Langsung ke konten utama

CERPEN: LANGKAH MENUJU IMPIAN


 LANGKAH MENUJU IMPIAN

Oleh: Siti Aisyah


(Sumber: freepik.com)

Berada di pinggiran kota kecil yang dipayungi oleh pepohonan hijau, hiduplah seorang remaja bernama Arif. Arif adalah seorang pemuda yang penuh semangat, bercita-cita tinggi untuk meraih banyak prestasi dalam hidupnya. Impiannya bukanlah sekadar impian biasa, tapi sebuah target yang begitu jelas dan tegas baginya.

Suatu hari, ketika Arif duduk di bangku sekolahnya, ia mendengar tentang kompetisi debat tingkat nasional yang akan diadakan beberapa bulan mendatang. Ini adalah kesempatan baginya untuk menunjukkan bakatnya dalam berbicara dan memenangkan penghargaan bagi sekolahnya.

Arif pun langsung bersemangat. Dia tahu bahwa untuk berhasil dalam kompetisi ini, dia harus bekerja keras dan mempersiapkan dirinya dengan baik. Dia mulai mempelajari topik-topik yang akan dibahas, memperdalam pengetahuannya tentang argumen dan logika, dan berlatih berbicara di depan cermin setiap hari.

Pada suatu hari, ketika Arif sedang berlatih di ruang klub debat sekolah, temannya, Maya, datang menghampirinya.

"Hey, Arif, apa kabar persiapan untuk kompetisi debat?" tanya Maya sambil tersenyum.

Arif menghela nafas. "Semuanya berjalan lancar, Maya. Tapi aku masih merasa gugup. Bagaimana kalau aku tidak cukup baik?"

Maya meletakkan tangannya di pundak Arif dengan penuh semangat. "Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Arif. Kamu telah bekerja keras dan kamu tahu bahwa kamu bisa melakukannya. Percayalah pada dirimu sendiri!"

Arif tersenyum mengangguk. "Terima kasih, Maya. Aku akan mencoba yang terbaik."

Waktu terus berlalu, dan hari kompetisi pun tiba. Arif dan timnya tiba di lokasi dengan perasaan campur aduk di dalam hati mereka. Mereka merasa gugup namun juga penuh semangat untuk menunjukkan kemampuan terbaik mereka.

Di antara ratusan peserta dari berbagai sekolah, Arif dan timnya bersiap-siap untuk beraksi. Mereka mendengarkan dengan seksama peraturan dan ketentuan kompetisi, mengetahui bahwa tantangan yang menantang menanti mereka.

Ketika giliran mereka untuk tampil, Arif dan timnya berdiri di panggung dengan percaya diri. Mereka memulai debat dengan penuh semangat, menyampaikan argumen mereka dengan jelas dan tajam. Meskipun tekanan kompetisi begitu besar, mereka tetap tenang dan fokus pada tujuan mereka: meraih kemenangan.

Setelah debat selesai, suasana tegang pun menyelimuti ruangan. Semua peserta menantikan pengumuman pemenang dengan napas terengah-engah.

Akhirnya, nama tim Arif disebut sebagai juara dalam kompetisi. Mereka merasa euforia dan kebahagiaan yang luar biasa. Arif tidak bisa menyembunyikan senyum kebanggaannya.

Ketika mereka keluar dari ruangan, Maya datang menghampiri Arif dengan senyum lebar di wajahnya. "Kamu luar biasa, Arif! Kamu telah membuktikan bahwa kerja keras dan keyakinan pada diri sendiri bisa menghasilkan prestasi yang luar biasa."

Arif tersenyum lebar. "Terima kasih, Maya. Tanpa dukunganmu dan teman-teman lainnya, mungkin aku tidak akan bisa melakukannya."

Dengan kemenangan ini, Arif merasa semakin percaya diri untuk mengejar impian-impiannya yang lain. Dia menyadari bahwa dengan tekad yang kuat dan dukungan dari orang-orang terdekatnya, tidak ada hal yang tidak mungkin untuk dicapai. Dan dengan semangat itu, Arif pun melangkah maju, siap untuk menghadapi tantangan berikutnya dalam hidupnya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7 The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia.

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dilakukan se