Langsung ke konten utama

MUMF, Tugas Pertama DPM FPIK setelah Dilantik

Malang, LPM AQUA – Selasa (23/2), Pelantikan Dewan Perwakilan Mahasiswa (DPM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) yang bertempat di gedung B FPIK dihadiri oleh beberapa delegasi dari LKM di FPIK. Pelantikan yang sempat terlambat setengah jam ini berlangsung hikmat hingga akhir acara. 

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Prof. Dr. Diana Arfiati, MS memimpin langsung  sumpah jabatan terhadap 10 orang DPM baru, yakni M. Zaid Ats-tsaabit (PSP 2013), M. Khairil Rizki (AP 2013), Annafilia Puspasari (BP 2013), Rizqy Irfansyah P (MSP 2013), Syifa Rizkyawati (BP 2013), Fikri Ghifari (THP 2013), Mohamad Ayub K (THP 2013), Wahyu Hidayat (PSP 2013), Jimmi   (IK 2013), Sebrina Mahardika (BP 2013). DPM FPIK terbagi menjadi 3 komisi; Komisi A (humas dan kelembagaan), Komisi B (perundang-undangan), Komisi C (advokesma). 

DPM yang baru dilantik ini akan langsung dihadapkan pada beberapa tugas penting. Musyawarah Umum Mahasiswa Fakultas (MUMF) dan pengawalan pemisahan himpunan PSP dan IK menjadi pekerjaan rumah pertama dewan legislatif fakultas ini. 

Saat disinggung mengenai kesiapan MUMF yang rencananya diadakan minggu ini, M. Zaid selaku koordinator DPM FPIK mengaku optimis. “Kami sudah mengadakan beberapa kali pleno membahas tata tertib, perizinan dan juga agenda terkait MUMF ini, dan insyaAllah kami optimis akan berjalan lancar” ujar mahasiswa PSP ini saat wartawan AQUA temui setelah pelantikan. 

M. Zaid juga menjelaskan bahwa DPM FPIK periode 2016 ini akan melaksanakan beberapa program kerja yang belum pernah dilakukan DPM FPIK sebelumnya. “Kami mempunyai beberapa terobosan proker seperti safari lingkar lembaga dan juga transparansi dana dari birokrasi fakultas” ujar M. Zahid di akhir wawancara. (eng/izs) 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...