Langsung ke konten utama

Resensi Buku : Marketing Revolution

 

Gambar : ebooks.gramedia.com

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Buku

Judul               : Marketing Revolution

Penulis            : Tung Desem Waringin

Penerbit          : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit   : 2010

Halaman         : 259 halaman

Kategori          : Marketing

Bahasa            : Indonesia

Harga              : Rp. 158.000

Ringkasan

“Dalam upaya menciptakan penawaran yang begitu menarik dan bisa dipercaya, sangat penting bagi kita untuk memahami bagaimana manusia merespon sebuah penawawan. Sekali kita mengetahui formula ini, menciptakan penawaran yang begitu menarik dan bisa dipercaya akan menjadi sangat mudah.” -hlm. 13

Setelah sebelumnya sedikit membahas mengenai buku Financial Revolution, kali ini saya akan kembali membahas buku seri revolution, yaitu Marketing Revolution. Pengarangnya masih sama, seorang Tung Desem Waringin yang merupakan pelatih sukses nomor 1 dan pembicara terbaik di Indonesia versi Majalah Marketing. Dalam urusan marketing beliau juga tidak perlu di ragukan, predikat “one of the most powerful people in business in Indonesia” versi Majalah SWA sudah lebih dari cukup untuk menjawab keraguan tersebut. Buku Marketing Revolution sendiri juga merupakan buku national best seller, sama seperti pendahulunya yaitu Financial Revolution. Buku ini tidak hanya di tujukan bagi orang-orang marketing saja, tetapi juga sangat berguna untuk pemilik bisnis atau bahkan orang awam yang tertarik mempelajari marketing sebelum memulai bisnisnya. Penyampaian materi dalam buku ini disampaikan secara detail oleh penulis dilengkapi dengan contoh untuk memudahkan pembaca memahami apa yang ingin di sampaikan. Bagi seseorang yang sudah lama mengikuti Pak Tung, mereka tahu bahwa hal tersebut memang merupakan ciri khas beliau dalam menulis buku hingga memberikan materi dalam berbagai seminarnya. Secara singkat buku Marketing Revolution berisi 12 bab yaitu :

  1.  Bagaimana kaya melalui marketing
  2. Fokus marketing revolution
  3. Bagaimana menciptakan penawaran yang meningkatkan kenikmatan/perceived value/return on investment/hal-hal yang positif
  4. Bagaimana menciptakan penawaran yang mengurangi atau meniadakan keberatan/kesengsaraan/risiko/hal-hal yang negative
  5. Bagaimana mempermudah transaksi
  6. Bagaimana menyampaikan penawaran sangat menarik dan dapat dipercaya kepada calon pembeli yang tepat
  7. Tujuh jurus marketing revolution
  8. Enam kebutuhan penting manusia
  9. Jurus-jurus marketing yang inspiratif
  10. Tujuh hukum psikologis marketing revolution
  11.  Bagaimana menggunakan ilmu mengingatkan
  12. Marketing revolution

Banyak perusahaan telah mengalami kemunduran usaha bahkan mendekati kebangkrutan, terutama dalam masa pandemi seperti sekarang ini. Sayangnya banyak dari mereka yang tidak mau belajar mengambil hikmah dari kemunduran tesebut ataupun tidak mau belajar dari perusahaan lain yang sudah terbukti mampu mengatasi berbagai tantangan dan mampu bangkit kembali untuk meraih keuntungan yang luar biasa. Walaupun Marketing Revolution terbit pertama kali di tahun 2008, tetapi menurut saya isi atau ilmu yang ada di dalam buku ini masih relevan hingga saat ini.

Kelebihan

Setiap materi atau ilmu dijelaskan secara detail oleh penulis dan dilengkapi dengan contoh agar pembaca lebih mudah memahami apa yang ingin di sampaiakan. Bahasa yang digunakan sangat ringan dan komunikatif, sehingga saya pribadi pun sangat menikmati membaca buku ini. Penjelasan materi dari buku ini juga di dukung oleh ilustrasi untuk memudahkan pembaca mengingat ilmu yang diberikan, karena penulis buku juga paham bahwa menurut penelitian otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada tulisan

Kekurangan

Tidak adanya lembar kerja seperti buku seri revolution yang lain sangat terasa dalam buku yang satu ini. Selain itu jumlah total halaman Marketing Revolution adalah 342, sedangkan yang benar-benar berisi materi hanya 259 halaman. Menurut saya testimoni di awal buku serta promosi di bagian akhir terlalu banyak, akan lebih baik jika di isi dengan materi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...