Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: MAN'S SEARCH FOR MEANING

Man's Search for Meaning

Oleh: Titis Dwi Andhani

(Sumber: Amazon.co.id)


Judul                       : Man’s Search for Meaning

Penulis                   : Victor E. Franki

Penerbit                 : Noura Books

Tahun Terbit         : 2017

Kota                        : Jakarta Selatan

Jumlah Halaman  : 258 halaman

 

“Dunia Ternyata Bisa Menjadi Sangat Indah”

Objektivitas dalam melihat kenyataan sangat diperlukan dalam situasi yang sulit. Saat seorang manusia berpacu pada pikiran kosong yang membuatnya hampa, justru banyak hal yang tersimpan dalam setiap langkah kakinya. Penulis berusaha menggambarkan secara ringkas tentang manusia harus tetap menggunakan logikanya dan bagaimana perilaku manusia bisa mempengaruhi kinerja otak orang lain.

Kelebihan:

Buku ini sekilas hanya menceritakan bagaimana seorang tawanan menjalani kehidupan dalam penjara dan mantan tawanan yang enggan ditanyai seputar aktivitas yang mereka lakukan selama penghukuman berlangsung. Namun, dibalik segala kalimat dingin yang disusun penulis, makna yang terkandung di dalam setiap kata sangat menggambarkan bagaimana seorang manusia bertahan dalam segala situasi yang bahkan tidak menguntungkan baginya. Buku ini juga menjelaskan dari segi psikologis ketika manusia berperan dalam menghadapi masalah atau penghukuman yang dijalani. Sisi psikologis yang diangkat penulis menjadi daya tarik dalam buku ini.

Kekurangan:

Buku ini terdapat beberapa gambaran perilaku pelaku utama yang sulit dimengerti oleh pembaca. Kalimat yang dirangkai penulis terdapat banyak filsafat asing yang harus dicari maknanya oleh pembaca untuk semakin memahami isi bukunya.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: BUNGA YANG TERINJAK

  Bunga yang Terinjak (karya: Najla Kamiliya Gunawan ) (sumber: pinterest) Jam berdetak dengan keras mengikuti irama jantung. Dalam lorong yang gelap, beberapa wanita duduk dengan penuh ketegangan. Mereka duduk berjejer di lorong, tatapan yang penuh kecemasan saling bertaut dalam keheningan yang mencekam. Udara terasa beku, seolah lorong itu menjadi panggung bagi pertunjukan ketidakpastian. Setiap napas terasa berat, seakan-akan mereka menanti waktu yang akan mengguncang fondasi kehidupan mereka.  Dahinya basah berkeringat meskipun udara malam dingin menusuk panca indra. Dengan susah payah, ia kembali menelan salivanya. Bola matanya bergetar memancarkan ketakutan tatkala memandang kejadian mengerikan itu dari balik tirai, hatinya berdebar-debar di tengah ketakutan. Kegelapan malam menyaksikan bayangan-bayangan kekerasan, dan ia merasa terjebak dalam dunia gelap yang tak bisa diubah. Ia sontak menundukkan pandangannya, membiarkan rambutnya menutupi wajahnya, karena tak...