Langsung ke konten utama

Bencana Asap, Bencana Kita!

MALANG – LPM AQUA.  Ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) se-Malang Raya menggelar aksi penggalangan dana, peduli korban bencana kabut asap Riau, Jambi, Palangkaraya dan daerah sekitarnya, Rabu (14/10) pukul 07.00-08.30 WIB di Jalan Veteran, Kota Malang.

Ratusan mahasiswa ini menyatakan kepeduliannya terhadap kondisi korban bencana kabut asap. Bentuk kepedulian mereka salah satunya diwujudkan dalam aksi penggalangan dana dengan menggunakan hashtag #MelawanAsap.

Ketua FSLDK Malang Raya, Sutrisno mengatakan bahwa aksi ini dimaksudkan untuk memberikan penyadaran dan menumbuhkan kepedulian terhadap sesama. “Ada saudara-saudara kita yang membutuhkan dan aksi pengggalangan dana bukan hanya menyadarkan masyarakat tapi mereka juga ikut membantu” ujarnya.

Pada aksi tersebut sejumlah mahasiswa melakukan teaterikal dengan menggunakan kostum pohon, pengusaha serakah dan orang yang peduli. Teaterikal tersebut menyampaikan pesan dan kritik kepada pemerintah agar peduli terhadap rakyatnya dan peduli terhadap lingkungan. Mereka juga membawa berbagai poster bernada kritikan dan sindiran, seperti

“Bebaskan Riau dari kabut asap!!”
“Bantu kami bernafas!”
“Dengan apakah kami bernapas bila oksigen telah dirampas!”

“Kami mengharapkan untuk pemerintah segera turun tangan, kemudian paling tidak kewajiban pemerintah adalah bagaimana menyelamatkan rakyatnya dahulu. Mudah-mudahan saudara kami yang ada disana segera teratasi, segera terselamatkan, sehingga kita bisa sama-sama menghirup udara yang segar, kita sama-sama bisa hidup dengan tenang dan bahkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia itu terjadi” ungkap Sutrisno.

 Koordinator aksi FSLDK Malang Raya, Yassir Rabbani At Tamimi mengatakan hal senada bahwa pemerintah harus melakukan kerja konkret bukan janji-janji palsu. “Pemerintah seharusnya malu ketika adanya gerakan shodaqoh oksigen yang kita dengar beberapa hari ini, seharusnya pemerintah malu karena masyarakatnya sendiri yang peduli dengan masyarakat di Riau, mereka bisa gerak bisa membuktikan dengan langkah konkret.” Harapannya masyarakat bisa terbantu dengan aksi dan dana yang dikumpulkan, bencana mereka adalah bencana kita, Yassir menambahkan.

Aksi penggalangan dana tersebut merupakan kegiatan penutup dari Gerakan Shubuh Jama’ah Nasional (GSJN) untuk mengawali tahun baru Hijriyah. FSLDK yang bekerjasama dengan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Lembaga Kemanusiaan Nasional melakukan penggalangan dana untuk menanggulangi korban bencana nasional tersebut. (res).

berikut merupakan dokumetasinya:














Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...