Langsung ke konten utama

BERITA LOKAL: Hari Buruh, Harapan Kesejahteraan Buruh dan Keluarga

 

Hari Buruh, Harapan Kesejahteraan Buruh dan Keluarga

(Sumber: Adi Nugroho)

Malang, LPM AQUA – Rabu (01/05/2024) Hari Buruh Internasional yang diperingati setiap tanggal 1 Mei selalu menjadi hari yang berharga bagi semua buruh. Peringatan ini menjadi momentum buruh untuk mengeluarkan segala keluh kesahnya pada pemerintah.

Kota Malang menjadi salah satu kota yang ikut andil dalam kegiatan aksi May Day pada hari buruh internasional. Tahun ini para buruh melakukan seruan aksi di depan Balai Kota Malang dengan mengerahkan ribuan massa yang dipimpin oleh para buruh yang tergabung dalam Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) serta mahasiswa se-Malang Raya.

Berdasarkan ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum para buruh ini menuntut dicabutnya UU Cipta Kerja dan Semua Ketentuan-Ketentuan Turunannya. Peringatan Hari Buruh ini menjadi hari perjuangan akan hak-hak buruh yang belum terpenuhi oleh negara. Salah satu poin yang sangat membebani para buruh dalam Undang-Undang Cipta Kerja dan turunannya yaitu pada Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 2023 tantang pengupahan.

Perbedaan perhitungan pengupahan dan pesangon yang ada dalam peraturan tersebut dianggap menjadi peluang penindasan bagi para buruh di Indonesia. “Kegiatan orasi ini dilakukan oleh buruh sebagai bentuk kekecewaan terhadap negara khususnya pada buruh juga anak buruh. Jadi, sekarang yang diperjuangkan adalah untuk mencabut UU Ciptaker bersama turunannya. Karena ini menjadi palang pintu penindasan yang semakin marak di Indonesia,” ucap Misdi selaku Koordinator Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) Wilayah Malang Raya.

Mahasiswa yang juga ikut andil dalam kegiatan aksi May Day ini juga mendukung seruan buruh pada pemerintah. “Banyak anak buruh yang kesulitan membayar UKT karena gaji orang tua yang tidak dapat menutupi kebutuhan hidup dari keluarga buruh. Sehingga adanya aksi ini diharapkan menjadi evaluasi bagi pemerintah untuk membenahi UU Ciptaker agar nantinya calon buruh tidak mengalami keburukan yang terjadi pada buruh masa sekarang.” ucap Candra dari Fakultas perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya sebagai harapan pada pemerintah saat ini.

Penulis: Sitti Aisyah

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...