Langsung ke konten utama

INFOGRAFIS: WHALE 52

WHALE 52

Doc. LPM AQUA

Malang, LPM AQUA-Selasa (28/12/2021) Whale 52 merupakan sebutan dari salah satu paus jantan yang memiliki frekuensi suara diatas rata-rata paus normal pada umumnya. Paus yang tidak diketahui jenisnya ini berbeda dari paus lain yang biasa yang memiliki frekuensi suara 12-25 Hz. Frekuensi suara dari paus ini mencapai 52 Hz, merupakan serapan dari julukannya. 

Tingginya frekuensi suara dari paus ini menyebabkan paus lain tidak dapat mendengarnya dan hanya radio sonar dari kapal selam serta kapal laut saja yang dapat menangkap suara dari paus ini. Oleh sebab itu, mamalia ini diperkirakan telah hidup sendiri sejak lama serta berusaha mencari kawanannya, namun tidak ada paus lain yang dapat menangkap suaranya. Para peneliti menduga perbedaan frekuensi suara pada paus inilah yang membuatnya sendirian tanpa kawanan.

Sebutan lain dari paus ini adalah Whalien 52 atau The Lonelinest Whale sebab berbeda dari kawanan paus lain. Dr. William Watkins merupakan seorang peneliti biota laut dari Oceanographic Institution Woods Hole, ilmuan yang pertama kali menemukan jenis paus ini. Lewat radar saat berlayar di tengah laut Samudra Pasifik di tahun 1989. 

Dr. Whilliam menemukan sebuah sinyal misterius yang tertangkap oleh radar kapalnya. Setelah diteliti ternyata seekor paus dengan frekuensi suara yang tidak biasa dan belum di ketahui jenisnya. Angka 52 sendiri pada sebutan paus tersebut berfungsi guna mengingatkan peneliti pada frekuensi suara paus tersebut. Pada tahun 1992 paus ini Kembali ditemukan oleh angkatan laut Amerika Serikat di tengah Samudra Pasifik. Namun, penemuan kedua ini tetap tidak membuahkan hasil perihal jenis paus apa yang dapat hidup sendiri berpuluh-puluh tahun.

Akhirnya pada tahun 2015 para peneliti melakukan segala macam upaya untuk menemukan paus kesepian ini di Samudra Pasifik. Sayangnya, sampai detik ini tak ada peneliti yang berhasil memecahkan misteri dari Whale 52 ini, dan tak ada yang mengetahui apakah paus ini masih hidup atau sudah mati dalam kesendirian di tengah samudra. Bahkan para peneliti sempat berencana menempatkan mesin yang mengeluarkan frekuensi suara 52 Hz dan menerjemahkan pada frekuensi 12-25 Hz agar paus ini tidak merasa kesepian dan dapat berkomunikasi.



Sumber:

https://www.tribunnews.com/internasional/2018/10/06/kisah-menyedihkan-whale-52-si-mamalia-paus-paling-kesepian-di-dunia.

https://mediamagelang.pikiran-rakyat.com/lifestyle/pr-1433148979/hari-konvensi-ikan-paus-internasional-yuk-kenalan-dengan-whalien-52-si-paus-paling-kesepian-di-dunia

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...