Langsung ke konten utama

NGOPI SANTUY #12: Enaknya Jadi Maba

NGOPI SANTUY #12: Enaknya Jadi Maba


(Doc. LPM Aqua)

Malang, LPM Aqua-Minggu (17/10/21), Ngopi Santuy edisi keduabelas kali ini kembali lagi dengan bahasan yang baru, yakni "Enaknya Jadi Maba". Kali ini Ngopi Santuy kehadiran pemateri dari Mahasiswa PSP 2019 yaitu Sultan Maulana dan Staff Relasi dan Usaha Destyana Hermanita.

Setelah 3 tahun menjadi mahasiswa di FPIK UB, kali ini mereka akan flashback ke masa dimana mereka masi menjadi maba. Menurut Kak Sultan ketika sudah memasuki dunia perkuliahan kita akan berubah dari siswa menjadi mahasiswa. Rasanya kuliah di awal-awal pasti semangat karena menurut kakak-kakak tingkat kuliah itu asik, sehingga kita juga penasaran akan kebenarannya. Saat diterima di perguruan tinggi apalagi di Universitas Brawijaya, Kak Sultan merasa sangat senang dan bersyukur, karena Kak Sultan sendiri berasal dari daerah terpencil di Madura yang kemungkinan masih tidak terlalu banyak peluang yang bisa didapat

Sebagai anak rantau ketika jauh dari orang tua pasti ada pelajaran yang dapat kita ambil, misalnya makanan kita yang sudah disediakan, namun ketika kita jauh dari orang tua kita harus bisa bertanggung jawab atas semua itu. Hal terpenting menurut Kak Sultan yaitu kita harus bisa pintar mengatur uang, agar uang itu cukup untuk kehidupan di perkuliahan. Belum lagi akan ada teman-teman kuliah yang akan mengajak ngopi dan lainnya. Jadi kita harus pintar-pintar mengatur uang kita.

Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh salah satu penonton Ngopi Santuy#12 yang bertanya tentang bagaimana cara beradaptasi dari kuliah offline ke kuliah online. Kak Sultan mengatakan yang paling berpengaruh itu dari segi praktikum, dimana di FPIK sendiri yang terkenal dengan banyaknya praktikum yang harus dijalani. Kak Sultan merasa ada beberapa mata kuliah yang kurang maksimal ketika praktikummnya. Kak Sultan juga menyebutkan bahwa pembelajarannya sama saja dengan perkuliahan offline, namun tentu rasanya berbeda ketika kita kuliah offline.

Kak Sultan juga memberikan pendapatnya tentang organisasi-organisasi yang ada di Universitas Brawijaya. Menurut Kak Sultan, tidak perlu banyak organisasi yang kita ikuti yang penting adalah efektifitasnnya. Satu sampai dua organisasi saja itu sudah cukup, namun bagaimana kita bisa mengembangkan diri melalui organisasi tersebut.

Kak Sultan juga menceritakan pengalaman praktikum yang paling berkesan, Jajanan kantin yang terkenal di FPIK dan Kampoeng Budaya juga menjadi salah satu event yang berkesan untuk Kak Sultan. Kak Sultan juga memberikan pesan kepada maba untuk tetap semangat dan masih banyak kesempatan ke depannya untuk mengikuti program-program yang disediakan oleh Kemendikbud, serta jangan lupa untuk mencari informasi agar dapat menunjang kita dalam hal pengembangan diri dan softskill yang harus kita asah (gj).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...