Langsung ke konten utama

REVIEW: NGOPI SANTUY #19

Ngopi Santuy #19 Setelah PEMILWA, Lantas Apa?

(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Selasa (15/02/2022) Sobat AQUA, kembali lagi dengan Ngopi Santuy edisi ke-19 kali ini bersama dengan Kak Mayla Agustin Andreana selaku moderator pada Ngopi Santuy #19. Series kali ini, Ngopi Santuy menggandeng Kak Ramadhan Bimo Abikusuma selaku Presiden BEM FPIK UB 2022 dan Kak Dewa Sukma Trinanda Adhytia selaku Wakil Presiden BEM FPIK UB 2022 untuk dapat berdiskusi bersama.

PEMILWA FPIK UB tahun 2021 telah dilaksanakan, menghasilkan kandidat kuat yang akhirnya ditetapkan sebagai presiden BEM dan wakil presiden BEM baru FPIK UB. Hal yang pertama kali terlintas dipikiran pada saat terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden BEM FPIK UB 2022 bagi Kak Bimo yaitu persiapan, karena seluruh persiapan akan berdampak kepada kepengurusan juga sebagai pertanggung jawaban. Oleh karena itu, dipersiapkan dua rancangan persiapan dengan mempertimbangkan segala konsekuensi. Wakil presiden BEM periode 2022 kak Dewa menambahi tentang pengimplementasian akan proker-proker unggulan dan membangun relasi.

Langkah awal yang disiapkan oleh Presbem dan Wakil Presbem baru ini yaitu gagasan dan rancangan sebagai satuan pikiran juga aplikasi untuk menjadi landasan acuan satu tahun ke depan terhadap bidang yang akan berjalan atau diimplementasikan dengan tepat sasaran untuk mencapai tujuan.

“Pembangunan relasi juga, karena setiap gagasan dan proker tidak berjalan sendiri tetapi juga terdapat kolaborasi, sehingga sebelum melangkah ke kolaborasi sudah ada relasi juga komunikasi,” jelas Dewa, Wakil Presbem 2022.

Sedangkan untuk langkah yang sudah terlaksana yaitu pembentukan BPH, pembangunan relasi dan rencana dalam menghimpun aspirasi juga inovasi dan BEM menjadi cita cipta bagi FPIK.

“Langkah yang telah terlaksana yaitu pembentukan BPH dan akan menuju pada open recruitment staf yang pertama. Lalu yang kedua sesuai dengan landasan kami, yaitu visi misi kami yaitu BEM FPIK UB sebagai inisiator penggerak arah kolaborasi dengan saling bersinergi guna terciptanya perubahan menuju kebermanfaatan yang nyata bagi seluruh civitas akademika Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Implementasinya yaitu sudah menjalin komunikasi dan sudah merancang kejutan kolaborasi dengan rekan lembaga dan civitas akademika yaitu dari kemahasiswaan,tutur Kak Bimo.

Kak Bimo juga menuturkan ada dua kunci fundamental yaitu komitmen berorganisasi dan nilai profesionalitas yang berhubungan dengan komitmen. Menjaga suatu komitmen yaitu dengan menanamkan rasa memiliki, kepercayaan, menghargai pada fungsionaris organisasi dan juga tanggung jawab. Menumbuhkan rasa memiliki yaitu dengan kepercayaan kepada para staf, adanya amanah serta harapan maka akan ada rasa tanggung jawab serta motivasi. Kak Dewa menambahi terkait dengan komitmen dalam internal BEM untuk melakukan suatu program kerja dan restra atau rencana strategis dengan cara melihat suatu kebutuhan dari mahasiswa ataupun masyarakat dalam satu periode. Pokok tersebut selanjutnya mendorong adanya indikator keberhasilan evaluasi yang kemudian dapat berlanjut untuk program tersebut sehingga hasil tidak hanya untuk periode ini namun juga bentuk perubahan nyata.

Prinsip yang Kak Bimo pegang dalam kehidupan lika liku BEM ke depan yaitu sesuatu yang tak pernah diperjuangkan tak kan pernah dimenangkan. Lika liku dianggap sebagai ujian dalam perjalanan, terdapat jatuh bangun dan memikirkan resiko juga celah sehingga kesimpulannya tidak ada yang dimenangkan jika tidak diperjuangkan. Sedangkan prinsip yang dipegang Kak Dewa adalah ‘ada hari yang berat untuk orang yang hebat’, bahwasanya setiap kepengengurusan sudah siap mengemban tanggung jawab karena yakin dan jangan putus ditengah jalan.

