Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol. 14): BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA KEDUA

BAHASA INGGRIS SEBAGAI BAHASA KEDUA

(Sumber: Pixabay-pexels.com)

Malang, LPM AQUA-Senin (28/03/2022) Bahasa Inggris sedari dulu dijadikan sebagai bahasa internasional. Dapat juga dikatakan sebagai bahasa kedua (ESL atau TESL) yaitu sebutan tradisional bagi pengguna atau studi bahasa Inggris oleh penutur non-penutur asli di lingkungan berbahasa Inggris atau orangnya bisa disebut sebagai translator. Sehingga mengacu pada pendekatan khusus yang dapat digunakan sebagai pengajaran yang dirancang bagi mereka yang bahasa utamanya bukan bahasa Inggris dengan tujuan mempermudah dalam komunikasi. Bahasa Inggris merupakan ibu bagi negara-negara seperti Australia, Amerika Serikat ataupun negara yang bahasa Inggrisnya memiliki peran yang mapan seperti India, Nigeria, dan lain sebagainya. Selain itu bahasa Inggris juga dikatakan sebagai bahasa Inggris untuk penutur bahasa lain.

Meskipun bahasa Inggris sering dikatakan sebagai kedua atau bahkan sering digunakan sebagai bahasa ibu, tetapi di Indonesia masih sering dibandingkan. Sebab, pelafalannya sering sekali banyak yang berbeda bahkan masih ada yang dibandingkan. Selain dikarenakan dialek di setiap daerah yang berbeda, faktor yang paling utamanya adalah pengucapan setiap huruf bahasa Indonesia yang memiliki ketidaksamaan yang signifikan membuat pelafalan setiap orang menjadi perdebatan bagi beberapa orang, namun masih cukup bisa dikuasai oleh beberapa masyarakat Indonesia.

“Mungkin bahasa Inggris ini memiliki aksen yang cukup bisa di kuasai untuk kita masyarakat Indonesia begitu, bukan seperti bahasa Indonesia yang memiliki aksen yang cukup berbeda dengan aksen mereka, jadi menurut saya untuk penguasaan bahasa Inggris ini cukup perlu untuk saat ini,  ungkap Titis Dwi Andhani mahasiswi FPIK program studi MSP.

“Bukan hanya saat ini di era globalisasi ini bahasa Inggris menjadi bahasa internasional dan juga Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang susah juga, yang sempat masuk sebagai bahasa tersusah,lanjut Titis Dwi Andhani mahasiswi FPIK program studi MSP.

Dari pernyataan tersebut memanglah dapat dibayangkan bahwa bahasa Inggris dan bahasa Indonesia memiliki perbedaan yang cukup signifikan pada letak aksen yang terkadang membuat perdebatan bagi beberapa orang. Bahkan bagi beberapa pelajar muncul rasa tidak percaya diri saat mengeja atau menggunakan bahasa Inggris.

Disisi lain bahasa internasional ini untuk beberapa wilayah digunakan dengan ejaan campuran dengan aksen bahasa lokal, contohnya saja Bali. Bali sendiri merupakan rajanya wisatawan internasional yang sudah mendunia, sehingga mau tidak mau masyarakatnya pun harus dapat berinteraksi dengan wisatawan yang datang guna peningkatan pada taraf pendapatan. Biasanya didapat dari hasil penjualan maupun tour guide bagi wisatawan manca negara dengan tujuan memperkenalkan tempat-tempat bersejarah di daerah tersebut.

“Untuk aksen sendiri seperti yang kita ketahui di Bali banyak turis dan juga masyarakat Bali mempelajari bahasa Inggris untuk mendukung perekonomian mereka. Saat study tour di Bali sendiri pasti pernah dengar bli (panggilan kakak laki-laki dalam bahasa Bali) berbicara bahasa Inggris dengan aksen Bali, menurut saya itu malah menjadi ciri khas tersendiri,ucap Rara Amerea mahasiswi FPIK program studi THP.

Oleh sebab itu, dilihat dari beberapa tanggapan mengenai penggunaan bahasa Inggris tidak jarang mahasiswa maupun pelajar yang masih tidak percaya diri akan penggunaan bahasa tersebut. Padahal dengan mempelajarinya di masa-masa renggang dengan berbagai cara seperti, menonton film, mendengar musik, sampai dengan cara paling basic dengan mempelajarinya melalui kamus ataupun dengan bantuan tenaga pengajar dapat meningkatkan kemampuan diri dalam berbahasa Inggris. Sebab Bahasa Inggris adalah bahasa yang dinilai bahasa yang paling berperan apalagi di era globalisasi saat ini. (nf)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7 The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia.

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dilakukan se