SELAMAT TINGGAL
Malang, LPM AQUA-Jumat (11/03/2022) Tere Liye menulis novel
Selamat Tinggal ini tentu bukan tanpa alasan. Semakin maraknya penjualan buku
bajakan menjadikan ia salah satu penulis yang lantang menyuarakan ‘haramnya’
penjualan buku bajakan. Di dalam novel ini, bukan hanya buku bajakan yang
disinggung penulis, melainkan semua hal yang menyangkut jual beli barang palsu.
Jam terbang Tere Liye
yang luar biasa dalam bidang ini tentu tidak dapat diragukan lagi. Kemampuannya
membawakan cerita, membangun konflik, dan menyindir para pembajak serta
penikmat barang bajakan, disertai bumbu manis kisah cinta sang tokoh, dijamin
tidak akan membuat pembaca bosan. Banyak
pemikiran baru yang akan terbuka setelah pembaca menyelesaikan buku ini, salah
satunya rasa penasaran akan siapa sebenarnya sosok Sutan Pane itu.
Namun sayangnya,
dalam novel ini terlihat sekali rasa jengkel sang penulis. Beberapa pembaca
mungkin akan sedikit tidak nyaman dengan banyaknya sindiran yang diketik
berulang. Selain itu, tokoh yang ada pun dibuat memiliki permasalahan yang
serupa, menjadikan tokoh-tokohnya terasa monoton.
Selamat membaca! (dh)
Komentar
Posting Komentar