Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: HUJAN

 HUJAN

(Sumber: Gramedia.com)

Judul : Hujan

Penulis : Tere Liye

Penerbit : Gramedia

Tahun terbit : 2016

Jumlah halaman : 320

ISBN : 9786020324784

 

Buku karya Tere Liye ini menceritakan tentang seorang perempuan yang akhirnya menemuka tambatan hatinya. Namun pada akhirnya semua yang telah diimpikannya diambang kemusnahan karena tragedi besar. Perempuan tersebut akhirnya ingin membuang kenangan yang selama ini dimilikinya. Hingga akhirnya dia mengerti bahwa kenangan tersebut sama pentingnya dengan dirinya. Seseorang yang ingin merelakan masa lalunya tak perlu bersusah payah untuk membuang semua kenangan yang dimilikinya. Satu hal yang perlu dilakukan yaitu hanya merelakan dan mengikhlaskan. Buku ini mengajarkan bahwa kita perlu mengikhlaskan semua hal, ikhlas dalam hati dan pikiran. Semua hal yang terjadi di dunia ini pasti memiliki tujuan dan arti yang dapat berdampak pada hidup kita. Jadi daripada membuang jauh-jauh kenangan tersebut, alangkah lebih baiknya jika kita bisa merelakan dan mengikhlaskan bahwa kenangan itu akan tetap memiliki tempat tersendiri di hati mau pun pikiran kita sebagai satu hal yang dapat dijadikan pelajaran hidup. Tak hanya itu, buku ini juga mengisahkan tentang persahabatan abadi yang dapat mengajarkn kita bahwa sahabat memang selalu punya tempat tersendiri di dalam diri kita. Sahabat didefinisikan sebagai seseorang yang akan selalu bersamamu, mengingatkanmu, serta mendukungmu disaat suka dan duka. Dalam novel ini kisah persahabatan antar tokoh dapat menjadi inspirasi bagi pembaca.

Kelebihan:

  1. Penulis dapat menyampaikan cerita dengan tulisan yang baik serta pemilihan kosakata yang mudah untuk dimengerti
  2. Penokohan yang digunakan sudah sangat mewakili dan sifat-sifat yang dimiliki oleh tokoh yang ada sudah dapat digambarkan dengan tepat
  3. Terdapat pesan moral yang dapat kita ambil dari novel tersebut

Kekurangan:

  1.      Pada beberapa bab terdapat pergantian point of view, sehingga pembaca perlu lebih teliti lagi dalam memahami alur cerita (dnp).



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

Lagi dan lagi serangan KKB di Yahukimo : Pembunuhan Guru dan dan Serang Nakes 2 hari berturut-turut

Pada Jumat, 21 Maret 2025, serangan brutal oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diklaim oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua pegunungan, terhadap para guru honorer dan tenaga kesehatan (Nakes) di daerah tersebut, berdasarkan hasil olah TKP serangan itu dilakukan oleh para kelompok pelaku selama 2 hari berturut-turut serta dilakukan oleh 15 orang memakai penutup wajah dan bersenjata tajam. Dalam kejadian ini menewaskan seorang guru honorer yang bernama Rosalia Rerek Sogen serta 7 orang lainya mengalami luka-luka. Selain itu fasilitas sekolah dan rumah para guru tersebut ikut dirusak oleh para pelaku penyerangan. "Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam," tutur Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhanidi dikutip da...