Langsung ke konten utama

OPINI: SUDAHKAN KITA MENGAMBIL BAGIAN SERTA BERPERAN UNTUK MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK ?

 

SUDAHKAN KITA MENGAMBIL BAGIAN SERTA BERPERAN UNTUK MENCEGAH KEKERASAN SEKSUAL PADA ANAK?

(Mahasiswa UB Harus Berperan, Bukan Baperan)

 


Figure 1. stop sexual violence against children

Sumber : AI.Gencraf.Ridwan

 

Kekerasan seksual terhadap anak merupakan tindakan yang sangat kejam dan melanggar hak asasi manusia. Menurut data KemenPPA, pada tahun 2022 ada 9.588 anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Hal ini menjadi catatan buruk untuk keberlanjutan Kesehatan psikis anak bangsa. Dampak negative dari kekerasan seksual pada anak ini, sangat merusak bagi korban, baik secara fisik maupun emosional. Beberapa dampak negatif yang sering dialami oleh anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual. Kekerasan seksual dapat menyebabkan trauma psikologis yang mendalam pada anak-anak. Mereka mungkin mengalami kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Dalam beberapa kasus, trauma ini dapat berlanjut hingga masa dewasa dan berdampak pada kehidupan mereka dalam jangka panjang.

Selain dampak psikologis, kekerasan seksual juga dapat memiliki dampak fisik yang serius. Anak-anak yang menjadi korban dapat mengalami cedera fisik yang meliputi luka fisik, robekan, dan infeksi. Dampak ini dapat mempengaruhi kesehatan mereka secara umum dan memerlukan perawatan medis yang intensif. Dampak negatif lainnya termasuk gangguan dalam hubungan dan interaksi sosial. Anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual mungkin mengalami kesulitan dalam membangun hubungan yang sehat dan mempercayai orang lain. Mereka mungkin merasa terisolasi, cemas, dan sulit dalam menjalin hubungan interpersonal.

Selain itu, kekerasan seksual juga dapat mempengaruhi perkembangan seksual anak. Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam memahami dan menerima tubuh mereka sendiri, serta mengalami masalah dalam membangun hubungan yang sehat dan aman di masa depan. Dampak negatif kekerasan seksual terhadap anak tidak hanya terbatas pada korban, tetapi juga dapat mempengaruhi keluarga dan masyarakat di sekitarnya. Keluarga korban mungkin mengalami trauma sekunder dan kesulitan dalam mendukung korban. Masyarakat juga harus menyadari dan bertanggung jawab dalam melawan kekerasan seksual terhadap anak.

Mengatasi dampak negatif kekerasan seksual pada anak memerlukan pendekatan yang holistik. Perlunya dukungan psikologis, perawatan medis, pendidikan, dan keadilan untuk korban menjadi sangat penting. Selain itu, perlu juga dilakukan upaya pencegahan untuk mencegah kekerasan seksual terjadi dan memastikan keamanan anak-anak di lingkungan mereka. Dalam menjaga dan melindungi anak-anak dari kekerasan seksual, kita semua memiliki tanggung jawab untuk menciptakan masyarakat yang aman dan bebas dari kekerasan. 

Adapun ancaman bagi pelaku kekerasan seksual pada anak, secara khusus Indonesia memiliki undang-undang tersendiri mengenai perlindungan terhadap anak, yaitu Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Perlindungan Anak. Dalam Pasal 81 dan 82 Undang-Undang tentang Perlindungan Anak ini diatur bahwa pelaku pelecehan seksual terhadap anak dipidana penjara maksimal 15 tahun.


