Mr. Crack dari Parepare
(Sumber: bukurepublika.id)Malang, LPM
AQUA-Jumat
(18/03/2022) Perjalanan hidup seorang BJ Habibie melintas batas territorial dan
waktu. Bermula dari Parepare, lanjut ke Aachen, lalu ke Jakarta. Dari seorang
ilmuan, kemudian menjadi negarawan, dan kini minandito. Buku ini akan menyajikan
kisah perjalanan beliau berdasarkan fakta, bukan rekayasa. Kecintaan Habibie
pada Tanah Air begitu besar. Tertanam kuat sejak masih mahasiswa dan tetap
menyala hingga sekarang. Kedudukan yang prestisius, penghasilan yang besar
ditinggalkan begitu panggilan untuk kembali datang ke Indonesia diterima oleh
beliau. Lewat buku ini kita melihat perjuangan Habibie membangun Indonesia
melalui teknologi.
“Saya bisa mengatakan bahwa buku ini adalah
biografi terlengkap tentang diri saya yang pernah ditulis oleh beberapa
pengarang. Bagi saya yang menarik dalam buku ini adalah bentuk penulisannya
yang selalu menggunakan rujukan yang jelas sumbernya, karena itu semua sumber
yang dikutip dalam buku ini, tidak ada yang fiktif dan direkayasa
penulisnya.”—BJ Habibie
Ada rasa sesak di dada ketika membaca buku biografi Eyang, rindu akan sosok beliau yang kini sudah tiada. Kepergian beliau pada usia 83 tahun (25 Juni 1936 – 11 September 2019), tidak hanya meninggalkan duka bagi saya sebagai rakyat, namun juga duka mendalam bagi seluruh bangsa Indonesia. Kehilangan Bapak Teknologi ini memunculkan pertanyaan, kira-kira siapa yang akan menggantikan beliau? Saya kira, tidak ada yang bisa mengganti beliau, kalau pun mendukung, mungkin akan lahir BJ Habibie berikutnya dari para generasi berikutnya. (gj)
Komentar
Posting Komentar