Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2022

HARIAN AQUA (Vol. 38): DIES NATALIS FPIK UB KE-60

Dies Natalis FPIK UB Ke-60   (Sumber: Dok. LPM AQUA) M alang, LPM AQUA -Selasa ( 01 / 11 /2022) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan pada tanggal 28 Oktober 2022 telah berulang tahun yang ke-60. Acara sukses diselenggarakan yang mana untuk pembukaan acara Dies Natalies dibuka dengan motivasi kepada civitas akademik tentang “ S tronger T ogether ” yang berarti dalam team moral terdapat respect, trust, support, sense of belonging, dan commitment . A cara dilanjutkan dengan sambutan-sambutan dari Prof. Maftuch selaku Dekan FPIK UB serta beberapa perwakilan civitas akademik dan dosen yang memberikan ucapan selamat ulang tahun untuk FPIK UB yang ke-60 . “Mari terus kebersamaan kita ti n gkatkan, mari terus kekompakkan kita galakkan, seperti penyampaian motivasi stronger together , In sya Allah kita kuat jika bersama. Sekali lagi saya selalu menyampaikan mari terus jaga kebersamaan, kekompakkan, mudah-mudahan diusia 60 yang tidak muda, tapi ini tantangan kita bersama. Mudah-muda

RESENSI BUKU: MAN'S SEARCH FOR MEANING

Man's Search for Meaning Oleh: Titis Dwi Andhani (Sumber: Amazon.co.id) Judul                        : Man’s Search for Meaning Penulis                     : Victor E. Franki Penerbit                   : Noura Books Tahun Terbit           : 2017 Kota                          : Jakarta Selatan Jumlah Halaman    : 258 halaman   “Dunia Ternyata Bisa Menjadi Sangat Indah” Objektivitas dalam melihat kenyataan sangat diperlukan dalam situasi yang sulit. Saat seorang manusia berpacu pada pikiran kosong yang membuatnya hampa, justru banyak hal yang tersimpan dalam setiap langkah kakinya. Penulis berusaha menggambarkan secara ringkas tentang manusia harus tetap menggunakan logikanya dan bagaimana perilaku manusia bisa mempengaruhi kinerja otak orang lain. Kelebihan: Buku ini sekilas hanya menceritakan bagaimana seorang tawanan menjalani kehidupan dalam penjara dan mantan tawanan yang enggan ditanyai seputar aktivitas yang mereka lakukan selama penghukuman berlangsung.

PUISI: ANARKI

Anarki Karya: Titis Dwi (Sumber: Evgeniy Grozev-Pexels.com) Sudut kota itu katanya indah Kata para kompetitor serakah Satu pohon satu milyar dimatanya Uang uang uang pikirnya……   Kini hilang sudah Tak ada yang tenang untuk bertambah Terlihat langkahnya menginjak bumi manusia dengan terengah Lambaikan tangan pertanda……. Cukup Ini rumahku, Cari tempat lain tanpa merusak hidupku

HARIAN AQUA (Vol. 37): GENGGAM BERSAMA, ASA MARITIM INDONESIA

Genggam Bersama, Asa Maritim Indonesia (Sumber: Instagram AEMPIKSI) M alang, LPM AQUA -Senin (17/10/2022) Seminar Nasional AEMPIKSI IX 2022 “Tekad Mewujudkan Mimpi Blue Economy dalam Perikanan Terukur untuk Indonesia Maju 2030” telah sukses diselenggarakan pada hari Sabtu, 14 Oktober 2022. Rangkaian acara dimulai dengan pembukaan seminar nasional AEMPIKSI IX, pembacaan doa, menyanyikan lagu Indonesia Raya, menyanyikan MARS FPIK UB, lalu dilanjutkan oleh sambutan-sambutan, sambutan ketua pelaksana, sambutan presiden BEM FPIK U B , serta sambutan Prof. Dr. Ir. Maftuch, M. Si Dekan FPIK UB, beliau meresmikan pembukaan Seminar Nasional AEMPIKSI IX. Seminar dilanjutkan dengan penyampaian materi istimewa oleh Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si selaku Ketua Tim Percepatan Penangkapan Ikan Terukur Kement e rian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. Dilanjutkan dengan penyampaian materi luar biasa kedua oleh Dr. Kusdiantoro, S.Pi, M.Sc, beliau selaku Sekretaris Bada Riset dan Sumb

RESENSI BUKU: BUMI

BUMI Oleh: Dian Nisa Pristasari (Sumber: gramedia.com) Judul: Bumi Penulis: Tere Liye Penerbit: Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: 2014 Jumlah halaman: 440 halaman ISBN: 978-602-030-112-9   Buku Bumi merupakan buku pertama dari serial Bumi karya Tere Liye. Buku inj menceritakan tentang petualangan dari tiga remaja yang memiliki kekuatan super. Kekuatan super yang dimiliki oleh ketiga remaja tersebut berkaitan dengan nenek moyang dan kebenaran dari misteri salah satu tokoh yang nantinya akan menjadi salah satu tujuan utama dari petualangan mereka. Dibalik serunya petualangan yang mereka alami, mereka juga dihadapkan dengan berbagai macam tantangan dan musibah yang menimpa mereka. Mereka harus berdamai dengan ego masing-masing, saling menguatkan dan bekerja sama untuk menyelesaikan misi pertama mereka. Tere Liye mampu menyajikan petualangan yang apik dan menantang lewat buku Bumi. Penjelasan dari setiap aspek dapat dimengerti dengan jelas o

