Resmi: Rektor Universitas Brawijaya Periode 2022-2027 Telah Dilantik
(Sumber: Dok. LPM AQUA)
Malang,
LPM AQUA-Senin (04/07/2022)
Universitas Brawijaya pada tanggal 28 Juni 2022 telah resmi melantik dan
menetapkan Prof. Widodo, S.Si., Ph.D Med.Sc. sebagai rektor baru Universitas
Brawijaya periode 2022-2027. Proses pelantikan tersebut berlangsung secara hybrid,
yaitu secara luring yang dilaksanakan pada Gedung Samantha Krida dan secara
daring melalui live streaming youtube. Dengan dihadiri oleh Gubernur
Provinsi Jawa Timur, Walikota Malang, Walikota Batu, Walikota Kediri, petinggi
Universitas Brawijaya beserta jajaran staff lainnya, acara pelantikan rektor
baru Universitas Brawijaya berjalan dengan lancar.
Proses
pelantikan diawali dengan menyayikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan
dengan pembacaan ayat suci Al-Qur’an, pembacaan keputusan Ketua Majelis Wali
Amanat tentang pengangkatan Rektor Universitas Brawijaya, pembacaan naskah
pelantikan, pembacaan sumpah jabatan, penandatanganan berita acara sumpah, pembacaan
pakta integritas, sambutan-sambutan, dan penutup. Dalam sambutannya, Prof.
Widodo menyampaikan dan menjelaskan tentang 3 langkah yang perlu dikembangkan oleh
Universitas Brawijaya ke depannya.
Hal unik yang terjadi selama proses pelantikan rektor Universitas Brawijaya periode 2022-2027, yaitu ditayangkannya video profil dari Prof. Widodo selaku Rektor Universitas Brawijaya periode 2022-2027 dalam bentuk testimonial yang diberikan oleh pihak keluarga dan beberapa civitas akademika yang mengenal dekat beliau. Dalam video tersebut, Prof. Widodo juga menyampaikan bahwa ada 3 hal yang perlu dikembangkan dalam sistem pendidikan, yaitu:
- Relevansi pendidikan
Dalam hal ini, diharapkan adanya relevan
antara pendidikan yang disediakan dengan kebutuhan masyarakat, pemerintah dan
industri. Nantinya hal tersebut akan berhubungan dengan proses pengembangan
keilmuan dan proses pendidikan.
- Internasionalisasi
Beliau menyampaikan bahwa segala sesuatu
yang mengarah pada internasionalisasi Universitas Brawijaya perlu difasilitasi
sebaik mungkin.
- Sustainability
Sustainability dalam konteks ini merupakan funding,
sehingga masalah keuangan universitas perlu untuk distabilkan agar dapat
mendukung proses perkembangan Universitas Brawijaya nantinya, terutama untuk
uang perkuliahan.
“Khususnya nanti perlahan-lahan kita
akan geser yang awalnya dari dana-dana mayoritas UKT kemudian menjadi dana-dana
diluar UKT,” ungkap beliau.
“Terkadang
kita ini ada gap antara penelitian-penelitian yang dilakukan dengan kebutuhan
masyarakat. Nah, kita mencari penelitian-penelitian yang sekiranya gap-nya semakin
kecil dengan kebutuhan masyarakat,” ungkap Prof. Widodo.
“Agar
perguruan tinggi itu tidak menjadi menara gading, maka perguruan tinggi itu
harus memiliki relevansi terhadap pengembangannya. Salah satu relevansinya
adalah bahwa keilmuan yang dikembangkan dari perguruan tinggi itu bisa
dimanfaatkan oleh masyarakat, bisa masyarakat pedesaan ataupun masyarakat
industri. Sehingga kita berharap bahwa semua dosen itu bisa melakukan semua
proses pengabdian masyarakat, memanfaatkan ilmu yang dimiliki, baik secara
langsung kepada masyarakat maupun diaplikasikan ke dunia industri. Kalau kita
bisa melakukan seperti itu insyaAllah perguruan tinggi kita akan semakin
diterima dan semakin dibutuhkan oleh masyarakat secara luas,” sambung beliau.
Universitas Brawijaya saat ini tentunya masih memiliki beberapa poin yang perlu dikembangkan lagi agar menjadi lebih baik ke depannya. Tentunya hal tersebut tak lepas dari peran pemimpin, civitas akademika, staff beserta mahasiswanya yang saling bekerja sama. Kepemimpinan baru ini nantinya diharapkan dapat membawa perkembangan yang baik bagi Universitas Brawijaya terutama kesejahteraan mahasiswanya. (dnp)
Komentar
Posting Komentar