Langsung ke konten utama

Resensi Buku: The Secret

 

Gambar: amazon.com

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Buku

Judul               : The Secret

Penulis            : Rhonda Byrne

Penerbit          : Atria Books Beyond Words Publishing

Tahun Terbit   : 2006

Halaman         : 198 halaman

Kategori          : Personal Development

Bahasa            : Inggris

Harga              : $11.62

Ringkasan

"Everything that’s coming into your life you are attracting into your life. And it’s attracted to you by virtue of the images you’re holding in your mind. It’s what you’re thinking. Whatever is going on in your mind you are attracting to you.” -hlm. 4

Plato, Shakespeare, Newton, Hugo, Beethoven, Lincoln, Emerson, Edison, dan Einstein, mereka semua memiliki satu kesamaan, kesamaan yang membuat nama-nama tersebut di kenang sebagai orang-orang besar dalam sejarah. Menurut buku ini kesamaan tersebut adalah mereka mengetahui sebuah rahasia atau “The Secret” yang membuat mereka mempunyai pencapaian luar biasa. Rahasia tersebut dikenal dengan “The Law of Attraction” atau hukum daya tarik. Sederhananya, hukum daya tarik menyatakan bahwa alam semesta selalu menyediakan apapun yang kita pikirkan, tidak peduli hal tersebut merupakan sesuatu yang positif atau negatif. Jika kita memfokuskan pikiran pada suatu hal, maka sesuatu yang kita pikirkan akan mendekat kepada kita dan menjadi kenyataan.

The Secret merupakan hasil pemikiran dari banyak tokoh yang mengetahuinya, lalu dipadukan menjadi satu kesatuan oleh sang penulis buku, yakni Rhonda Byrne. Tokoh-tokoh yang saya maksud diantaranya: Bob Proctor (filsuf), Dr. Joe Vitale (metafisikawan), John Assaraf (ahli pengelolaan keuangan), Dr. Denis Waitley (psikolog), Jack Canfield (penulis buku Chicken Soup), dan masih banyak lagi. Secara singkat buku ini terdiri dari 10 bagian yaitu:

·         The Secret Revealed

·         The Secret Made Simple

·         How to Use The Secret

·         Powerfull Processes

·         The Secret to Money

·         The Secret to Relationships

·         The Secret to Health

·         The Secret the World

·         The Secret to You

·         The Secret to Life

Buku ini sangat cocok di baca oleh siapapun yang ingin impiannya terwujud. Tetapi, satu hal yang ingin saya tegaskan kembali, di buku ini dijelaskan bahwa alam semesta tidak peduli apakah hal yang kita inginkan atau pikirkan secara terus menerus merupakan sesuatu yang positif atau negatif. Jadi kita harus mulai mengontrol perasaan kita agar senantiasa berpikir positif. Sebelum menggunakan hukum daya tarik, saya sayarankan untuk membaca bukunya secara lengkap terlebih dahulu atau menonton film The Secret yang rilis di tahun 2006 agar kalian lebih paham dalam menggunakannya.

Kelebihan

Tidak seperti kebanyakan buku yang sebagian besar atau bahkan keseluruhan isinya murni pemikiran penulis sendiri, buku The Secret ini menurut saya lebih kepada rangkuman dari pemikiran banyak orang yang ditunjukkan secara jelas. Banyak pernyataan dari berbagai tokoh dengan latar belakang yang berbeda yang dikutip secara langsung lalu dijelaskan lebih lanjut oleh penulis. Menurut saya hal tersebut sangat bagus, karena penulis berhasil menyatukan semua pandangan menjadi satu kesatuan yaitu “The Secret”.

Kekurangan

Saya pribadi sangat menyukai buku yang dilengkapi dengan gambar atau ilustrasi, karena seperti yang sering saya sampaikan bahwa terdapat hasil penelitian bahwa otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada tulisan. Selain itu saya juga suka dengan buku yang di dalamnya ada lembar kerja yang harus kita isi, biasanya lembar kerja tersebut ditujukan agar kita langsung mengambil tindakan nyata setelah membaca buku tersebut. Sayangnya dua hal tersebut kurang saya dapatkan dalam buku The Secret

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...