Langsung ke konten utama

Resensi Buku: The 7 Habits of Highly Effective People

 

Gambar: fb2bookfree.com

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Buku

Judul               : The 7 Habits of Highly Effective People

Penulis            : Stephen R. Covey

Penerbit          : New York: Simon & Schuster

Tahun Terbit   : 1989

Halaman         : 413 halaman

Kategori          : Pengembangan Diri

Bahasa            : Inggris

Harga              : $24.98

Ringkasan

"Habits are powerful factors in our lives. Because they are consistent, often unconscious patterns, they constantly, daily, express our character and produce our effectiveness or ineffectiveness.” -hlm. 35

Buku The 7 Habits of Highly Effective People merupakan buku karya almarhum Stephen R. Cover yang pertama kali terbit pada tahun 1989. Buku ini telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa serta terjual lebih dari 30 juta kopi di seluruh dunia selama 30 tahun lebih perjalanannya. Saat pertama kali terbit pada tahun 1989, buku ini langsung menjadi best seller internasional dan kerap dijadikan rujukan untuk memotivasi diri agar menjadi lebih baik. Banyak juga testimoni yang diberikan oleh tokoh-tokoh dunia untuk buku ini. Dengan semua itu tidak heran jika The 7 Habits of Highly Effective People disebut sebagai salah satu buku terbaik dan terlaris di dunia.

Saya yakin semua orang memiliki kebiasaan, baik itu kebiasaan yang baik maupun yang buruk. Tetapi hendaknya, kita memiliki kebiasaan yang mengarah ke tujuan atau impian kita, bukan malah kebiasaan yang menjauhkan kita dari hal tersebut. Kebiasaan yang tidak disusun dan didesain dengan baik oleh diri kita sendiri, sering kali kita akan mendapatkannya dari lingkugan atau orang lain secara tidak sadar. Ini merupakan hal yang berbahaya, karena seperti yang kita ketahui, lingkungan yang ada saat ini tidak semuanya baik. Banyak juga orang memilih secara tidak sadar mengatakan tentang kebiasaannya, lebih celaka lagi jika kebiasaan tersebut merupakan kebiasaan yang negatif. Sebagai contoh seseorang yang mengatakan, “Saya adalah orang yang sering menunda pekerjaan.” Tanpa sadar orang itu akan mewujudkan apapun untuk membuktikan bahwa dia seorang penunda, dan ketika terbukti menunda pekerjaan, orang tersebut akan maklum karena memang menganggap dirinya demikian. Jika ada yang mengatakan hal seperti itu, tanpa sadar seluruh keyakinan, tindakan, ucapan, maupun perasaannya akan selalu mewujudkan apa yang diyakini tadi sebagai identitas. Oleh karena itu kita perlu secara sadar membentuk kebiasaan kita. Salah satunya ketika kita ingin menjadi manusia yang efektif, maka buku The 7 Habits of Highly Effective People bisa dijadikan rujukan. 7 kebiasaan yang diajarkan dalam buku ini yaitu:

·         Be Proactive

·         Begin with the End in Mind

·         Put First Things First

·         Think Win/Win

·         Seek First to Understand Then to Be Understood

·         Synergize

·         Sharpen the Saw

Kelebihan

Penjelasan materi dari buku ini di dukung oleh gambar atau ilustrasi serta studi kasus untuk memudahkan pembaca mengingat ilmu yang diberikan. Seperti yang sering saya sampaikan dalam beberapa kesempatan  sebelumnya, menurut sebuah penelitian otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada tulisan. Selain itu terdapat beberapa lembar kerja yang bisa kita isi, menurut saya ini akan sangat membantu pembaca untuk lebih memahami materi yang disampaikan.

Kekurangan

Satu hal yang saya sayangkan, lembar kerja tidak tersedia di setiap kebiasaan yang dijelaskan, akan lebih baik jika di dalam penjelasan 7 habits semuanya terdapat lembar kerja yang dapat di isi.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...