Peran Mahasiswa

Peran mahasiswa sangat penting dalam mencegah kekerasan seksual terhadap anak. Sebagai agen perubahan dan pemimpin masa depan, mahasiswa memiliki potensi besar untuk menciptakan kesadaran, mempromosikan tindakan preventif, dan menjadi advokat bagi perlindungan anak-anak. Adapun kegiatan atau peluang bagi kita untuk mengambil bagian serta berperan penting mencegah kekerasan seksual pada anak salah satunya mengambil peluang dari program Universitas Brawijaya membangun 1000 desa. Disana, kita dapat terjun langsung kemasyarakat serta melakukan kegiatan-kegiatan yang dapat mengantisipasi kekerasan seksual pada anak. Berikut ini adalah beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan kita untuk mencegah kekerasan seksual pada anak:

  • Penyuluhan dan Kampanye: Mahasiswa dapat mengorganisir penyuluhan dan kampanye di sekolah-sekolah atau komunitas untuk meningkatkan kesadaran akan kekerasan seksual pada anak. Kita dapat mengajarkan anak-anak mengenai tanda-tanda kekerasan seksual, cara melaporkannya, dan pentingnya menjaga diri kita sendiri.
  • Pembuatan Materi Edukasi: Mahasiswa dapat membuat materi edukasi seperti poster, brosur, atau video pendek yang menyoroti pentingnya melindungi anak-anak dari kekerasan seksual. Materi ini dapat didistribusikan di sekolah-sekolah, pusat komunitas, atau situs web yang relevan.
  • Pelatihan Guru dan Orangtua: Mahasiswa dapat mengadakan pelatihan khusus untuk guru dan orangtua tentang cara mengenali tanda-tanda kekerasan seksual pada anak-anak, bagaimana melaporkannya, dan langkah-langkah pencegahannya. Dengan memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada orang dewasa, kita dapat membantu menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak.
  • Kerja Sama dengan Lembaga dan Organisasi: Mahasiswa dapat bekerja sama dengan lembaga atau organisasi yang berfokus pada perlindungan anak, seperti lembaga penegak hukum, lembaga sosial, atau LSM yang bergerak dalam bidang ini. Dengan bekerja sama, mahasiswa dapat mengorganisir kegiatan bersama yang efektif dalam memerangi kekerasan seksual pada anak.
  • Pengembangan Aplikasi Mobile: Mahasiswa dengan keahlian dalam pengembangan aplikasi mobile dapat menciptakan aplikasi yang memberikan informasi tentang kekerasan seksual pada anak-anak, sumber daya bantuan, dan cara melaporkannya. Aplikasi tersebut dapat diakses oleh orangtua, guru, dan masyarakat umum untuk membantu melindungi anak-anak.
  • Program Mentorship: Mahasiswa dapat mempertimbangkan program mentorship di sekolah-sekolah atau pusat komunitas untuk membantu anak-anak dalam memahami masalah kekerasan seksual dan memberikan kita dukungan dan bimbingan. Mentor dapat menjadi peran model yang baik dan membantu anak-anak membangun kepercayaan diri serta memahami hak-hak kita.
  • Penelitian dan Kajian: Mahasiswa dapat melakukan penelitian atau kajian terkait kekerasan seksual pada anak-anak untuk memperluas pemahaman tentang masalah ini. Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan kebijakan baru atau memperbaiki program pencegahan yang sudah ada.
  • Kerjasama dengan Media: Mahasiswa dapat bekerja sama dengan media lokal untuk meningkatkan liputan tentang kekerasan seksual pada anak-anak. Dengan menyebarkan informasi melalui media, kita dapat mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang masalah ini.

Ingatlah, bahwa perubahan yang signifikan membutuhkan upaya kolektif. Kita mahasiswa, sebagai agen perubahan harus peduli dan aktif untuk mencegah berbagai macam kejahatan, terutama kejahatan kekerasan sesksual pada anak yang dapat membunuh generasi masa depan. Kita dapat berkontribusi dalam menciptakan perubahan positif serta mencegah kekerasan seksual pada anak agar generasi yang akan datang bisa terselamatkan.


(Ridwan Danuarta Galisong)


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7 The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia.

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dilakukan se