Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol.16): PERKULIAHAN TATAP MUKA HYBRID KEMBALI DILAKSANAKAN DI FPIK UB

PERKULIAHAN TATAP MUKA HYBRID KEMBALI DILAKSANAKAN DI FPIK UB

(Sumber: fpik.ub.ac.id)

Malang, LPM AQUA-Senin (11/04/2022) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelutan Universitas Brawijaya pada tanggal 07 April 2022 akhirnya mengeluarkan Surat Edaran Dekan No. 1671 /UN10.F06/PP/2022. Surat edaran tersebut berisi tentang keputusan dekan FPIK terkait dengan PTM hybrid yang akan dilaksanakan oleh FPIK.

(Sumber: m.andrafarm.com)

Pihak FPIK pada akhirnya memutuskan untuk kembali melaksanakan perkuliahan tatap muka hybrid setelah sempat menundanya pada awal Februari lalu. FPIK memutuskan PTM hybrid kembali dilaksanakan pada tanggal 11 April 2022, tepat setelah pekan UTS berlangsung. Penundaan perkuliahan tatap muka yang terjadi pada awal Februari berkaitan dengan adanya peningkatan kasus covid-19 di Kota Malang yang semakin parah, setelah sebelumnya Kota Malang telah menginjak zona aman.

(Sumber: m.andrafarm.com)

(Sumber: infocovid19.jatimprov.go.id)

Dalam Surat Dekan yang telah diterbitkan, dengan memperhatikan tingkat covid-19, pemberlakuan PPKM, serta telah dilaksanakannya UTS di FPIK, maka perkuliahan PTM hybrid telah resmi dilaksanakan hari ini, tanggal 11 April 2022. Sistematika perkuliahan PTM hybrid yang akan dilakukan menyesuaikan dengan keputusan dekan yang telah disampaikan pada awal Februari lalu. Mahasiswa yang diperbolehkan untuk mengikuti perkuliahan PTM hybrid adalah mahasiswa angkatan 2019.

Jadwal perkuliahan akan diatur sesuai dengan keputusan sebelumnya bahwa setiap kelas akan dibatasi mahasiswanya, sebesar 50% dari total mahasiswa perkelas. Pelaksanaan PTM hybrid nantinya akan tetap memperhatikan protokol kesehatan covid-19. Proses pembersihan akan selalu dilakukan sebelum dan setelah ruang kelas digunakan untuk PTM hybrid. Mahasiswa dan dosen yang memiliki penyakit komorbid tidak diperkenankan untuk melakukan PTM hybrid, selengkapnya bagi mahasiwa dan dosen yang sehat jasmani dipersilahkan untuk mengikuti PTM hybrid. Dibalik telah diperbolehkannya pelaksanaan PTM hybrid masih banyak juga teman-teman yang masih memilih untuk tetap mengikuti perkuliahan daring hingga libur lebaran usai. (dnp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...