Langsung ke konten utama

Resensi Film : Wrath of Man

 


Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Film

Judul               : Wrath of Man

Sutradara        : Guy Ritchie

Bintang Film    : Holt McCallany, Jason Statham, Josh Harnett, Rocci Williams

Tahun Rilis      : 2021

Genre             : Action, Thriller

IMDb              : 7.4

Ringkasan

Cerita di mulai dengan memperlihatkan mobil lapis baja milik Fortico, yaitu perusahaan yang menyediakan jasa keamanan pengantar uang dari bank, perusahaan terkenal dan lain sebagainya. Saat mobil baru keluar dari markas Fortico, tiba-tiba muncul sekelompok perampok bersenjata yang akhirnya menembak mati 2 orang yang bertugas mengantar uang saat itu.

Beberapa minggu setelahnya, kita akan melihat Patrick Hill (Jason Statham) mencoba melamar kerja di Fortico, dan kebetulan juga mereka sedang mencari pengganti untuk 2 petugas yang terbunuh di awal. Setelah menjalani serangkaian test, Patrick Hill atau yang dipanggil H lulus dengan nilai minimum yang dibutuhkan yaitu 70.

Sampai suatu hari ketika H dan dua rekannya yaitu Dave dan Bullet sedang bertugas mengantar uang, tiba-tiba Dave mendapat telfon jika Bullet sedang di sandera perampok dan mereka ingin menukar Bullet dengan uang yang ada di dalam mobil. H yang mendapat nilai 70 saat test, diluar dugaan mampu menembak tepat sasaran dan melumpuhkan para perampok itu dengan cepat. Hal ini tentu saja membuat penonton bertanya-tanya siapa sebenernya H dan apa motifnya masuk ke Fortico.

Saat flashback ke lima bulan sebelumnya, akhirnya terungkap bahwa H merupakan seorang ketua mafia paling di cari oleh FBI. Fakta lain yang terungkap, ternyata pada adegan pembuka terdapat 3 korban jiwa yang salah satunya adalah warga sipil yang bahkan tidak melakukan perlawanan sama sekali. Pemuda sipil tersebut tidak lain adalah anak dari H dan akhirya terjawab sudah kenapa ia masuk Fortico, yaitu ingin balas dendam kepada perampok yang menembak anaknya.

Singkat cerita diketahui bahwa Bullet merupakan penghianat dan bekerja sama dengan bos salah satu perampok untuk merencanakan perampokan langsung di markas Fortico. Diketahui juga bahwa salah satu anggota perampok tersebut merupakan orang yang membunuh anak H dengan ciri-ciri luka di dekat matanya. Dengan bantuan Bullet akhirnya mereka berhasil masuk dan terjadi baku tembak di markas Fortico. Saat yang tidak ada yang melihat, H memasukkan handphone ke salah satu tas berisi uang yang akan di bawa perampok dengan tujuan melacak keberadaan orang yang membunuh anaknya di lain hari. Singkat cerita para perampok tadi juga saling mebunuh sampai hanya tersisa Jan yang tidak lain dan tidak bukan merupakan orang yang dicari H selama ini.

Suatu malam saat Jan di apartemennya dengan semua uang hasil rampokan tadi, tiba-tiba terdengar suara telfon berdering dari salah satu tas yang berisi uang, dan y aitu merupakan ponsel yang sengaja di masukkan oleh H saat hari perampokan di markas Fortico. Tentu kalian akan menduga bahwa H sendiri sudah berada di dalam apartemen tersebut dan siap membalas dendam atas kematian anakya, dan benar saja H langsung menembak Jan tepat seperti ia menembak anaknya yaitu di hati, paru-paru, limpa, dan yang terakhir jantung.   

Kelebihan

Alur yang maju mundur membuat penonton penasaran di awal cerita apa sebenenarnya motif H masuk dan bekerja di Fortico, mau tidak mau mereka harus tetap menonton dan mengikuti alur film untuk mendapatkan jawabannya. Terdapat beberapa adegan juga yang menunjukkan berapa keren dan menakutkannya sosok H ini.

Kekurangan

Jalannya cerita terlalu bertele-tele untuk alur yang sebenarnya simple. Bagi seorang actor seperti Jason Statham akan lebih baik dan menegangkan jika lebih banyak pertarungan tangan kosong, tetapi sayangnya selama film berlangsung, senjata api lebih mendominasi. Pertarungan puncak antara H (Jason Statham) dan pembunuh anaknya terlalu cepat dan kurang ber adrenalin karena H menggunakan pistol dan menembak persis di bagian tubuh dimana pembunuh itu menembak anaknya.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7 The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia.

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dilakukan se