Langsung ke konten utama

Dies Natalis ke-25 Himathrik: Menuju Era Kejayaan Tak Terkalahkan dengan 'The Glory of Atlan'

 

Dies Natalis ke-25 Himathrik: Menuju Era Kejayaan Tak Terkalahkan dengan 'The Glory of Atlan'

 

(sumber: Dokumentasi panitia DN)

Malang, LPM AQUA-(22/09/2024) Pada tanggal 22 September 2024, Himpunan Mahasiswa Teknologi Hasil Perikanan (Himathrik) Universitas Brawijaya menggelar perayaan Dies Natalis ke-25 di lapangan basket Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Perayaan ini mengusung tema "The Glory of Atlan", sebuah kelanjutan dari tema tahun lalu yang menceritakan perjalanan Atlan( maskot ), dalam menaklukkan musuh dan merebut harta karun, sehingga dinobatkan sebagai raja lautan. Tema ini diambil untuk mencerminkan semangat Himathrik yang selalu berusaha menjadi yang terbaik dan tak terkalahkan di bidang perikanan dan kelautan, sejalan dengan perkembangan dan tantangan zaman.

Acara dibuka dengan penuh semangat oleh Master of Ceremony (MC) yang mengajak seluruh peserta untuk merasakan kegembiraan dalam perayaan penting ini. Setelah pembukaan, kata sambutan disampaikan oleh jajaran dosen Teknologi Hasil Perikanan (THP) yang memberikan apresiasi atas dedikasi Himathrik dalam mengembangkan potensi mahasiswa dan kontribusi nyata terhadap dunia perikanan di Indonesia. Ketua pelaksana juga turut memberikan pidato singkat yang menggugah, mencerminkan kerja keras dan semangat kolektif seluruh panitia dan peserta yang terlibat dalam suksesnya acara tersebut.

Berbagai penampilan seni dari setiap angkatan turut memeriahkan perayaan ini. Masing-masing angkatan memberikan kontribusi kreatif melalui pertunjukan music dan  tari yang tidak hanya menghibur, tetapi juga menggambarkan perjalanan Himathrik selama 25 tahun terakhir. Penampilan-penampilan ini menyatukan seluruh mahasiswa, dari angkatan termuda hingga yang senior, dalam kebersamaan dan kekompakan sebagai satu keluarga besar Himathrik.

 

( sumber: dokumentasi panitia DN)


Salah satu momen yang paling dinantikan adalah karaoke night, di mana para peserta bebas menunjukkan bakat menyanyi mereka. Acara ini sukses mencairkan suasana dengan tawa dan kegembiraan, menciptakan momen yang penuh kenangan bagi semua yang hadir. Suasana santai ini memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk beristirahat sejenak dari kesibukan akademis, sembari tetap merayakan pencapaian Himathrik. Perayaan dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng sebagai simbol syukur atas perjalanan Himathrik selama 25 tahun. Ketua Himathrik dan jajaran dosen bersama-sama melakukan pemotongan tumpeng, diikuti dengan doa bersama. Doa ini mengandung harapan agar Himathrik terus berjaya dan mampu menghadapi berbagai tantangan di masa depan, serta terus menjadi wadah pengembangan mahasiswa yang unggul di bidang teknologi hasil perikanan.

     

( sumber: dokumentasi panitia DN)

Acara Dies Natalis ke-25 ini bukan hanya sekadar perayaan ulang tahun, tetapi juga merupakan ajang refleksi atas perjalanan panjang Himathrik sejak berdirinya. Dalam 25 tahun terakhir, Himathrik telah banyak berkontribusi pada pengembangan keilmuan dan keterampilan mahasiswanya, serta berperan aktif dalam memajukan sektor perikanan di Indonesia. Semangat Atlan, sang maskot, yang berhasil menjadi raja lautan setelah perjuangan panjang, mencerminkan semangat Himathrik yang tak pernah padam untuk terus berinovasi dan berkontribusi bagi kejayaan lautan Indonesia.

Dengan tema "The Glory of Atlan", Dies Natalis ke-25 ini mengingatkan seluruh anggotanya bahwa kejayaan tidak datang begitu saja, melainkan melalui perjuangan dan komitmen. Himathrik siap melangkah menuju era kejayaan yang lebih besar, siap menghadapi tantangan masa depan, dan terus berkontribusi di bidang teknologi hasil perikanan. Dengan semangat kebersamaan, Himathrik berkomitmen untuk menjadi wadah yang terus melahirkan generasi unggul dan tak terkalahkan. Perayaan ini menjadi penutup yang manis bagi 25 tahun pertama Himathrik dan membuka lembaran baru untuk perjalanan selanjutnya. Dengan semangat yang terus membara, Himathrik optimis akan terus memberikan kontribusi terbaiknya untuk dunia perikanan Indonesia.

Penulis : Ruth Febe Maryeta



Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...