Langsung ke konten utama

HARI PANGAN SEDUNIA

 HARI PANGAN SEDUNIA

World Food Day atau Hari Pangan Sedunia diperingati untuk mengatasi kelaparan global, meningkatkan kesadaran akan kebutuhan penting terhadap  hasil pertanian, memastikan adanya makanan yang cukup tersedia bagi semua orang. Hari Pangan Sedunia diperingati setiap tanggal 16 Oktober, dimana bertepatan dengan terbentuknya Organisasi Pangan dan Pertanian atau Food and Agriculture Organization (FAO) of the United Nation, tepatnya 16 Oktober 1945 di Quebec, Kanada. Peringatan Hari Pangan pertama kali dicetuskan oleh mantan Menteri Pertanian dan Pangan Hungaria, Dr. Pal Romany, yang memimpin Delegasi Hungaria pada sesi ke-20, Konferensi FAO. Kemudian 147 negara anggota FAO yang sedang melakukan konferensi di Roma  mencetuskan resolusi no. 179 mengenai penetapan Hari Pangan Sedunia pada November 1979 dan menyerukan peringatan Hari Pangan Sedunia pada 16 Oktober 1981. Tujuan utama dari peringatan Hari Pangan Sedunia adalah untuk meningkatkan kesadaran dan perhatian masyarakat internasional akan pentingnya penanganan masalah pangan. (Dinas Pangan, 2015)

Selama beberapa tahun terakhir Hari Pangan Sedunia mengambil fokus pada aspek ketahanan pangan dan pertanian, termasuk pada komoditas nelayan, perubahan iklim, dan keanekaragaman hayati. Dikutip dari laman resmi FAO, tema Hari Pangan Sedunia pada tahun ini adalah “Our Action Our Future Better Production, Better Nutrition, a Better Environment and a Better Life”. Melalui tema ini, masyarakat digalakkan untuk menjadi pahlawan pangan yang diharapkan juga berkontribusi pada transformasi sistem pertanian pangan yang lebih baik. Direktur Jendral Organisasi Pangan dan Pertania PBB menyatakan bahwa transformasi sistem pertanian pangan dapat dimulai dari perilaku konsumsi masyarakat, di mana masyarakat membeli makanan, bagaimana makanan tersebut dikemas, seberapa banyak limbah yang diciptakan, dan dampaknya terhadap sistem pertanian yang sudah berjalan.



Sumber gambar : pexels.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

Lagi dan lagi serangan KKB di Yahukimo : Pembunuhan Guru dan dan Serang Nakes 2 hari berturut-turut

Pada Jumat, 21 Maret 2025, serangan brutal oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diklaim oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua pegunungan, terhadap para guru honorer dan tenaga kesehatan (Nakes) di daerah tersebut, berdasarkan hasil olah TKP serangan itu dilakukan oleh para kelompok pelaku selama 2 hari berturut-turut serta dilakukan oleh 15 orang memakai penutup wajah dan bersenjata tajam. Dalam kejadian ini menewaskan seorang guru honorer yang bernama Rosalia Rerek Sogen serta 7 orang lainya mengalami luka-luka. Selain itu fasilitas sekolah dan rumah para guru tersebut ikut dirusak oleh para pelaku penyerangan. "Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam," tutur Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhanidi dikutip da...