Langsung ke konten utama

REVIEW: NGOPI SANTUY #24

Ngopi Santuy #24
Mengenal Lebih Dekat HIMASEKA FPIK 2022

(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Jumat (22/04/2020) Ngopi Santuy edisi 24 mengajak teman-teman mahasiswa untuk berbincang-bincang dengan tema Mengenal Lebih Dekat HIMASEKA FPIK UB 2022”. Ngopi Santuy edisi 24 dimoderatori Kak Adi Nugroho Wicaksono, salah satu staff litbang LPM AQUA 2022 dan mengundang Kak Mochamad Naufal yang merupakan ketua HIMASEKA tahun 2022 sebagai pembicara.

HIMASEKA atau Himpunan Mahasiswa Sosial Ekonomi Perikanan didirikan pada tanggal 8 Juni 1999 dengan nama HIMASEP FPI – UB yang kemudian berganti nama menjadi HIMASEKA pada tanggal 19 Juni 2000. Dalam dunia organisasi, tak jarang anggota-anggotanya mendapatkan cobaan dan rintangan, baik itu besar maupun kecil. Rintangan dalam organisasi menurut Kak Naufal dapat berasal dari pihak eksternal maupun pihak internal. “Rintangan untuk sekarang, ada di masa pandemi. Tahun kemarin seperti dalam pembuatan proker yang tidak dapat secara luring, sehingga dicari solusi dengan online,tutur Kak Naufal.

Kak Naufal juga menuturkan tentang seimbang dalam manajemen waktu baik untuk berorganisasi maupun akademik. “Melihat skala prioritas dan efek, apakah efeknya untuk banyak orang atau sendiri. Semisal tugas akademik dan urusan organisasi, jarang aku menemukan kedua itu berbarengan. Kalo berbarengan itu kita bermasalah. Entah itu karena telat mengerjakan, makanya kalau ada tugas sebisa mungkin jangan mepet organisasi. Waktu itu bisa kita kontrol sendiri, jelas Kak Naufal.

Kak Naufal yang sekarang menjabat sebagai ketua HIMASEKA tahun 2022 pernah menjabat juga sebagai staff muda dan staff ahli. Latar belakang Kak Naufal menjadi ketua HIMASEKA tahun 2022 yaitu ingin memperbaiki system himpunan, proker himpunan, maupun mahasiswanya. “Aku melihat peluang saat aku terpilih pandemi mungkin sudah reda dan dapat menjalani atau membenahi proker. Juga banyak teman-teman pendukung,ungkap Kak Naufal.

Menurut Kak Naufal himpunan itu mempunyai fungsi memfasilitasi pengembangan keilmuan sosial ekonomi perikanan. Fungsi dari himpunan seperti melaksanakan tridarma perguruan tinggi dan mengembangkan visi misi untuk mewujudkan suatu tujuan.

Bagi kak Naufal terkait dengan kapabilitas pantas atau tidaknya menjadi seorang pemimpin itu berkaitan dengan sebuah penilaian orang. “Aku selalu bilang kepada diri sendiri kalau sudah disini sudah nyebur bagaimana cara mendapat ikan banyak, bagaimana caranya kita mendapat hasil yang baik, menerima kritik yang membangun dan sopan. Aku ingin menjadi ketua himpunan yang fleksibel,” jelas Kak Naufal.

Arti ketua himpunan menurut Kak Naufal ibarat seorang nahkoda. “Mungkin kita punya kapal masing-masing tapi di lautan pasti kita bertemu. Jangan sampai ada perompak dari pihak eksternal sehingga harus memperkuat bonding internal.” Ujar Kak Naufal.

Dalam memimpin Kak Naufal membawa asas kekeluargaan. “Ibarat sebuah keluarga memang seharusnya saling mengingatkan dan menyelesaikannya,tutur Kak Naufal.

Proker HIMASEKA dalam waktu dekat ini ada dua rangkaian, yaitu bagi-bagi takjil dan rencana SOTR atau Sahur On The Road. Proker HIMASEKA saat bulan Ramadhan yang lain ada buka bersama di salah satu panti asuhan. Sedangkan proker HIMASEKA setelah bulan Ramadhan ada Pengenalan Agrobisnis Perikanan untuk Angkatan 2021.

Harapan Kak Naufal yaitu menjadi himpunan yang kuat di FPIK. Dengan modernisasi yang sekarang bisa mengikuti zaman, membangun reputasi HIMASEKA menjadi lebih baik dan tetap berkepanjangan efeknya. Oleh karena itu proker HIMASEKA nasional ruang lingkupnya bisa se-Indonesia.” jelas kak Naufal.

Harapan kak Naufal untuk mahasiswa Agrobisnis Perikanan yaitu dapat menanamkan bibit rasa kekeluargaan dan solidaritas yang tinggi. Kak Naufal juga menyampaikan harapannya kepada sobat AQUA “Semoga kalian tetap sehat terus dan terus kritisi apa yang harus dikritisi,harap kak Naufal. (anw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...