Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: KEBAJIKAN SANG DIRI, KONSEP BARU EGO

 Kebajikan Sang Diri, Konsep Baru Ego

Oleh: Regita Lisma Putri


(Sumber: Bukalapak.com)

1)     Judul buku           : Kebajikan Sang Diri, Konsep Baru Ego

2)     Penulis                 : Ayn Rand

3)     Penerbit                : Ikon Teralitera

4)     Tahun terbit          : 2003

5)     Kota penerbit        : Yogyakarta

6)     Jumlah halaman  : 194

7)     ISBN                    : 979-3016-29-9


Kebajikan Sang Diri, Konsep Baru Ego merupakan buku yang menjelaskan mengenai prinsip-prinsip moral objektivisme, yakni filsafat yang dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan kehidupan, baik sebagai standar nilai-nilai moral dan ataupun memandang altruisme yang tidak sesuai dengan sifat manusia. Beberapa kumpulan esai-esai dimuat dalam buku ini mengenai gagasan-gagasan yang kontroversional etika objektif. Beberapa pembahasan di buku ini diataranya mengenai seorang tokoh yang paling representatif yaitu John Galt dalam Atlas Shrugged. Moralitas atau etika dapat diartikan sebagai kode nilai-nilai untuk memandu pilihan dan tindakan dan pilihan manusia. Nilai konsep jahat atau baik merupakan temuan manusia yang sewenang-wenang dimana tak berkaitan maupun tak berasak dari serta tak didukung oleh fakta tentang realitas. Aristoteles, seorang filsuf besar tidak menganggap etika sebagai ilmu pasti, dimana hal ini didasarkan pada sistem etika pada observasi tentang apa yang dilakukan orang-orang terhormat dan bijaksana pada zamannya. Manusia harus memilih tindakan-tindakan, nilai, dan tujuan dengan standar dari apa yang sesuai untuk manusia dalam mencapai, memenuhi, dan mempertahankan dari nilai tertinggi yaitu kehidupannya sendiri. Rasionalitas ialah kebajikan dsar manusia, sumber bagi semua kebajikan lainnya. Kebajikan rasionalitas berarti pengakuan dan penerimaan atas akal budi sebagai satu-satunya sumber pengetahuan seseorang, satu-satunya hakim nilai, dan satu-satunya panduan dalam bertindak. Kebajikan produktivitas adalah pengakuan akan fakta bahwa kerja produktif ialah proses pikiran manusia dalam mempertahankan kehidupan, proses dalam membebaskan manusia dalam penyesuaian diri dari latar belakang kehidupannya. Kebajikan kebanggaan ialah pengakuan akan fakta bahwa manusia harus membuat nilai fisik dengan tujuan untuk mempertahankan kehidupannya, dimana harus memperoleh nilai karakter. Prinsip dasar etika objektivitas adalah dimana kehidupan merupakan tujuan dalam diri sendiri, maka setiap manusia merupakan tujuan dalam dirinya sendiri dan bukan alat untuk mencapai tujuan atau kesejahteraan orang lain. Oleh sebab itu, manusia harus hidup demi dirinya sendiri tanpa mengorbankan dirinya untuk orang lain atau mengobarkan orang lain untuk dirinya sendiri. Dalam psikologi kelangsungan hidup manusia tidak dilihat dari hidup atau mati tetapi dilihat dari kebahagian atau penderitaan. Kebahagian dapat diartikan sebagai keadaan kehidupan yang berhasil sedangkan penderitaan dapat diartikan sebagai sinyal peringatan akan kegagalan ataupun kematian. 

 

Kelebihan:

Buku ini menjelaskan berbagai macam teori dan konsepan mengenai prinsip objektifisme, mengenai pandangan-pandangan para filsuf mengenai kehidupan. Berbagai pandangan yang diberikan dapat membuat saya lebih menghargai kehidupan, memilih tindakan yang dilakukan.

 

Kekurangan:

Buku ini disajikan dalam bahasa yang baku, akan tetapi sedikit sulit dipahami karena banyak menggunakan bahasa- bahasa dalam  filsafat.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH

MAAF TUHAN AKU HAMPIR MENYERAH (Sumber: goodreads.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (08/04/2022) Buku dengan judul “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” merupakan karya Alfialghazi yang sukses menarik pembaca dalam tulisannya. Buku ini mengajarkan mengenai lika-liku kehidupan dengan surga sebagai akhir. Buku ini memberikan inspirasi serta motivasi bagi mereka yang terpuruk dan mendorong seseorang untuk bangkit kembali. Tidak semua hal dalam kehidupan berjalan seperti yang kita inginkan. Ada saatnya harapan yang kita impikan serta langkah yang telah kita tuai dihentikan secara paksa. Rasa putus asa yang muncul dalam menjalani kehidupan hingga muncul keinginan untuk menyerah. Dalam buku ini dijabarkan bahwa setiap orang memiliki masalah serta kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang berbeda-beda. Selain itu, buku “Maaf Tuhan Aku Hampir Menyerah” mengajarkan untuk beristirahat ketika lelah terhadap hiruk pikuk kehidupan, semangat untuk jangan menyerah, serta semangat untuk bangkit demi menc...

ESAI: The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education

  The Significance of Identity Formation in Early Childhood Education By: Mutahassin Bilhaq mentatdgt_pexels.com Malang, LPM AQUA -Wednesday (29/12/2021) Since March 2020, Indonesia has been experiencing a Covid-19 pandemic. This condition undoubtedly has a significant impact on several sectors, including education. Regulations imposed by the government, such as the wearing of masks, the keeping of a safe distance, the prohibition of gathering, and so on, have caused many agencies, including educational institutions, to implement a variety of new policies in the conduct of their activities. At the start of the pandemic, the government instructed people to study for 14 days online from home, and it turned out that this instruction was extended into the following year. When we arrive in November 2021, the world has changed dramatically. Many schools and universities throughout this country have and will continue to have limited face-to-face teaching and learning processes with stri...