Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2022

HARIAN AQUA (Vol. 42): DITERJANG BADAI, ATAP MASJID FPIK RUSAK

  Diterjang Badai, Atap Masjid FPIK Rusak (Sumber: Dok. LPM AQUA) Malang, LPM AQUA-Senin (28/11/2022) Jumat, 25 September 2022 Kota Malang diguyur hujan deras disertai dengan angin kencang dengan petir. Hujan deras tersebut berlangsung saat siang hingga sore hari selama kurang lebih 4 jam. Hujan deras yang disertai dengan angin kencang tersebut dapat mengakibatkan kerusakan pada beberapa fasilitas lalu lintas maupun gedung-gedung. Tak terkecuali FPIK. Hari Jumat setelah hujan deras disertai dengan angin kencang tersebut, mahasiswa FPIK diramaikan dengan kabar bahwa atap masjid FPIK terbang terbawa angin kencang saat hujan deras. Sontak kabar tersebut menyebar ke kalangan mahasiswa bahkan hingga sosial media twitter . Pada salah satu akun menfess di twitter , ada seseorang yang menuliskan bahwa atap masjid FPIK rusak karena hujan deras disertai angin kencang tersebut. “Gara-gara hujan badai angin ribut halilintar hari ini braw! Wkwkwk,” tweet seseorang pada akun  menfess  UB

OPINI: AKTIVIS MAHASISWA, BENERAN AKTIVIS ATAU CUMA NUMPANG EKSIS?

  AKTIVIS MAHASISWA, BENERAN AKTIVIS ATAU CUMA NUMPANG EKSIS? Oleh: Titis Dwi Andhani (Sumber: Dok. LPM AQUA) Katanya puncak tertinggi dalam status siswa adalah menjadi mahasiswa. Julukan mahasiswa secara umum digunakan pada saat sudah memasuki bangku perkuliahan. Serangkaian proses pengenalan mahasiswa dilakukan di setiap kampus, tanpa adanya diskriminasi dan polemik internal kampus yang menjadi bumbu-bumbunya. Menjadi mahasiswa sudah sepatutnya terbiasa bersuara untuk kepentingan masyarakat dan harapan masyarakat untuk memberi kritik seputar kebijakan-kebijakan blunder yang diresmikan pemerintah. Namun, apakah jiwa aktivis mahasiswa masih melekat kuat pada mahasiswa? Masuk dalam ranah aktivis mahasiswa menjadi sebuah kebangga a n sendiri. Sebenarnya apa tujuan mahasiswa menjadi aktivis? Kalau hanya numpang eksis lebih baik jadi selebritis. Menjadi aktivis tidak semudah hanya bersuara lantang dan kata penuh metafora lalu sudah di juluki aktivis. Aktivis harus bertanggung jawab ten

HARIAN AQUA (Vol. 41): KEAMANAN KURANG, BARANG BANYAK YANG HILANG

  Keamanan Kurang, Barang Banyak yang Hilang   (Sumber: Dok. LPM AQUA) Malang, LPM AQUA -Rabu (23/11/2022) Sudah hampir satu semester perkuliahan dilaksanakan secara offline atau luring (luar jaringan). Artinya, semakin banyak mahasiswa maupun civitas akademik yang beraktivitas di FPIK. Setiap hari pasti ada banyak maupun segelintir mahasiswa yang beraktivitas di FPIK, entah untuk praktikum, organisasi, UKM, rapat maupun hal yang lain. Namun, sudahkah aman FPIK kita ini? Melihat dari terlaksananya perkuliahan satu semester ini, ada beberapa kejadian terkait dengan kehilangan atau pencurian barang yang dimiliki oleh mahasiswa. Ternyata, FPIK masih belum cukup aman. Masih banyak mahasiswa FPIK yang kehilangan barang-barang mereka saat berada di FPIK. Mulai dari kotak pensil, helm, baju, tas, hingga laptop, dan masih banyak yang lainnya. Agaknya pihak dekanat kurang memperhatikan segi keamanan yang ada di FPIK.   (Sumber: Dok. LPM AQUA) Mari kita tinjau lagi, sudahkah FPIK memili

RESENSI BUKU: KONSPIRASI ALAM SEMESTA

  KONSPIRASI ALAM SEMESTA (Sumber : gramedia.com ) Judul : Konspirasi Alam Semesta Penulis : Fiersa Besari Penerbit : Mediakita Tahun terbit : 2017 Kota : Jakarta Jumlah halaman vi + 238 halaman ISBN : 978-979-794-535-0   Sinopsis :         Siapa yang tidak mengenal sosok Fiersa Besari? Seorang penulis, musisi dan content creator yang cukup vokal mengutarakan kegelisahan sosial melalui cuitan di twitter ataupun di lirik lagu ini telah merambah banyak platform untuk menyisipkan pesan perdamaian dan kasih melalui tulisannya. Konspirasi Alam Semesta merupakan Albuik #1 dari sosok yang biasa disebut Bung Fiersa ini. Albuk merupakan kombinasi antara album dan juga buku atau naskah yang dipadukan, seperti terdapat beberapa judul subbab yang menjadi judul lagu dari Album Konspirasi Alam Semesta. Bung Fiersa juga terus melakukan ciri khasnya ini dengan menerbitkan Albuk #2 dengan judul 11:11 pada 2018 silam.      Buku ini menceritakan tentang kisah asmara Juang Ast

