Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: THIS IS WHY I NEED YOU

THIS IS WHY I NEED YOU


(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Jumat (01/04/2022) Novel ini merupakan buku ketiga dari penulis asal Bandung bernama Brian Khrisna dan menjadi novel pertama dari Brian atau yang biasa di sapa mber. Buku ini terbit pada tahun 2019 dan diterbitkan oleh penerbit Mediakita. Novel ini mengisahkan seorang mahasiswa psikologi bernama Ryan, yang bertemu dengan mahasiswi fakultas kedokteran bernama Lifana di sebuah bar. Lika liku perjalanan keduanya dimulai ketika Lifana memutuskan untuk tinggal di indekos yang dijaga oleh Ryan. Buku setebal 604 halaman ini juga mengisahkan banyak latar belakang dari tokoh tokohnya. Seperti latar keluarga Ryan yang militer, ia yang aktif di organisasi rohis namun juga bekerja sebagai bartender. Sangat seimbang antara dosa dan pahala.

Novel ini mengangkat tema seputar pergaulan remaja, hubungan percintaan, keluarga dan persahabatan. Latar yang digunakan juga cukup familiar, seperti di kampus, rumah, indekos, dan tempat minum. Pengembangan karakter yang ada juga disajikan dengan baik dan luar biasa. Seolah olah kita menjadi tokoh utamanya dengan berbagai macam permasalah hidup yang dihadapi, mulai dari percintaan, pekerjaan, urusan kampus dan juga keluarga. Salah satu kecerdikan penulis juga tergambar dalam penyisipan kalimat humor yang membuat alur ceritanya menjadi sangat nyaman untuk diikuti, tidak terkesan monoton.

Novel ini juga mengangkat sedikit hal tabu di masyarakat kita, menjadi permasalahan yang amat kompleks untuk dihadapi oleh Ryan. Belum lagi permasalahan di masa lalu yang belum tuntas menjadikan Ryan benar-benar tidak berdaya terhadap problematika yang diberikan penulis. Namun, dengan penokohan yang kuat menjadikan daya tarik tersendiri bagi pembaca untuk sekali lagi memposisikan diri menjadi si Tokoh Utama. Hal ini menyebabkan asumsi pembaca bisa jadi bertolak belakang dengan alur yang sebenarnya, sehingga pembaca merasa ada twist di dalam cerita.

Gaya bahasa yang disuguhkan oleh penulis juga terkesan sangat bagus dan cocok dibaca untuk remaja atau dewasa muda. Selain itu desain cover yang simpel juga menjadi kelebihan dari novel ini.

Dari segi kekurangan, menurut saya sangat minor. Mengingat dengan jumlah halaman yang tebal menjadikan buku ini sedikit mahal dan juga sulit untuk dibaca sampai tuntas. Meskipun dengan gaya bahasa yang mudah dicerna oleh remaja atau dewasa muda, tidak bisa dipungkiri dengan tingkat literasi masyarakat Indonesia yang masih rendah, mengetahui bahwa buku ini memiliki jumlah halaman 604 tentu menjadi shock therapy bagi mereka.

Untuk keseluruhan isi buku, buku ini mampu membuat kita tertawa dengan humor menggelitik khas penulis, namun juga mampu menguras emosi mulai dari tangisan, kecewa bahkan amarah. Semuanya tergabung dalam satu buku ini. Dengan kecerdikan Brian Khrisna sebagai empunya buku, tidak jarang banyak remaja yang menyukai buku ini meskipun tebal sekali seperti buku telfon. (abp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...