Bergulirnya Pengembangan Hasil dan Pelestarian Potensi Perikanan
Malang, LPM AQUA-Rabu (09/03/2022) Indonesia memiliki wilayah
laut yang cukup luas dengan keragaman biota-biota di dalamnya. Dengan berbagai
potensi sumberdaya di daerah perairan menjadikan nilai positif tersendiri bagi
Indonesia. Pemerintah berupaya agar produk hasil dari kelautan dan perikanan
dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik ke depannya, terutama sebagai
faktor pendorong perekonomian. Terlihat di akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022
yang dapat dikatakan sebagai awal gemilangnya potensi pada sektor kealutan dan
perikanan. Sebab, di tahun-tahun sekarang ini Pemerintah Indonesia sedang gencar
membangun serta memikirkan pelestarian hasil dari sektor kelautan dan perikanan
agar tetap bisa dimanfaatkan sampai di masa mendatang.
Digadang-gadang sejak tahun
2021 dengan
berbagai program guna meningkatkan hasil perikanan yang dapat berperan sebagai
faktor pendorong bagi pendapatan dan devisa negara dengan mengedepankan konsep Blue
Economy. Pemanfaatan
dari hasil perairan tersebut dengan tetap menjaga ekosistemnya yang dinilai sangat strategis. Di sambut awal
tahun 2022 dengan jumlah hasil pendapatan kegiatan dari sektor kelautan dan
perikanan yang meningkat, membuat pemerintah mendukung produktivitas pelaku
utama di sektor ini. Secara tidak langsung hal tersebut akan meningkatan mutu
kualitas pada sektor kelautan dan perikanan yang akan membangun kepercayaan
pasar domestik ataupun internasional.
Selain itu, KKP melalui
10.500 sertifikat Good Manufacturing Practices berusaha mendorong pemenuhan
mutu dan standar produk yang akan meningkatkan ekspor. Apabila terus diamati
hasil dari sektor kelautan dan perikanan Indonesia sebenarnya sangat menjamin
untuk mendorong pertumbuhan perekonomian, yang mana bagi sebagian daerah
tertentu akan ada imbas pada peningkatan taraf kesejahteraan masyarakat pula.
Dengan keunggulan di sektor
perikanan dan kelautan Indonesia sudah sepatutnya kita memanfaatkannya dengan
baik, ditambah adanya dukungan dari pemerintah dalam upaya pembangunan. Tetapi
selain itu, agar sumberdaya dan keragaman yang ada di dalamnya tetap seimbang sudah
sepatutnya kita ikut menjaga.
Meskipun terdapat
lembaga-lembaga observasi penanganan
keberlanjutan ekosistem di sektor kelautan dan perikanan, setidaknya kita dapat memulai
dari hal-hal kecil yang tidak kita sadari secara langsung dapat merusak
ekosistem laut. Hal tersebut dibuktikan dengan penumpukan pembuangan sampah di
daerah perairan, yang mana akan berakhir di laut. Indonesia sendiri, sempat
menjadi jejeran 10 besar dalam masalah pencemaran di daerah perairan. Terlihat
sepele, namun hal tersebut dapat mengancam keseimbangan ekosistem di daerah
perairan. Setelahnya masalah penangkapan yang berlebih yang dapat mengancam
keberadaan populasi pada sektor ini, dimana ancaman dalam masalah ini akan
mengarah pada keberlanjutan pemanfaatan pada sektor
kelautan dan perikanan di masa yang akan datang.
Oleh sebab itu, meskipun
pemerintah sudah berupaya membuat program-program kemajuan di sektor perikanan
dan kelautan, tetapi apabila tidak diikuti kolaborasi dari masyarakat sekitar
maupun yang jauh dari daerah perairan, hasil yang didapat pun tidak akan bisa maksimal. Sebab,
dengan adanya kolaborasi tersebut, secara tidak langsung kita juga ikut serta
menjaga ekosistem sektor
kelautan dan perikanan, serta ikut dalam upaya pembangunan kesejahteraan bagi
masyarakat di Indonesia. (nf)
Referensi:
https://ekbis.sindonews.com/read/645305/34/tahun-baru-2022-ekspor-perikanan-ditarget-capai-rp10134-triliun-1641045711
Komentar
Posting Komentar