Langsung ke konten utama

BERITA: Bina Talenta Unggul Pelajar Milenial di Bidang Riset Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045

  

Bina Talenta Unggul Pelajar Milenial di Bidang Riset Inovasi Menuju Indonesia Emas 2045


Malang, LPM AQUA-(13/08/24) Pengenalan kehidupan kampus bagi mahasiswa baru (PKKMB) terus berlanjut, Universitas Brawijaya menyajikan berbagai materi pendukung yang dapat mengembangkan karakter dan potensi mahasiswa baru. Mulai dari mengenai talenta riset inovasi hingga nilai-nilai ke-Brawijayaan diberikan pada kegiatan RAJA Brawijaya 2024 hari ke-dua.  

Pengarahan mahasiswa ke bidang riset dan inovasi didukung penuh oleh universitas Brawijaya, melalui pembekalan materi dasar untuk menyemai bibit talenta mahasiswa agar mampu melakukan riset dan selalu berinovasi melalui skema mobilitas periset. Sesuai yang disampaikan oleh Raden Arthur Ario Lelono, Ph.D., selaku Direktur Manajemen Talenta Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), bahwa Pemerintah Indonesia meluncurkan berbagai program strategis untuk membina talenta unggul di bidang riset dan inovasi, sebagai bagian dari persiapan menuju Indonesia Emas 2045. 

Sumber: Dokumentasi AQUA

Kerjasama antara Bappenas, Kemendikbud Ristek, dan Kementerian Agama, merancang program-program ini untuk memberdayakan pelajar milenial yang berjumlah sekitar 52 juta, dengan fokus pada pengembangan kompetensi sejak dini hingga tingkat pendidikan tertinggi. Inisiatif seperti Magang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dan Beasiswa LPDP-BRIN, yang menargetkan bidang strategis seperti teknologi nuklir dan luar angkasa. Dalam kesempatan ini, bapak Raden Arthur Ario Lelono, Ph.D. juga menawarkan kesempatan bagi mahasiswa baru Universitas Brawijaya untuk terlibat dalam riset dan mendapatkan dukungan penuh untuk melanjutkan pendidikan mereka.

Melalui manajemen talenta nasional yang terstruktur, dalam kegiatan RAJA Brawijaya 2024 ini berharap dapat melahirkan generasi inovator yang tidak hanya berprestasi di tingkat nasional, tetapi juga mampu bersaing di kancah internasional. Dengan berbagai skema yang tersedia, pelajar dan mahasiswa Indonesia khususnya Ardhana 62 didorong untuk terus mengasah kemampuan mereka, dengan tujuan akhir mencetak talenta-talenta unggul yang siap berkontribusi dalam pembangunan nasional dan meraih prestasi global, seperti Nobel Prize.


Penulis: Alifyah Nayla ‘Azza dan Primanita Dewi


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...