Harapan dasar dari pasangan Presbem dan Wakil Presbem untuk BEM FPIK yaitu BEM FPIK dapat menjadi ruang cita cipta bagi masyarakat FPIK, melalui kolaborasi dan membuka ruang-ruang diskusi. BEM dapat berdampak bagi setiap individu sebagai pembentukan karakter dan pembawa nilai-nilai dalam masyarakat FPIK.

“Analisis kondisi ideal yang jadi pokok persoalan yaitu sinergitas. Oleh karena itu dibuat rancangan visi misi terutama divisi. Kita ada penekanan beberapa kali terkait kolaborasi sinergi karena melihat hal tersebut sebagai urgensi atau persoalan yang harus segera dituntaskan dan harapan dasar kami semua yang dirancang akan terealisasikan meskipun nanti belum sepenuhnya, tapi akan berproses berkelanjutan pada rekan yang akan menjadi pengganti tongkat estafet,tutur Kak Bimo.

Kak Dewa menambahkan juga terkait perubahan tentang bagaimana mahasiswa dapat mengembakan diri sesuai dengan potensi yang dimiliki.

“Karena berkembanganya suatu wadah, organisasi ataupun FPIK itu adalah bagaimana orang-orang yang berada di dalamnya berkembang. Itu yang menjadi titik fokus,tutur Kak Dewa

Kepengurusan BEM tahun ini akan fokus dalam merealisasikan empat Grand Issue, yang pertama kesejahteraan mahasiswa melalui Advokesma, kedua yaitu MBKM, ketiga unit kekerasan seksual dan perlindungan (ULTKSP) dan yang terakhir PTNBH.

“Hal-hal tersebut yang kami bawa secara konkrit dan nyata. Nantinya seluruh warga FPIK bisa turut berpartisipasi sehingga semua yang kita rancang bersama bisa optimal untuk terlaksana,” ujar Kak Bimo.

BEM sebagai ruang cita cipta, dalam artian cita sebagai fasilitator untuk menghimpun inovasi serta aspirasi dan cipta untuk merealisasikan apa yang telah digagas dan diinovasi sehingga BEM berdampak bagi seluruh warga FPIK. Harapan dari Dewa dan Bimo dengan menjadikan BEM sebagai ruang cita cipta yaitu akan terbuka inovasi, gagasan, aspirasi mahasiswa dan ruang-ruang diskusi berfikir bersama-sama warga FPIK dengan nilai yang disepakati bersama. Harapan tersebut nantinya dijadikan indikator untuk proses monitor dan evaluasi. BEM FPIK diharapkan dapat memfasilitasi mahasiswa, menjadi wadah pengembangan juga pengabdian bagi mahasiswa serta berdiri karena ada suatu permasalahan yang diselesaikan kelompok.

Kak Dewa mengungkapkan harapan FPIK nantinya dapat menggapai harapan setiap individu. “Rekan-rekan mahasiswa dapat bersinergi bersama kami dan nantinya bukan hanya harapan saya dan Bimo saja yang bisa terwujud, tetapi harapan kita semua dengan adanya rekan-rekan yang berkonstribusi ataupun menyampaikan aspirasi sehingga dapat difasilitasi dengan kolaborasi secara tidak langsung (dan ada) hasil untuk kita semua.” ujar Kak Dewa.

Kak Bimo menuturkan bahwa FPIK adalah bahtera bersama-sama yang disokong dan dibangun. “Langkah perubahan mewujudkan asa bagi FPIK Brawijaya dan Indonesia dan dalam sebuah bahtera butuh seluruh rekan-rekan. Bukan hanya nahkoda tapi juga awak kapal untuk mencapai sebuah kejayaan makmur bagi FPIK. Hidup mahasiswa. Hidup rakyat Indonesia. Kita satu kita FPIK,” ujar kak Bimo. (anw)

           

 

           

           

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching leadership. In the last several years, I’ve thought about it on six continents. The subject is inexhaustible. Why? Because everything rises and falls on leadership. If you want to make a positive impact on the world, learning to lead better will help you do it.” -hlm. 7 The 5 Levels of Leadership merupakan salah satu dari sekian banyak buku karya John C. Maxwell, beliau merupakan penulis, pembicara, dan sekaligus pakar

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi di Indonesia.

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dilakukan se