Langsung ke konten utama

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

 

gambar: media.oiipdf.com

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Buku

Judul               : The 5 Levels of Leadership

Penulis            : John C. Maxwell

Penerbit          : Center Street

Tahun Terbit   : 2011

Halaman         : 452 halaman

Kategori          : Leadership

Bahasa            : Inggris

Harga              : $17.66

Ringkasan

"Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7

The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar atau ahli di bidang kepemimpinan. Seorang pemimpin adalah seorang yang memiliki kemampuan di atas pengikutnya, bawahannya atau masyarakat pada umumnya. Singkatnya seorang pemimpin harus memiliki kelebihan atau nilai positif dibandingkan dengan yang lainnya. Sedangkan kepemimpinan merupakan suatu kemampuan yang melekat pada diri seorang yang memimpin yang tergantung dari macam-macam faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal. Buku ini sangat cocok bagi siapapun yang ingin memahami cara untuk menaikkan kepemimpinannya ke level yang lebih tinggi.

Agar dapat memimpin secara efektif, John C. Maxwell mengembangkan konsep 5 level kepemimpinan, yaitu:

  1. Position
  2. Permission
  3. Production
  4. People Development
  5. The Pinnacle

Dalam perjalanan di lima level kepemimpinan, ada beberapa hal yang perlu kita ingat. Pertama, saat naik ke level berikutnya, kita akan cenderung mengorbankan level sebelumnya. Kedua, kepemimpinan adalah sesuatu yang dinamis, sehingga level kepemimpinan kita mungkin akan berbeda dari sudut pandang orang yang berbeda

Kelebihan

Satu hal yang langsung saya sadari dan menurut saya itu menjadi kelebihan dari buku ini, yaitu adanya quote yang diletakkan di dalam kotak di sepanjang buku ini. Selain itu, setiap level dari 5 level yang ada dijelaskan dengan sangat lengkap dilengkapi dengan berbagai contoh sehingga pembaca lebih mudah memahami pesan yang disampaikan penulis.

Kekurangan

Sangat sedikit ilustrasi atau bahkan hampir tidak ada ilustrasi yang membuat saya sedikit bosan hanya melihat dan membaca tulisan. Menurut saya akan lebih baik jika diberikan gambar atau ilustrasi agar pembaca lebih mudah mengingat apa yang telah di baca.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...