Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: PULANG

PULANG


(Sumber: goodreads.com)

Malang, LPM AQUA-Jumat (04/03/2022) Buku dengan judul Pulang yang ditulis oleh Toha Mohtar menceritakan seorang pemuda yang berusaha menutupi jati dirinya. Berlatar belakang di zaman penjajahan Belanda, Tamin seroang pemuda yang pernah bekerja menjadi salah satu anggota heiho akhirnya pulang ke kampung halamannya.

Tamin kembali kepada keluarganya dan mencoba untuk berbakti kembali, setelah selama tujuh tahun dia pergi meninggalkan rumah untuk bekerja sebagai anggota heiho. Tamin mengira ia akan hidup dengan damai di kampung asalnya, namun semua kedamaian itu mulai terusik ketika warga mulai menanyakan apakah benar dia perna bergabuung dengan heiho.

Adanya peristiwa tersebut menyebabkan Tamin memutuskan untuk pergi lagi dari rumah dan memutuskan untuk pulang lagi ke kampung setelah mendengar bahwa bapaknya meninggal dunia. Novel ini disajikan dengan apik oleh Toha Mohtar dengan penggambaran peristiwa dan emosi yang detail. Nilai moral yang diambil pun sangat bermakna, yaitu tentang kebaktian seorang anak kepada kedua orang tuanya serta sifat jujur yang perlu ditanamkan pada setiap manusia.

Selamat membaca! (rlp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...