Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol. 18): MENGENAL LEBIH DEKAT MAWAPRES 2022

Mengenal Lebih Dekat MAWAPRES FPIK UB 2022

(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Senin (25/04/2022) PILMAPRES FPIK atau Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan merupakan ajang bagi mahasiswa-mahasiswa FPIK yang ingin memperebutkan gelar mahasiswa berprestasi atau MAWAPRES. Tentunya banyak tahap seleksi yang perlu dilalui sebelum ditetapkan sebagai Mahasiswa Berprestasi. Tak hanya diharuskan memiliki segudang prestasi saja, calon kandidat mahasiswa berprestasi dituntut untuk aktif dalam kegiatan organisasi. Rhobitotus Mufidah atau yang akrab disapa Kak Tutus tahun ini berhasil mendapatkan amanah sebagai Mahasiswa Berprestasi FPIK UB 2022.

Kak Tutus mengaku memang sudah mempersiapkan untuk menjadi MAWAPRES sejak awal masuk perkuliahan, lebih tepatnya saat menjadi mahasiswa baru. Berawal dari menyaksikan beberapa perwakilan MAWAPRES pada saat acara PKKMB (Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru) UB, akhirnya timbul rasa turut ingin menjadi MAWAPRES nantinya.

Memang aku udah nyiapin dari semester satu sih. Jadi aku udah dari awal maba (mahasiswa baru) banget. Bisa dibilang ketika ospek universitas yang Raja Brawijaya, aku sudah punya pandangan gimana aku bisa menjadi orang yang punya value di Universitas Brawijaya,jelas Kak Tutus.

“Ada terpampang kakak-kakak MAWAPRES setiap fakultas dan juga MAWAPRES utama dari Universitas Brawijaya waktu itu di tahun 2019. In the end of the day, karena aku dari SD, SMP, SMA juga berkecimpung di dunia prestasi, makanya aku punya tujuan waktu itu. Jadi aku ingin juga nih berdiri disitu, sambung Kak Tutus.

Didukung juga, tahun lalu terdapat seleksi MAWAPRES proyeksi dari prodi MSP (Manajemen Sumberdaya Perairan). Tujuan adanya MAWAPRES proyeksi yaitu untuk mempersiapkan mahasiswa MSP angkatan 2019 menjadi kandidat MAWAPRES tahun ini. Pada seleksi tersebut Kak Tutus membawakan ide dari PIMNAS (Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional) terkait dengan kosmetik, sedangkan untuk tahun ini Kak Tutus membawakan topik konservasi.

Untuk tahun ini karena saya itu concern-nya udah 11 bulan di konservasi, karena  Manajemen Sumberdaya Perairan itu adalah induknya konservasi. Oleh karena itu aku memilih itu (konservasi) sebagai topik utama untuk dibawakan saat presentasi MAWAPRES kemarin. Clue nya adalah konservasi tapi aku ada impact juga untuk masyarakat.” jelas Kak Tutus.

Dalam ajang MAWAPRES ini, mahasiswa memang dituntut untuk tidak hanya mengikuti lomba saja, namun diharapkan juga mampu ikut dalam beberapa organisasi. Tujuannya agar mahasiswa tidak hanya memiliki kecerdasan intelektual, tapi juga mampu untuk memberikan kontribusi kepada orang lain maupun lingkungan sekitarnya.

“Karena dengan lomba ataupun berorganisasi dapat membentuk diri aku, di kelas pasti sudah biasa. Walaupun poin lomba itu tinggi teman-teman, kalau untuk MAWAPRES itu bukan hanya soal prestasi baik akademik maupun lomba-lomba, tapi balancing antara organisasi dan juga intelektual di dalam dirinya,ungkap Kak Tutus.

Bahkan sekarang Kak Tutus sedang mengikuti 4 organisasi, diantaranya satu organisasi nasional, dua organisasi universitas, dan satu organisasi fakultas.

Perasaan kak Tutus saat mencapai prestasi ini tentunya bersyukur dan butuh akan support. “Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa bahwasanya target aku (terpenuhi) dan aku percaya detik itu juga, kalau kita punya tujuan dan kita sudah bidik dari awal, apapun itu akan kesampaian, tapi tetap harus on track,jelas Kak Tutus.

Aku bukan apa-apa tanpa mereka (support system). Apalagi orangtuaku, keluargaku, sahabat-sahabatku. Tidak ada istilahnya orang sukses tanpa ada support system, sambung Kak Tutus.

Rencana ke depannya Kak Tutus akan berfokus pada seleksi MAWAPRES tingkat Universitas Brawijaya yang akan dilaksanakan pada 15 Mei 2022. Nantinya Kak Tutus sebagai perwakilan FPIK dalam ajang MAWAPRES UB akan kembali mempresentasikan sebuah topik. Disamping itu, Kak Tutus akan bersaing melawan MAWAPRES dari perwakilan setiap fakultas di UB.

Bagi teman-teman yang ingin mempersiapkan menjadi MAWAPRES selanjutnya, dapat dipersiapkan mulai dari sekarang. Kak Tutus mengatakan bahwa yang penting jika kita ingin melakukan sesuatu adalah niat.

“Benar-benar punya niat, tetap on track, nikmat prosesnya dan jangan pikirkan hasilnya karena itu murni urusan Tuhan,jelas Kak Tutus.

Selain itu, bagi Kak Tutus dalam mempersiapkan diri untuk MAWAPRES dapat dilakukan dengan banyak latihan dalam menguasai panggung dalam presentasi. “Menyiapkan segala hal penting, ada script, sesi tanya jawab, PPT (power point) yang bagus, dan memahami ide,jelas kak Tutus.

Menurut Kak Tutus produktif di masa pandemi itu dapat menjadikan seseorang menjadi multitasking. Hal yang paling penting menurut Kak Tutus adalah setiap hari harus ada progress yang dicapai.

“Kamu bisa melakukan something yang sampai go international atau apapun, tapi kamu tidak kemana-mana, yang penting setiap hari ada progress. Gapapa kamu capek terus diem, berhenti dulu gapapa,ujar kak Tutus.

Harapan Kak Tutus untuk teman-teman FPIK agar senantiasa santun berprestasi, sehat dan bahagia selalu dan jangan lupa untuk banyak meminta doa dan restu dari orang tua.

Percuma kamu berprestasi tapi kamu ga santun. Semoga sehat-sehat dan bahagia selalu. Jangan jadi orang yang gampang overthinking dan juga insecure. Banyak minta doa orang tua,harapan Kak Tutus untuk teman-teman FPIK. (anw)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dil...