Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol.12): BIJAK BERSOSIAL MEDIA DI TENGAH PESATNYA PERKEMBANGAN TEKNOLOGI

Bijak Bersosial Media di Tengah Pesatnya Perkembangan Teknologi

(Sumber: Magnus Mueller_pexels.com)

Malang, LPM AQUA-Senin (14/03/2022) Sosial media telah menjadi salah satu media atau platform yang banyak digunakan oleh masyarakat. Tak hanya kalangan dewasa bahkan anak-anak pun sudah mahir untuk menggunakan sosial media. Penggunaan yang marak ini lah yang terkadang mengakibatkan kurang bijaknya masyarakat dalam bersosial media.

Banyak orang termasuk mahasiswa menganggap bahwa sosial media merupakan hal yang penting untuk dimiliki saat ini. Terlebih lagi saat ini perkembangan teknologi sudah sangat pesat. Sudah banyak pihak yang menggunakan sosial media untuk dalam kesehariannya, seperti yang diungkapkan oleh beberapa mahasiswa FPIK.

“Sosmed penting ya, apalagi di zaman sekarang ini teknologi udah trending banget dan juga sosmed ga cuma buat komunikasi gitu, juga bisa buat cari info-info terupdate gitu, buat cari relasi,” ungkap Azzahidatul Husna, salah satu mahasiswi FPIK program studi MSP.

“Penting sih (menurutku), tapi tergantung gimana cara gunainnya aja,” ungkap Revinda Septia, mahasiswi FPIK program studi THP.

Pernyataan-pernyataan tersebut membuktikan pentingnya sosial media saat ini. Pemanfaatan sosial media tak hanya sebagai media untuk mencari hiburan, namun sebagai media komunikasi yang penting saat ini. Dibalik itu semua nyatanya, seiring dengan perkembangan media sosial tersebut, nampaknya belum diiringi dengan sikap bijak dalam bersosial media. Masih banyak orang-orang yang menggunakan sosial media dengan sangat bebas tanpa mengetahui norma-norma atau aturan-aturan yang seharusnya diterapkan.

Pemahaman beberapa teman mahasiswa tentang bijak dalam bersosial media pun juga beragam.

“Kalau nonton-nonton apa gitu kan kayak liatnya itu dijaring lagi, terus kalau komen-komen (berkomentar) itu juga dijaring juga, ga asal komen. Pokoknya dalam menggunakan media sosial itu ga gampang langsung percaya, kayak isu-isu yang lain yang lagi booming atau apa itu ga langsung dipercaya atau ga langsung diterima mentah-mentah gitu lo istilahnya,” jelas Revinda.

“Bijak bersosial media menurutku itu mematuhi akan norma-norma dalam bersosial media, tidak menggunakan peri kejempolan tetapi menggunakan peri kesopanan dalam berbahasa dalam jejaring sosial media, karena apa yang kita tulis dalam sosial media juga merupakan cerminan dari diri kita jadi apa yang kita ungkapkan melalui sosial media dapat mencerminkan seberapa bijak kita dalam bersosial media,” ungkap Alifya, mahasiswi program studi MSP.

Dapat disimpulkan bahwa beberapa mahasiswa mengerti dan paham tentang bijak dalam bersosial media. Bijak dalam memilih konten atau informasi yang ingin dilihat serta bijak dalam menyuarakan pendapat. Pesatnya perkembangan sosial media serta adanya kebebasan berpendapat bukan berarti semua orang bebas menyuarakan pendapatnya tanpa memperhatikan norma yang beredar dalam masyarakat.

Sering kali juga dengan tidak bijaknya dalam bersosial media banyak informasi yang cenderung salah atau hoax. Oleh karena itu perlu adanya sikap untuk mem-filter semua informasi yang didapatkan dari sosial media. Sikap menyaring terlebih dahulu semua informasi ini berguna untuk mencegah adanya hoax atau kesalahan informasi. Terdapat banyak cara yang berbeda-beda untuk menyaring informasi yang didapatkan dari sosial media atau internet, seperti yang dikatakan oleh Revinda bahwa dengan memilah konten apa saja yang bisa dilihat di sosial media.

“Kalau ga terlalu penting-penting banget nih yaudah skip aja gitu, ga usah terlalu dihiraukan gitu, kecuali kayak yang mungkin ada masalah mental health, kekerasan seksual, itu kayak harus bener-bener diperjuangin,” ungkap Revinda.

Pendapat lain juga diutarakan oleh Adit, salah satu mahasiswa program studi IK yang mengungkapkan bahwa cara mem-filter sosial media bisa dilakukan dari hal kecil.

“Sebenarnya tergantung wawasan kita gitu, kita maunya mem-filter sampai sebatas apa. Sekedar ada teman yang mungkin postingannya mengganggu atau kita ga sependapat tapi kita malas untuk debat sama dia, terus kita diemin atau kita mute itu juga salah satu filter menurutku. Itu tadi balik lagi, tergantung sama orang wawasannya bagaimana,” jelas Adit.

Bijak dalam bersosial media sangat diperlukan dikalangan masyarakat. Terlebih lagi dengan pesatnya teknologi yang saat ini disediakan. Tak menutup kemungkinan dengan pesatnya perkembangan teknologi informasi-informasi yang ada bisa disalah gunakan atau diputar balikkan faktanya. Bijak menggunakan sosial media merupakan solusi yang saat ini dapat diterapkan oleh masyarakat, demi terbentuknya lingkungan yang sehat sosial media. (dnp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dil...