Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol. 26): RESMI: REKTOR UNIVERSITAS BRAWIJAYA PERIODE 20222027 TELAH DILANTIK

Resmi: Rektor Universitas Brawijaya Periode 2022-2027 Telah Dilantik

(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Senin (04/07/2022) Universitas Brawijaya pada tanggal 28 Juni 2022 telah resmi melantik dan menetapkan Prof. Widodo, S.Si., Ph.D Med.Sc. sebagai rektor baru Universitas Brawijaya periode 2022-2027. Proses pelantikan tersebut berlangsung secara hybrid, yaitu secara luring yang dilaksanakan pada Gedung Samantha Krida dan secara daring melalui live streaming youtube. Dengan dihadiri oleh Gubernur Provinsi Jawa Timur, Walikota Malang, Walikota Batu, Walikota Kediri, petinggi Universitas Brawijaya beserta jajaran staff lainnya, acara pelantikan rektor baru Universitas Brawijaya berjalan dengan lancar.

Proses pelantikan diawali dengan menyayikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan keputusan Ketua Majelis Wali Amanat tentang pengangkatan Rektor Universitas Brawijaya, pembacaan naskah pelantikan, pembacaan sumpah jabatan, penandatanganan berita acara sumpah, pembacaan pakta integritas, sambutan-sambutan, dan penutup. Dalam sambutannya, Prof. Widodo menyampaikan dan menjelaskan tentang 3 langkah yang perlu dikembangkan oleh Universitas Brawijaya ke depannya.

Hal unik yang terjadi selama proses pelantikan rektor Universitas Brawijaya periode 2022-2027, yaitu ditayangkannya video profil dari Prof. Widodo selaku Rektor Universitas Brawijaya periode 2022-2027 dalam bentuk testimonial yang diberikan oleh pihak keluarga dan beberapa civitas akademika yang mengenal dekat beliau. Dalam video tersebut, Prof. Widodo juga menyampaikan bahwa ada 3 hal yang perlu dikembangkan dalam sistem pendidikan, yaitu:

  • Relevansi pendidikan

Dalam hal ini, diharapkan adanya relevan antara pendidikan yang disediakan dengan kebutuhan masyarakat, pemerintah dan industri. Nantinya hal tersebut akan berhubungan dengan proses pengembangan keilmuan dan proses pendidikan.

  • Internasionalisasi

Beliau menyampaikan bahwa segala sesuatu yang mengarah pada internasionalisasi Universitas Brawijaya perlu difasilitasi sebaik mungkin.

  • Sustainability

Sustainability dalam konteks ini merupakan funding, sehingga masalah keuangan universitas perlu untuk distabilkan agar dapat mendukung proses perkembangan Universitas Brawijaya nantinya, terutama untuk uang perkuliahan.

“Khususnya nanti perlahan-lahan kita akan geser yang awalnya dari dana-dana mayoritas UKT kemudian menjadi dana-dana diluar UKT,” ungkap beliau.

Prof. Widodo menyampaikan bahwa suatu universitas atau instansi pendidikan diharapkan tidak menjadi menara gading. Ungkapan menara gading ini memiliki arti bahwa suatu universitas atau instansi pendidikan menjadi suatu tempat untuk menimba ilmu yang tidak peduli dengan keadaan lingkungan di sekitarnya. Suatu universitas atau instansi pendidikan diharuskan memiliki relevansi terhadap lingkungannya.

“Terkadang kita ini ada gap antara penelitian-penelitian yang dilakukan dengan kebutuhan masyarakat. Nah, kita mencari penelitian-penelitian yang sekiranya gap-nya semakin kecil dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Prof. Widodo.

“Agar perguruan tinggi itu tidak menjadi menara gading, maka perguruan tinggi itu harus memiliki relevansi terhadap pengembangannya. Salah satu relevansinya adalah bahwa keilmuan yang dikembangkan dari perguruan tinggi itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, bisa masyarakat pedesaan ataupun masyarakat industri. Sehingga kita berharap bahwa semua dosen itu bisa melakukan semua proses pengabdian masyarakat, memanfaatkan ilmu yang dimiliki, baik secara langsung kepada masyarakat maupun diaplikasikan ke dunia industri. Kalau kita bisa melakukan seperti itu insyaAllah perguruan tinggi kita akan semakin diterima dan semakin dibutuhkan oleh masyarakat secara luas,” sambung beliau.

Universitas Brawijaya saat ini tentunya masih memiliki beberapa poin yang perlu dikembangkan lagi agar menjadi lebih baik ke depannya. Tentunya hal tersebut tak lepas dari peran pemimpin, civitas akademika, staff beserta mahasiswanya yang saling bekerja sama. Kepemimpinan baru ini nantinya diharapkan dapat membawa perkembangan yang baik bagi Universitas Brawijaya terutama kesejahteraan mahasiswanya. (dnp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...