TOXIC SOLIDARITY SECARA PRINSIP DAN PRAKTIKAL
Seperti Dalam
ospek mungkin kita pernah merasakan sistem dimana kita dilatih untuk menjadi
solid. Sistem ini mengharuskan kita menanggung kesalahan orang lain secara
bersama-sama. Cara ini, terdengar sangat bagus dan membuat suatu komunitas atau
organisasi menjadi sangat solid dengan prinsip sepenanggungan seperjuangan.
Namun, jika dilihat dari sudut lain hal ini akan menjadi buruk.
SECARA PRINSIP
Secara prinsip,
setiap orang bertanggung jawab atas segala sesuatu yang dia perbuat. Dan secara
prinsip pula orang lain tidak serta merta bertanggung jawab atas apapun yang
dibuat oleh orang lain pula, selain orang yang secara hukum atau moral terikat
dengan dirinya. Contoh keterikatan ini adalah perusahaan dengan karyawan atau
orang tua dengan anak. Dalam agama, setiap orang juga menanggung setiap
perbuatan dosa yang mereka buat secara masing-masing.
MENGAPA PRINSIP INI BENAR?
Prinsip ini,
mengembalikan semua tanggung jawab kepada setiap individu itu sendiri. Hal ini
berarti tidak akan ada orang yang dirugikan atas orang lain yang tidak ada
hubungan dengan dirinya secara konsen. Konsep ini menjadi benar karena adanya
beban moral dan pertanggungjawaban hanya bisa dibebankan kepada orang yang
bersangkutan. Jika beban moral dibagi kepada lebih banyak orang, maka setiap
orang berkemungkinan besar menjadi tidak bertanggung jawab atas apa yang ia
buat.
SECARA PRAKTIKAL
Dengan beban
kesalahan ditanggung setiap individu, maka konsekuensinya akan ditanggung
secara pribadi. Hal ini memungkinkan rasa tanggung jawab yang lebih besar. Hal
ini muncul karena setiap konsekuensi membuat efek jera yang lebih besar
daripada jika ditanggung kolektif. Secara praktikal toxic solidarity mengganggu
perkembangan orang lain. Beberapa orang merasa sia-sia atas usaha yang ia buat.
Pikiran untuk menyepelekan menjadi semakin besar karena orang yang sudah benar
menjadi tidak puas atas usahanya. Lihat, meski sudah benar ia tetap harus
menanggung kesalahan orang lain. Jika melihat alasan mengapa seseorang berusaha
menjadi benar, jawabannya adalah reward. Dan dalam toxic solidarity,
orang-orang hanya akan fokus pada kesalahan dan sangat minim apresiasi.
Komentar
Posting Komentar