya perayaan Hari Laut Sedunia ini, dapat kita jadikan sebagai sebuah momentum yang tepat untuk perenungan   dan refleksi akan pentingnya lautan bagi   masa depan. Sebenarnya seberapa pentingnya sih lautan itu?? Jika dilihat dari fungsi ekologisnya, lautan mampu menyerap gas karbondiok

Brawijaya Berprestasi Lagi

4 Mahasiswa Universitas Brawijaya Berlaga di International Student Week Jerman Oleh: Abdul Razak (Mahasiswa Ilmu Kelautan 2013) Malang, Jawa Timur – Empat mahasiswa Universitas Brawijaya bertandang ke Jerman untuk mengikuti rangkaian acara International Student Week in Ilmenau (ISWI) di Technische Universitat Ilmenau pada tanggal 12-21 Mei 2017. Sebanyak 2000 mahasiswa dari seluruh penjuru dunia mendaftarkan diri, setelah melalui seleksi oleh pihak ISWI terpilihlah 400 delegasi dari 80 negara untuk menjadi partisipan. Empat mahasiswa yang terpilih untuk mewakili Indonesia dari Universitas Brawijaya yaitu Ganis Shibarani (FISIP 2011), Abdul Razak (FPIK 2013), Annisa Dina (FISIP 2014) dan Handy Santoso (FISIP 2015). International Student Week in Ilmenau, atau yang biasa disingkat sebagai ISWI, merupakan international student week terbesar di Jerman dan kedua terbesar di wilayah Eropa. Didukung penuh oleh Federal Ministry of Education and Research serta bekerja sama dengan German

72 TAHUN PANCASILA

                 “ 72 TAHUN PANCASILA” Sumber : https://www.instagram.com/jokowi/ Tepat tanggal 1 Juni 2017, 72 tahun sudah usia peringatan hari lahir Pancasila. Pada tanggal 28 Mei 1945 Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI)  yang di ketuai oleh Dr. Radjiman Wediodiningrat dengan beranggotakan 62 orang  termasuk Soekarno, Hatta, dan Syahrir mengadakan rapat dengan agenda untuk menyampaikan pendapat tentang azas-azas negara yang akan didirikan untuk bangsa Indonesia. Setelah beberapa hari rapat tidak mendapatkan titik terang, kemudian pada tanggal 1 Juni 1945,Bung Karno dari banyak usulan-usulan yang mengemuka, berhasil mensintesiskan dasar falsafah negara yang di sebut Pancasila. Pidato yang tidak dipersiapkan sebelumnya ini kemudian diterima oleh anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia. Selanjutnya Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia membentuk panitia kecil untuk merumuskan dan membentuk und

R.A. Kartinistraat

  R.A. Kartinistraat TAHUKAH   KAMU   ?  Amsterdam, ibu kota Belanda, mengabadikan nama penjuang hak-hak perempuan Jawa di abad 17 itu. Wilayah Amsterdam Zuidoostatau yang lebih dikenal dengan Bijlmer . Nama pahlawan perempuan dari Jepara ini diabadikan sebagai nama jalan di Belanda. Seperti dirilis nasional.kompas.com ,  beberapa kota di Belanda, yakni Utrecht, Venlo, Amsterdam,dan Haarlem, menamai jalannya dengan Kartini Straat (Jalan Kartini).  Ibu kota Belanda, Amsterdam, juga mengabadikan nama pejuang emansipasi wanita itu sebagai nama jalan. Di wilayah Amsterdam, Zuidoost atau yang dikenal dengan Bijlmer, terdapat jalan yang dinamai dengan nama lengkap Kartini, yakni Jalan Raden Adjeng Kartini. Jalan itu berdekatan dengan jalan bernama pahlawan wanita dunia, seperti Rosa Luxemburg, Nilda Pinto, dan Isabella Richaards (Sep/*Red).

Emansipasi Wanita

  Emansipasi Wanita Raden Ajeng Kartini (R.A Kartini), seorang pahlawan nasional karena kegigihannya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan pribumi (emansipasi wanita) dalam berbagai aspek kehidupan. Upaya beliau telah mendapat apresiasi dari Presiden Soekarno melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia N0. 108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 sebagai pahlawan kemerdekaan nasional dan dinyatakan hari kelahiran beliau (21 April) sebagai ‘Hari Kartini’.   source : www. google image.com Perjuangan Kartini dalam ketetanegaraan RI sekarang ini telah diakui, secara tegas tersurat pada pasal 27 dan 28 UUD NRI tahun 1945 dimana antara pria dan wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Begitu juga dalam Sistem Pendidikan Nasional (UU N0. 20/2003) ditegaskan bahwa ‘pendidikan diselenggarakan secara demokratis dan berkeadilan serta tidak diskriminatif dengan menjujung tinggi hak asasi manusia, nilai keagamaan, nilai kultural, dan kemajemukan bangsa’. Sesuai Keppres No. 108 Tahun

