Si Cantik Biru yang Mematikan
Malang, LPM AQUA-Selasa (4/1/2022) Tubuh yang kecil dengan pola cincin biru yang menyebar di tubuhnya memberikan kesan yang menggemaskan dan mengagumkan. Namun, jangan tertipu dengan penampilan luar gurita kecil ini. Blue-ringed octopus atau yang dikenal dengan gurita cincin biru merupakan hewan laut kecil yang mematikan. Bahkan dapat membunuh manusia dengan cepat.
Gurita memiliki banyak chromatophores di bawah kulitnya sehingga memungkinkan gurita untuk mengubah warna dengan cepat. Hal yang sama juga berlaku bagi gurita cincin biru. Dalam keadaan yang membahayakan, gurita cincin biru akan membuat pola biru yang menyerupai cincin di seluruh tubuhnya. Cincin biru ini sebagai sinyal agar predator untuk menjauh.
Berasal dari Samudra Pasifik, gurita cincin biru hidup di perairan pasang dangkal dengan terumbu karang dan berpasir. Hingga saat ini hanya empat jenis gurita cincin biru yang memiliki nama ilmiah. The greater blue-ringed octopus (Hapalochlaena lunulata) merupakan gurita cincin biru dengan panjang 12 cm yang hidup di perairan dengan kedalaman hingga 20 m. The greater blue-ringed octopus ditemukan di Filipina, Indonesia, Papua New Guinea. Vanuatu dan Pulau Solomon. The Southern blue-ringed octopus (Hapalochlaena maculosa) merupakan gurita cincin biru dengan panjang 22 cm dengan memiliki 50-60 cincin biru. The Southern blue-ringed octopus ditemukan di perairana Australisa dengan kedalaman hingga 50 m. The blue-lined octopus (Hapalochlaena fasciata) merupakan gurita cincin biru yang sedikit berbeda dengan gurita cincin biru pada umumnya. Pola biru yang ada di tubuhnya berbentuk garis biru dan cincin biru di lengannya. Spesies ini memiliki panjang 15 cm yang ditemukan di perairan timur Australia. Southern Queensland hingga southern New South Wales pada kedalaman 20 meter. Spesies terakhir adalah Hapalochlaena nierstraszi yang muncul pada tahun 1938 di Pulau Andaman dengan panjang 16 cm dan pada tahun 2013 di India. Gurita jenis ini tidak diketahui banyak.
Gurita cincin biru memproduksi racun atau toksin yang mematikan yaitu Tetrodotoxin (TTX). Tetrodotoxin merupakan toksin yang 1000x lebih mematikan dibandingkan dengan sianida. Toksin ini tergolong neurotoxin yaitu toksin yang menyerang saraf. Gurita cincin biru membawa cukup toksin yang mampu membunuh 26 orang dewasa sekaligus dalam beberapa menit.
Ketika gurita
cincin biru menyerang manusia, gigitannya mungkin tidak terasa. Akan tetapi
selama beberapa menit ke depan efek dari racun gurita cincin biru mulai muncul.
Korban akan merasakan mati rasa, kelemahan otot, kesulitan menelan dan
bernapas. Apabila keadaan semakin memburuk maka korban dapat tidak sadarkan
diri dan mengalami kematian. Hingga saat ini belum ada penawar dari racun
gurita cincin biru. Setelah 15 jam pasca gigitan, otot-otot korban akan kembali
bekerja dan korban yang mampu bertahan selama 24 jam pertama akan sembuh total.
Walaupun spesies gurita ini dikenal sebagai gurita yang mematikan, kasus
kematian akibat racun gurita cincin biru hingga saat ini terjadi di Australia
(2 orang) dan Singapore (1 orang). (raa)
Sumber :
https://oceanconservancy.org/blog/2017/03/13/the-blue-ringed-octopus-small-but-deadly/
https://www.nhm.ac.uk/discover/blue-ringed-octopus-small-vibrant-deadly.html
https://theculturetrip.com/pacific/australia/articles/cute-but-deadly-7-facts-about-the-blue-ringed-octopus/
Komentar
Posting Komentar