Langsung ke konten utama

Hari Puisi Nasional, Memperingati Sosok Chairil Anwar

 

Hari Puisi Nasional, Memperingati Sosok Chairil Anwar

sumber: kalderanews.com

Hari Puisi Nasional diperingati setiap tanggal 28 April. Penentuan tanggal ini erat kaitannya dengan kepergian Chairil Anwar, sang penyair terkemuka Indonesia. Chairil Anwar terkenal dengan gagasan puisinya yang mendobrak. Puisi “Aku", yang ditulis tahun 1943, dimuat di majalah Timur pada 1945, dianggap sebagai puisi yang besar pengaruhnya pada Angkatan 45. “Sebagai orang yang pertama-tama merintis jalan dan membentuk aliran baru dalam kesusastraan Indonesia, ia dapat dikatakan orang yang terbesar pengaruhnya dari Angkatan 45," tulis Artati Sudirdjo seperti dikutip H.B. Jassin dalam Chairil Anwar Pelopor Angkatan 45 (1956).

"Sajak-sajaknya menghembuskan jiwa, semangat dan cita-cita muda, bukan dalam arti tidak masak, masih hijau tapi dalam arti penuh hidup, bergerak dan menggerakkan," lanjut Artati Sudirdjo. Dalam buku yang sama, HB Jassin menyebut, setidaknya Chairil menghasilkan 94 tulisan pada periode 1942 hingga1949. Itu termasuk 70 sajak asli, 4 saduran, 10 sajak terjemahan, 6 prosa asli, serta 4 prosa terjemahan. Puisi-puisi Chairil seperti para pejuang kemerdekaan di jamannya, juga banyak berisi perlawanan dan semangat merdeka. Pada zaman pendudukan Jepang, Chairil menggambarkan siksaan Kenpeitai Polisi Rahasia Jepang dalam puisinya “Siap Sedia". “Kawan, kawan. Mari mengayun pedang ke dunia terang," tulis Chairil seperti dikutip HB Jassin dalam Kesusastraan Indonesia di Masa Jepang (1969). Dunia terang yang dimaksud oleh Chairil adalah Jepang. Karena puisi itu ia ditahan. Dijuluki "Si Binatang Jalang", Chairil lahir sebagai anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha. Sang ayah berasal dari Nagari Taeh, Kabupaten Limapuluh Kota, sedangkan ibunya berasal dari Kota Gadang. Dari pihak ibu, Chairil ada pertalian dengan Mohamad Rasad, ayah Sutan Sjahrir dan wartawan perempuan Rohana Koedoes. Beberapa sumber lain menyebut Chairil lahir di Medan, 26 Juli 1922. Chairil suka membaca buku sejak kecil. Saai ia masih duduk di HIS dan MULO (sekolah yang setara SD dan SMP) Chairil malah sudah melahap buku-buku untuk siswa HBS, tingkat SMA saat itu. Kecintaannya pada literasi membawanya bertemu teman-teman sastrawan lain macam Subagyo Sastrowardoyo, H.B. Jassin dan lainnya. Chairil pernah menikah dengan Hapsah Wiriaredja, meskipun hanya dua tahun, 6 Agustus 1946 hingga akhir tahun 1948 saja. Bersama Hapsah, Chairil mempunyai anak Evawani Alissa. Setelah bercerai, Chairil tak produktif berkarya lagi. Kesehatan Chairil pun memburuk. Ia bahkan harus dilarikan ke CBZ (sekarang Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) Jakarta. Paru-paru Chairil terjangkiti Tuberculosis (TBC), hingga akhirnya meninggal pada 28 April 1949 di umur yang belum genap 27. Dinas Perpustakaan dan Arsip Kota Pekanbaru menyebut hari ini tak sekadar memperingati Hari Puisi semata, melainkan sekaligus untuk mengenang wafatnya penyair terkemuka Indonesia, Chairil Anwar.

Sumber:

Tirto.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7 The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia.

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dilakukan se