Langsung ke konten utama

INFOGRAFIS: PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAUT

PENGEMBANGAN SUMBERDAYA LAUT

Doc. LPM AQUA

Malang, LPM AQUA-Selasa (07/12/21) Pengembangan sumberdaya manusia merupakan pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang optimal serta tenaga pelaut perikanan yang profesional dan berstandar internasional. Sehingga, dengan demikian akan tercipta pula ketahanan nasional yang kokoh. 

Beberapa masalah yang berkembang saat ini adalah pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan yang belum optimal karena rendahnya kualitas dan kuantitas sumberdaya ma nusia kelautan dan perikanan serta lembaga pendidikan perikanan Indonesia yang belum memenuhi standar internasional. 

Sampai saat ini kondisi SDM kelautan dan perikanan Indonesia masih rendah kualitas dan kuantitasnya sehingga diperlukan strategi dalam pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan saat ini melalui program-program seperti; standarisasi dan kompetensi melalui lembaga pendidikan, pelatihan, dan penyuluhan kelautan dan perikanan, serta melakukan upaya -upaya pengembangan melalui peningkatan sarana dan prasarana pengembangan SDMKP, memperbaiki kurikulum dan tenaga pengajar dengan kompetensi dan sertifikasi, serta peningkatan kerjasama dengan perusahaan atau negara pengguna SDM kelautan dan perikanan.

Dengan demikian diperlukan suatu konsep yang tepat mengacu pada kondisi faktual dan tantangan yang dihadapi untuk menghasilkan rumusan pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan yang mampu bersaing didunia internasional dan diharapkan dapat memperkuat ketahanan nasional. 

Oleh karena itu konsepsi pengembangan sumberdaya manusia kelautan dan perikanan tidak dapat dilihat dari perspektif kelautan dan perikanan saja namun harus dilihat secara komprehensif integral dengan pendekatan Ketahanan Nasional. Hal utama yang direkomendasikan dari hasil penelitian adalah meratifikasi STCW-F 1995 dari IMO untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia kelautan dan perikanan sesuai dengan standar internasional. (ha)



Sumber:

http://etd.repository.ugm.ac.id/home/detail_pencarian/41605

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...