PUISI: PULANG

Pulang Oleh: Putri Kencono (Sumber: Evgeniy Grozev-pexels.com) Sayapku patah Terbang dengan ringkih Tanpa kehadiran sang kekasih   Jalanku tertatih untuk kembali bangkit Diam di tengah sunyi Memberikanku sebuah ilusi Tentang rumah Tentang pulang Tanpa sadar bahwa jalan pulang selalu terlihat semu Karena utuh sudah menjadi tipu daya palsu

HARIAN AQUA (Vol: 40): PESONA MANGROVE, LOKASI KTT G20 BALI

Pesona Mangrove, Lokasi KTT G20 Bali (Sumber: Alexey Demidov-pexels.com) M alang, LPM AQUA -Rabu (1 6 /11/2022) G20 merupakan forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). KTT G20 tahun ini berlangsung di Bali, Indonesia. Terdapat 17 kepala negara ataupun pemerintah yang turut serta. Anggota G20 terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Cina, Turki, dan Uni Eropa. Berbagai persiapan dilakukan oleh pemerintah Indonesia di Bali termasuk lokasi utama pelaksanaan KTT G20. Salah satu lokasi kegiatan utama penyelenggaraan KTT G20 Indonesia yaitu Tahura Ngurah Rai Mangrove. Taman hutan raya yang berada di Provinsi Bali merupakan Taman Hutan Raya (Tahura) Ngurah Rai yang merupakan kawasan bertipe hutan payau dan tergenang air payau yang dipengaruhi oleh pasang surut. Tahura Ngurah Rai juga mempunyai peran

RESENSI BUKU: RAKSASA DARI JOGJA

Raksasa dari Jogja (Sumber: Gramedia digital) Judul               : Raksasa dari Jogja Pengarang      : Dwitasari Penerbit          : Plotpoint Publishing Tebal buku       : 270 halaman Cetakan          : Cetakan kedua, Bulan November tahun 2012 ISBN                : 9786029481235   Bianca seorang wanita yang kuat dan sabar dalam menjalani hidupnya, akan tetapi ia tidak mempercayai cinta. Terkenal tidak memiliki keluarga yang tidak harmonis, dimana seorang ayah yang selalu menyiksa mamanya, memiliki sikap emosianal, selalu melempar piring ketika marah. Bianca pernah ingin menyerah, akan tetapi dia berusaha untuk tetap bertahan. Bianca tidak mempercayai cinta, namun ia sering mencari jawaban atas pertanyaan itu. Namun, ketika melihat pandangan cinta dari mama dan ayahnya, ia semakin tidak mengerti cinta itu   apa. Satu hal yang ia pelajari dari kedua orang tuanya bahwa cinta itu omong kosong. Bianca tidak paham cinta, namun di setiap sudut dindingnya penuh dengan

HARIAN AQUA (Vol: 39): KONSERVASI MANGROVE DALAM UPAYA EKOSISTEM BERKELANJUTAN

Konservasi Mangrove dalam Upaya Ekosistem Berkelanjutan (Sumber: iconcom-canva.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (08/11/2022) Hutan merupakan salah satu elemen bumi yang berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon. Namun, sangat disayangkan bahwa kondisi hutan Indonesia saat ini semakin menipis. Pembukaan lahan, pembangunan hunian warga, penebangan liar, masih banyak lagi kegiatan yang menjadi sumber penyebab gundulnya hutan-hutan yang ada di Indonesia saat ini. Perbaikan di sana sini sudah coba dilakukan, namun tak sebanding dengan banyaknya pohon yang ditebang secara terus menerus. Apabila diperhatikan kembali, Indonesia memiliki potensi lain yang dapat membantu untuk menyerap emisi karbon. Ekosistem pesisir seperti mangrove, seagrass (tumbuhan laut) dan seterusnya dapat berfungsi sebagai penyerap karbon. Umumnya, karbon-karbon tersebut akan diserap oleh mangrove maupun seagrass yang selanjutnya akan disimpan. Emisi karbon yang tersimpan tersebut disebut sebagai Blue Carbon .

RESENSI BUKU: BULAN

BULAN Oleh: Dian Nisa Pristasari (Sumber: gramedia.com) Judul                            : Bulan Penulis                         : Tere Liye Penerbit                        : Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit                  : 2015 Jumlah Halaman          : 440 halaman ISBN                            : 978-602-030-112-9   Buku Bulan merupakan buku kedua dari series Bumi milik Tere Liye. Masih melanjutkan cerita petualangan tiga remaja, yaitu Raib, Seli, dan Ali yang berpetualang menyusuri klan-klan misterius. Buku kedua ini ketiga remaja tersebut dihadapkan pada permasalahan baru yang lebih menegangkan. Raib, Seli dan Ali diharuskan pergi menuju klan Matahari untuk suatu misi, yaitu mengikuti sayembara tahunan untuk mencari bunga matahari yang pertama kali mekar. Konon katanya bunga matahari tersebut dipercaya mempunyai kekuatan yang besar. Tak heran semua orang ingin menemukan bunga tersebut, tak terkecuali Si Tanpa Mahkota yang nantinya akan menjadi musuh besar