Ir. Purnomo, Sosok Di Balik Vannamei Air Tawar Skala Rumah Tangga Pertama di Gresik

LPM AQUA- Perjalanan panjang telah dilalui hingga meraih kesuksesan yang sekarang, seolah membuktikan pepatah hasil tak akan pernah menghianati proses. Dialah Ir. Purnomo, salah satu alumnus Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya. Dibesarkan dari keluarga yang sederhana, semangat dan integritas kerja menjadi prinsip hidupnya. Tak bisa diam, itulah kesan pertama yang kami tangkap ketika berkunjung ke rumah singgah beliau di Gresik.    Sedikit bercerita selama di bangku kuliah, beliau aktif berorganisasi dengan tidak meninggalkan tuntutan akademiknya, tamparan halus bagi mahasiswa sekarang yang selalu berada di salah satu sisi saja. Gelar mahasiswa berprestasi (Mawapres) pernah berada digenggamannya.    Setelah mendapatkan gelar Sarjana, tepatnya pada tahun 1988, Ir. Purnomo sempat ditawari merintis karir menjadi dosen, beliau malah menolaknya dan memutuskan untuk mulai bekerja sebagai karyawan di salah satu Usaha Dagang (UD) Budijaya yang bergerak di bidang

Vannamei Air Tawar, Alternatif Cerdas Budidaya Vannamei

   Udang merupakan salah satu komoditas ekspor yang diunggulkan untuk menambah devisa Negara. Permintaan udang di pasar dunia diprediksi akan terus meningkat, terutama di beberapa Negara maju yang masyarakatnya sudah menerapkan pola hidup sehat. Kriteria gizi dari udang yang tinggi protein dan rendah kolesterol menjadi pertimbangan utama selain rasanya yang gurih. Inilah yang harus dijadikan peluang bagi Indonesia sebagai Negara eksportir udang terbesar di dunia. Hal ini tentu berdasarkan fakta yang ada bahwa Indonesia  mempunyai  luas wilayah  serta  adanya  sumber  daya  alam  yang mendukung  untuk  dapat  mengembangkan  usaha budidaya  udang.    Petambak udang kita sempat berjaya di masa lalu dengan udang asli Indonesia yakni udang windu ( Penaeus monodon ). Akan tetapi udang jenis ini rentan terhadap penyakit udang misalnya white spot . Hal ini diperparah dengan masuknya udang vaname yang didatangkan dari Amerika Latin. Alhasil sinar dari udang windu kian meredup.    Udang

Sudah Saatnya Nelayan Beralih ke Perikanan Budidaya

   Permintaa n  pasar   terhadap ikan akan cenderung   menunjukkan  tren positif seiring  kesadaran masyarakat  tentang  nilai  gizi yang terkandung dalam daging ikan . Ikan adalah alternatif cerdas sebagai pengganti daging sapi yang semakin mahal.    Selain ekonomis, kandungan gizi dalam daging ikan tidak bisa dikatakan remeh. Dikutip dari situs pertanian.magelangkota.go.id, ikan mengandung 18% protein terdiri dariasam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1-20% lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah.    Akan tetapi permasalahan baru muncul bagaikan dua sisi koin uang. Menurut teori ekonomi “Kebutuhan manusia tidak terbatas sedangkan alat pemuas kebutuhan tersebut terbatas”. Hal ini berakibat eksploitasi berlebihan ikan di laut yang mengakibatkan stok ikan di l

Kembalikan Pada Kami Arti Tri Dharma Perguruan Tinggi

   Dunia pendidikan perguruan tinggi akan selalu kental dengan aktivitas keintelektualan. Hal ini tentu berdasar dengan apa yang dibebankan terhadapnya bahwa perguruan tinggi adalah pencetak para penerus bangsa yang berkualitas dan bernalar kritis.    Menyoal dunia pendidikan terutama di perguruan tinggi, yang hingga sekarang masih menjadi persoalan adalah hilangnya tanggung jawab agung yang tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat dirasa hanya menjadi hafalan tugas ospek mahasiswa baru. Masyarakat akan berakhir sebagai pemimpi belaka jika mahasiswa yang diharapkan perannya belum bisa menerjemahkan makna Tri Dharma Perguruan Tinggi.    Persoalan perguruan tinggi yang mulai terindustrialisasi sempat dimuat dalam opini kompas yang ditulis oleh Budiawan, salah satu dosen UGM Yogyakarta. Perguruan Tinggi mulai berorientasi pada tuntutan bisnis (ekonomi), bahkan sistem yang dianutnya pun sudah melunturkan substansi Tri Dhar