HARIAN AQUA (Vol: 36): DUKA TRAGEDI KANJURUHAN

Duka Tragedi Kanjuruhan (Sumber: Dok. LPM AQUA) Malang, LPM AQUA-Senin (10/10/2022) 01 Oktober 2022 menyisakan duka yang mendalam pada masyarakat Indonesia, terutama keluarga suporter Arema FC. Pertandingan yang diakhiri dengan derai tangis air mata hasil dari ketidakadilan oknum. Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan 200 lebih penonton bola malam itu. Satu persatu runtutan peristiwa diusut oleh media. Masyarakat dan keluarga korban meminta keadilan dan pertanggung jawaban akibat adanya lemparan gas air mata ke arah suporter. Penembakan tanpa alasan yang jelas tersebut menyebabkan kericuhan di antara par suporter. Mereka panik menyelamatkan diri dari tembakan gas air mata yang perih di mata dan menyebabkan sesak di dada. Para suporter berebut untuk bisa keluar dari dalam stadion, sedangkan beberapa pintu keluar stadion masih dikunci, tak ada akses keluar. Dobrak dan terus dobrak sambil meneriakkan permintaan “Tolong, buka pintunya!”. Namun, sudah ter

RESENSI BUKU: ANAK RANTAU

Anak Rantau Oleh: Azzahidatul Husna (Sumber:  Judul                          : Anak Rantau Penulis                      : A. Fuadi Penerbit                   : Falcon Publishing Tahun Terbit           : 2017 Kota Penerbit         : Jakarta Jumlah halaman    : 382 halaman ISBN                        : 987-602-60514-9-3 Deskripsi Buku: Menceritakan tentang seorang anak bernama Hepi yang ingin kembali ke kota tempat tinggalnya. Cerita ini dimulai dengan peristiwa pada hari pembagian raport Hepi. Ayah Hepi datang mengambil raport tanpa mengetahui bahwa ternyata saat ujian, Hepi tidak mengisi sama sekali lembar ujiannya yang menyebabkan Hepi dinyatakan tidak naik kelas. Ayah Hepi tentu marah besar, namun saat itu juga terlintas ide di kepalanya untuk mengajak Hepi ke kampung halamannya, Tanah Gadang. Hepi sangat senang ketika diberi tahu akan diajak ke kampung halaman ayahnya, namun kesenangan tersebut berujung pahit ketika pada akhirnya ayahnya memutuskan untuk menitipkan

OPINI: TOXIC SOLIDARITY SECARA PRINSIP DAN PRAKTIKAL

TOXIC SOLIDARITY SECARA PRINSIP DAN PRAKTIKAL Oleh: Grace Johanna (Sumber: Andrea Piacquado-pexels.com) Seperti Dalam ospek mungkin kita pernah merasakan sistem dimana kita dilatih untuk menjadi solid. Sistem ini mengharuskan kita menanggung kesalahan orang lain secara bersama-sama. Cara ini, terdengar sangat bagus dan membuat suatu komunitas atau organisasi menjadi sangat solid dengan prinsip sepenanggungan seperjuangan. Namun, jika dilihat dari sudut lain hal ini akan menjadi buruk. SECARA PRINSIP Secara prinsip, setiap orang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dia perbuat. Dan secara prinsip pula orang lain tidak serta merta bertanggung jawab atas apapun yang dibuat oleh orang lain pula, selain orang yang secara hukum atau moral terikat dengan dirinya. Contoh keterikatan ini adalah perusahaan dengan karyawan atau orang tua dengan anak. Dalam agama, setiap orang juga menanggung setiap perbuatan dosa yang mereka buat secara masing-masing. MENGAPA PRINSIP INI BENAR? Pri

HARIAN AQUA (Vol. 35): FAKULTAS ELIT, FASILITAS SEDIKIT

Fakultas Elit, Fasilitas Sedikit (Sumber: Dok. LPM AQUA) Malang, LPM AQUA -Senin (03/10/2022) Semester ganjil ini Universitas Brawijaya telah memperbolehkan mahasiswanya untuk 100% hadir dalam perkuliahan offline , begitu juga dengan FPIK. Dimulai dengan adanya Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hingga saat ini, FPIK semakin ramai saja tiap harinya. Namun selama adanya pandemi dengan uang UKT yang tidak mendapat keringanan, apakah fasilitas di FPIK sudah berkembang? Sebelum itu mari kita meninjau ulang fasilitas apa saja yang masih kurang dan sangat diperlukan oleh FPIK untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang ada. Apabila dilihat kembali sebenarnya FPIK masih perlu membangun beberapa fasilitas penting yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen maupun civitas akademik lainnya. (Sumber: Dok. LPM AQUA) Kurangnya tempat bagi teman-teman mahasiswa untuk mengerjakan tugas di fakultas Akses kecepatan Wi-Fi yang terkadang masih lambat Lapangan bola basket dan bol