Langsung ke konten utama

Postingan

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...
Postingan terbaru

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...

Dies Natalis ke-25 Himathrik: Menuju Era Kejayaan Tak Terkalahkan dengan 'The Glory of Atlan'

  Dies Natalis ke-25 Himathrik: Menuju Era Kejayaan Tak Terkalahkan dengan 'The Glory of Atlan'   (sumber: Dokumentasi panitia DN) Malang, LPM AQUA-(22/09/2024) Pada tanggal 22 September 2024, Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan (Himathrik) Universitas Brawijaya menggelar perayaan Dies Natalis ke-25 di lapangan basket Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Perayaan ini mengusung tema "The Glory of Atlan", sebuah kelanjutan dari tema tahun lalu yang menceritakan perjalanan Atlan( maskot ), dalam menaklukkan musuh dan merebut harta karun, sehingga dinobatkan sebagai raja lautan. Tema ini diambil untuk mencerminkan semangat Himathrik yang selalu berusaha menjadi yang terbaik dan tak terkalahkan di bidang perikanan dan kelautan, sejalan dengan perkembangan dan tantangan zaman. Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Master of Ceremony (MC) yang mengajak seluruh peserta untuk merasakan kegembiraan dalam perayaan penting ini. Setelah pemb...

Open House PINISHI 2024: Maba harus dipindahkan, panitia sebut bagian dari mitigasi

Open House PINISHI 2024: Maba harus dipindahkan, panitia sebut bagian dari mitigasi Sumber: Dokumentasi AQUA          Malang, LPM AQUA-(17/09/2024)  Open House PINISHI 2024 kembali digelar oleh Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Open House merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan PKKMB FPIK UB “PINISHI” 2024. Diselenggarakan tanggal 14 September 2024, panitia mencoba hal baru dalam pengenalan Lembaga Kedaulatan Mahasiswa FPIK UB. Selain menyediakan stand untuk pengenalan LKM, panitia juga menyuguhkan demonstrasi dari semua LKM FPIK pada mahasiswa baru. Kegiatan demonstrasi dilaksanakan sejak pukul 07.00 di lapangan basket FPIK.            Antusiasme mahasiswa baru sangat terasa dalam menyambut demonstrasi LKM ini. Sayangnya, antusias mereka tidak bertahan lama. Paparan sinar matahari yang terlalu lama hingga membuat 3 mahasiswa baru pingsan saat penyampaian demonstrasi. Hal ini disebabkan karen...

Pengabdian BIMA UB: Tingkatkan Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan Melalui Pemanfaatan Mangrove di Pantai Cemara Kabupaten Jember

Pengabdian BIMA UB: Tingkatkan Ekonomi dan Kelestarian Lingkungan Melalui Pemanfaatan Mangrove di Pantai Cemara Kabupaten Jember JEMBER- Universitas Brawijaya (UB) melaksanakan program pengabdian masyarakat di Pantai Cemara, salah satu destinasi wisata yang terletak di pesisir Dusun Getem, Desa Mojomulyo, Kecamatan Puger, Kabupaten Jember. Program ini bertujuan untuk mengembangkan potensi ekonomi lokal dan menjaga keberlangsungan lingkungan di kawasan Pantai Cemara melalui pemanfaatan mangrove dan olahan kerang, bekerja sama dengan Peduly Jember dan KSB Nusa Barong.   Pantai Cemara dipilih sebagai lokasi pengabdian karena potensinya yang besar, baik dari segi pariwisata maupun konservasi alam. Namun, terdapat beberapa tantangan yang menjadi fokus utama program ini. Salah satu permasalahan di bidang produksi adalah kurangnya strategi percepatan pengembangan hutan mangrove sebagai upaya konservasi berbasis pariwisata dan edukasi. Masyarakat Getem, menghadapi keterbatasan pengetahua...

MENOLAK LUPA : BEM FPIK ADAKAN REFLEKSI “SEPTEMBER HITAM” SIMBOL DUKA PERAMPASAN HAM DI INDONESIA

  MENOLAK LUPA : BEM FPIK ADAKAN REFLEKSI “SEPTEMBER HITAM” SIMBOL DUKA PERAMPASAN HAM DI INDONESIA      “September Hitam” menjadi frasa yang tepat untuk menggambarkan sejumlah peristiwa tragis pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) pada bulan ini. Bulan September menjadi saksi bisu dari luka mendalam sejarah bangsa Indonesia, dari pembantaian brutal hingga tindakan represif yang melanggar kemanusiaan. September sering kali menjadi pengingat pahit akan rentetan peristiwa yang memunculkan perjuangan untuk keadilan. Setidaknya ada beberapa tragedi pelanggaran HAM yang terjadi di bulan September, mulai dari kasus pembantaian jenderal pada peristiwa G30S/PKI, tragedi Tanjung Priok 1984, tragedi Semanggi II 1999, pembunuhan Munir 2004, pembunuhan Salim Kancil 2015 sampai dugaan kekerasan aparat pada aksi reformasi korupsi 2019.             Selasa (03/09/2024), Kementerian Kajian Aksi dan Strategis BEM FPIK UB 2024 mengadakan refleksi ...