Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: MATA YANG INDAH

MATA YANG INDAH


(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Sabtu (23/04/2022) Buku kumpulan cerpen Mata yang Indah: Cerpen Pilihan Kompas 2001 ini berisikan 16 cerpen yang pernah dimuat di harian Kompas sejak tahun 2000. Dari buku ini kita diajarkan tentang sebuah cerpen yang tidak hanya sekedar bercerita, namun berminat  menawarkan keelokan dan kecanggihan pikiran serta bahasa. Tentu cerpen menjajikan pengalaman membaca yang berbeda, yang bisa asyik dan mengejutkan. Buku ini juga mengutarakan dalam cerpen pembaca tidak hanya bertemu dengan jalan cerita, melainkan dengan peragaan sebuah (atau sejumlah) kemungkinan naratif yang bisa terbangun dari berbagai anasir verbal. 

Buku ini juga memuat biografi singkat para penulis cerpen. Tradisi setiap penerbitan kumpulan pilihan cerpen ini, Kompas juga menyediakan ruang komentar bagi pengamat terhadap karya-karya tersaring. Harapannya dapat terjadi tantang-menantang kian cerdas antara pihak yang terlibat.

Mata yang Indah yang mana merupakan kumpulan cerpen pilihan Kompas ke-9, sejak awal seleksi tahunan atas cerpen-cerpen yang pernah dimuat di nomor Minggu harian itu diadakan. Mayoritas cerpen buku ini disebutkan adalah cerpen realis yang mengandalkan pengilasan psikologi karakter maupun komentar sosial tampak dominan, selain itu kumpulan ini cenderung ke arah simbolisme, prosa liris, bahkan semacam parabel. Sehingga buku ini menawarkan pemandangan dunia yang tak biasa, keanekaragaman ini faktor yang menjaga daya gerak genre cerita pendek dalam suatu khazanah kesustraan maupun dihadapan khalayak pembaca luas (anw).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...