KEISTIMEWAAN KELAUTAN INDONESIA
Malang, LPM AQUA-Selasa (14/12/2021) Banyak orang sudah tahu bahwa luas laut Indonesia adalah 70% dari luas wilayahnya. Indonesia juga memiliki 17.504 pulau dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia. Data Asian Development tahun 2009 menunjukkan bahwa wilayah pesisir Indonesia adalah rumah bagi ribuan spesies laut.
Dengan kata lain, laut Indonesia menyediakan sumber protein penting yang secara tradisional telah menjadi sumber makanan utama. Dari beberapa kajian diketahui bahwa hingga saat ini ikan secara konsisten berkontribusi lebih dari 10% dari total konsumsi protein makanan dan lebih dari 50% dari asupan protein makanan hewan di negara ini.
Terletak di sepanjang garis khatulistiwa dan rute laut yang penting, Indonesia memainkan peran penting dalam rantai pasokan global. Menyediakan tiga lorong laut, yang dikenal sebagai Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) I, II dan III, telah menjadikan perairan Indonesia pemain penting dalam lalu lintas maritim global.
Diperkirakan bahwa 44% dari lalu lintas laut global, dan 95% dari kapal di wilayah Asia Pasifik, memasuki perairan Indonesia melalui beberapa titik. Vegetasi laut dan pesisir Indonesia adalah kontributor signifikan terhadap pasokan oksigen global dan penyerapan karbon dioksida. Di sepanjang garis pantai Indonesia adalah hutan bakau (mangrove) terbesar di dunia, dengan luas 3,2 juta hektare.
Laut Indonesia merupakan satu-satunya jalur yang menghubungkan berbagai cekungan samudera di daerah tropis, dan karenanya memainkan peran penting dalam sistem interaksi antara laut dan iklim. Air laut yang mengalir dari samudera Pasifik, melalui serangkaian sempit selat di laut Indonesia, mengalir ke Samudera Hindia. Aliran air atau arus laut ini dicirikan oleh kecepatan arus yang kuat pada kedalaman air sekitar 100 m.
Peran laut Indonesia yang begitu besar, perlu didukung oleh adanya sistem monitoring dan obervasi yang terintegrasi dengan baik. JCOMMOPS (The WMO-IOC Joint Technical Commission for Oceanography and Marine Meteorology in situ Observations Programme Support Centre), berhasil memetakan lokasi-lokasi keberadaan platform sistem observasi di seluruh dunia. Dari peta-peta tersebut terlihat bahwa Indonesia tidak memiliki sistem observasi kelautan ataupun platform observasi.
Saat ini sistem observasi laut nasional (laut dan pesisir) belum menjadi prioritas negara. Sistem yang ada tidak terpelihara dengan baik (sustain) karena tidak tersedianya anggaran, dan sering terkena dampak oleh adanya perubahan prioritas negara.
Keterbatasan teknologi dan SDM yang dimiliki Indonesia juga melengkapi tidak adanya sistem observasi kelautan, sehingga Indonesia masih bergantung pada produk negara lain.
Untuk itu, Indonesia perlu membangun sistem monitoring dan observasi yang terintegrasi dan membentuk suatu pusat data kelautan Indonesia. Keduanya harus berbasis sains dan teknologi agar dapat beradaptasi dengan perkembangan arus informasi dunia. (ha)
Sumber:
https://www.mongabay.co.id/2020/06/24/keistimewaan-laut-indonesia-kekuatan-dan-tantangannya/
Komentar
Posting Komentar