Langsung ke konten utama

Resensi Buku: How to Win Friends & Influence People

 

Gambar: pdfdrive.com

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Buku

Judul               : How to Win Friends & Influence People

Penulis            : Dale Carnegie

Penerbit          : Simon and Schuster

Tahun Terbit   : 1936

Halaman         : 215 halaman

Kategori          : Personal Development

Bahasa            : Inggris

Harga              : $9.46

Ringkasan

"The effect of smile is powerfull, even when it is unseen. Telephone companies throughout the United States have a programme called ‘phone power’ which is offered to emplotees who use telephone for selling their services or products. In this programme they suggest that you smile when talking on the phone. Your ‘smile’ comes through in your voice.” -hlm. 70

Kemampuan untuk berteman dengan baik dan mempengaruhi orang lain menjadi salah satu skill yang sangat penting di era ini. Salah satu contohnya dalam sebuah perusahaan, skill tersebut akan sangat membantu dalam membangun kerjasama yang solid di antara karyawan serta hubungan yang baik antara pimpinan dan jajarannya. Salah satu buku yang membahas hal tersebut adalah ” How to Win Friends & Influence People” karya Dale Carnegie. Buku yang telah hadir ke dunia sejak tahun 1936 ini berisi banyak pengalaman penulis serta peristiwa penting dalam hidupnya yang dikaitkan dengan konsep yang akan disampaikan sehingga dapat dipastikan buku ini tidak berisi teori semata. Secara singkat buku ini terdiri dari 4 bagian, yaitu:

·         Fundamental Techniques in Handling People

·         Six Ways to Make People Like You

·         How to Win People to Your Way of Thinking

·         Be a Leader: How to Change People Without Giving Offence or Arousing Resentment

Kesimpulan yang bisa di dapat dari buku ini adalah kita harus memahami atau menempatkan posisi sebagai orang lain sebagai upaya memahami perspektif mereka. Semua orang suka didengarkan, dipahami, dan dibuat merasa penting.

Kelebihan

Untuk ukuran buku yang sudah berusia 85 tahun, menurut saya isinya masih sangat relevan hingga saat ini. Materi dan tips yang diajarkan oleh seorang Dale Carnegie masih banyak digunakan oleh motivator-motivator serta banyak di bahas oleh reviewer buku sampai sekarang.

Kekurangan

Saya pribadi cukup merasa bosan ketika membaca buku ini. Tidak seperti buku yang sudah saya bahas sebelumnya, How to Win Friends & Influence People tidak dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi dan lembar kerja yang dapat mempermudah mengingat isi buku.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...