Langsung ke konten utama

PEMILIHAN DEKAN FPIK UB 2021- 2025

 

PEMILIHAN DEKAN FPIK UB 2021- 2025

(Sumber : fpik.ub.ac.id)

    Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya, telah memasuki tahap pemilihan dekan untuk periode 2021-2025, yang telah dimulai sejak 22 Maret 2021 lalu. Terdapat 7 tahapan yang akan dilalui dalam pemilihan dekan FPIK kali ini. Untuk mengawali langkah awal dalam pemilihan bakal calon Dekan, dikeluarkannya pengumuman resmi tahapan pemilihan oleh panitia pada 22 Maret 2021.

    Tahapan Kedua ialah pengumpulan formulir untuk ketersediaan bakal calon yang sudah memenuhi persyaratan dimulai pada tanggal 23-29 Maret 2021. Panitia sudah membuat daftar nama untuk civitas akademik yang memenuhi persyaratan kemudian menawarkan kepada pihak yang bersangkutan.

    Tahapan selanjutnya yang merupakan penetapan bakal calon dekan yang memenuhi persyaratan dan sudah mengembalikan formulir kepada panitia pada tanggal 5 April 2021. Tahapan ini menghasilkan 2 (dua) nama dalam daftar Pemilihan Bakal Calon Dekan FPIK UB 2021-2025 yaitu Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si dan Dr. Ir. Daduk Setyohadi, MP.

    Masuk pada tahapan keempat pada tanggal 9 April 2021 merupakan hari bagi para calon untuk menyampaikan visi dan misi kepada civitas akademika atau pemilik suara. Tahapan ini dilakukan secara online dikarenakan situasi pandemi yang belum memungkinkan untuk berkumpul.

    Tahapan kelima yang merupakan puncak acara untuk pemilihan bakal calon Dekan FPIK UB 2021-2025 yaitu hari penjaringan dan perhitungan perolehan suara pada tanggal 19 April 2021. Proses ini akan dilakukan dengan TPS fisik dan drive thru dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat.

    Hasil penjaringan suara yang terkumpul akan dibawa pada sidang senat fakultas pada tanggal 23 April 2021 untuk selanjutnya  pada tahapan akhir hasil perolehan tersebut diserahkan kepada Rektor Universitas Brawijaya pada tanggal 26 April 2021.


Sumber : Fpik.ub.ac.id


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

Lagi dan lagi serangan KKB di Yahukimo : Pembunuhan Guru dan dan Serang Nakes 2 hari berturut-turut

Pada Jumat, 21 Maret 2025, serangan brutal oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang diklaim oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) terjadi di Distrik Anggruk, Kabupaten Yahukimo, Papua pegunungan, terhadap para guru honorer dan tenaga kesehatan (Nakes) di daerah tersebut, berdasarkan hasil olah TKP serangan itu dilakukan oleh para kelompok pelaku selama 2 hari berturut-turut serta dilakukan oleh 15 orang memakai penutup wajah dan bersenjata tajam. Dalam kejadian ini menewaskan seorang guru honorer yang bernama Rosalia Rerek Sogen serta 7 orang lainya mengalami luka-luka. Selain itu fasilitas sekolah dan rumah para guru tersebut ikut dirusak oleh para pelaku penyerangan. "Dari hasil olah TKP, diketahui bahwa kejadian berlangsung selama dua hari berturut-turut. Kelompok pelaku yang berjumlah sekitar 15 orang menyerang guru-guru honorer menggunakan senjata tajam," tutur Kaops Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizal Ramadhanidi dikutip da...