Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: BULAN

BULAN

Oleh: Dian Nisa Pristasari

(Sumber: gramedia.com)

Judul                           : Bulan

Penulis                        : Tere Liye

Penerbit                       : Gramedia Pustaka Utama

Tahun terbit                 : 2015

Jumlah Halaman         : 440 halaman

ISBN                           : 978-602-030-112-9

 

Buku Bulan merupakan buku kedua dari series Bumi milik Tere Liye. Masih melanjutkan cerita petualangan tiga remaja, yaitu Raib, Seli, dan Ali yang berpetualang menyusuri klan-klan misterius. Buku kedua ini ketiga remaja tersebut dihadapkan pada permasalahan baru yang lebih menegangkan. Raib, Seli dan Ali diharuskan pergi menuju klan Matahari untuk suatu misi, yaitu mengikuti sayembara tahunan untuk mencari bunga matahari yang pertama kali mekar. Konon katanya bunga matahari tersebut dipercaya mempunyai kekuatan yang besar. Tak heran semua orang ingin menemukan bunga tersebut, tak terkecuali Si Tanpa Mahkota yang nantinya akan menjadi musuh besar rakyat antar klan. Kembalinya Si Tanpa Mahkota akan menjadi tugas besar Raib, Seli dan Ali untuk menghentikan Si Tanpa Mahkota untuk berkuasa.

Dalam buku keduanya ini Tere Liye juga memperkenalkan beberapa tokoh baru yang berperan penting dalam kelanjutan petualangan Raib, Seli dan Ali. Tokoh-tokoh tersebut akan ikut berpetualang dalam buku-buku selanjutnya. Apabila pembaca langsung membaca buku kedua ini tidak akan merasa bingung, sebab jalan cerita yang diambil sudah berbeda. Tokoh-tokoh yang ada di buku kedua ini juga diberikan penjelasan sedikit terkait dengan latar belakangnya. Namun, sangat disarankan agar pembaca membaca runtut dari buku yang pertama untuk mendapatkan sensasi petualangan yang lebih lengkap dan pembaca akan lebih memahami alur cerita keseluruhannya. (dnp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

Lagi dan lagi serangan KKB di Yahukimo : Pembunuhan Guru dan dan Serang Nakes 2 hari berturut-turut

Pada Jumat, 21 Maret 2025, serangan brutal oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diklaim oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua pegunungan, terhadap para guru honorer dan tenaga kesehatan (Nakes) di daerah tersebut, berdasarkan hasil olah TKP serangan itu dilakukan oleh para kelompok pelaku selama 2 hari berturut-turut serta dilakukan oleh 15 orang memakai penutup wajah dan bersenjata tajam. Dalam kejadian ini menewaskan seorang guru honorer yang bernama Rosalia Rerek Sogen serta 7 orang lainya mengalami luka-luka. Selain itu fasilitas sekolah dan rumah para guru tersebut ikut dirusak oleh para pelaku penyerangan. "Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam," tutur Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhanidi dikutip da...