Fakultas Elit, Fasilitas Sedikit
Malang,
LPM AQUA-Senin
(03/10/2022) Semester ganjil ini Universitas Brawijaya telah memperbolehkan
mahasiswanya untuk 100% hadir dalam perkuliahan offline, begitu juga
dengan FPIK. Dimulai dengan adanya Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru
(PKKMB) hingga saat ini, FPIK semakin ramai saja tiap harinya. Namun selama
adanya pandemi dengan uang UKT yang tidak mendapat keringanan, apakah fasilitas
di FPIK sudah berkembang?
Sebelum
itu mari kita meninjau ulang fasilitas apa saja yang masih kurang dan sangat
diperlukan oleh FPIK untuk menunjang kegiatan belajar mengajar yang ada.
Apabila dilihat kembali sebenarnya FPIK masih perlu membangun beberapa
fasilitas penting yang sangat bermanfaat bagi mahasiswa, dosen maupun civitas
akademik lainnya.
- Kurangnya tempat bagi teman-teman
mahasiswa untuk mengerjakan tugas di fakultas
- Akses kecepatan Wi-Fi yang terkadang
masih lambat
- Lapangan bola basket dan bola voli yang
masih perlu perbaikan dan penambahan fasilitas pelengkap olahraga lainnya
- Beberapa fasilitas mushola yang sudah
rusak
- Beberapa laboratorium yang masih perlu
untuk diperbaiki serta dilengkapi lagi peralatannya
Lalu,
apa kata mahasiswa terkait dengan fasilitas-fasilitas yang ada di FPIK?
“Kurang
tempat duduk untuk menunggu kelas tiba.”
“Kursi
(ruang kelas) yang masih lama sehingga membuat tidak nyaman saat duduk selama
perkuliahan berlangsung, serta papan tulis yang sangat kecil di gedung D.”
“Fasilitasnya
sudah bagus, tapi terkadang AC bermasalah.”
“Fakultas
elit fasilitas sedikit. Kurang gazebo biar mahasiswa bisa mengerjakan laporan
praktikum di gazebo atau sekedar kursi dan meja di depan gedung kelas.”
Teman-teman
mahasiswa FPIK ternyata juga merasakan bahwa FPIK masih perlu melakukan
pembenahan dalam hal penyediaan fasilitas perkuliahan. Fasilitas tersebut
nantinya dapat sangat membantu teman-teman mahasiswa FPIK untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran selama perkuliahan berlangsung.
Disamping
itu, terdengar kabar bahwa FPIK ingin melakukan pembangunan sebuah kolam ikan
di depan kantin FPIK. Poster rencana pembangunan tersebut sudah dipasang oleh
pihak FPIK di depan area kantin FPIK. Dalam poster tersebut terlihat rancangan
gambar kolam ikan yang ingin dibangun.
Terkait
dengan keluh kesah dan adanya kabar pembangunan tersebut, LPM AQUA mencoba
untuk melakukan wawancara langsung kepada Prof. Maftuch selaku Dekan FPIK. Beliau
menyampaikan bahwa memang benar FPIK akan melakukan pembangunan kolam pada
tanah kosong yang ada di depan kantin. Tujuan dari pembangunan tersebut tak
lain untuk mendukung adanya program Green Campus yang diangkat oleh
FPIK.
“Di
sana tidak hanya sekedar kolam, tapi sudah kita buat perencanaan namanya kolam
terbuka hijau. Di tengahnya ada kolam, di pinggir-pinggirnya nanti sangat
rimbun dengan kehijauan. Itu sebagai jantung, paru-parunya dari FPIK UB, sehingga
orang masuk FPIK UB itu nanti merasa udaranya sangat bagus, sirkulasi, flow
udara sehat juga sangat bagus, kemudian view yang penting. Kuncinya
adalah kolam terbuka hijau, kita akan mendukung policy universitas yang
namanya Green Campus,” jelas Prof Maftuch.
“Jadi
di sana nanti ada kolam, ada jogging track untuk melihat view,
dermaga yang bisa dipakai untuk praktikum mahasiswa. Selain itu juga di kolam
akan kita kasih ikan hias yang bagus. Sebelahnya ada gazebo-gazebonya sebagai
tempat mahasiswa untuk berkarya, produktif,” sambung beliau.
Terkait
dengan fasilitas lain yang masih kurang di FPIK, Prof. Maftuch menjelaskan
bahwa akan membangun beberapa fasilitas untuk menunjang kualitas mahasiswa FPIK
UB. Salah satunya terkait dengan tempat atau ruang yang dapat digunakan oleh
mahasiswa untuk mengerjakan tugas kuliah. Prof. Maftuch menyatakan bahwa FPIK
akan membangun selasar untuk mahasiswa agar bisa mengerjakan tugas dengan lebih
baik.
“Kami
akan membangun selasar untuk mahasiswa. Nanti parkir mobil (dekat pohon
beringin) kami bongkar yang nanti akan berbentuk letter L. Itu nanti
menjadi tempatnya mahasiswa untuk bekerja. Ini juga merupakan bagian dari green
campus,”
“Untuk
tempat pengerjaan tugas yang lesehan, nanti juga akan diberikan kursi, saat ini
masih dibuatkan. Itu termasuk dalam fasilitas mahasiswa untuk bisa berkarya dan
jauh lebih produktif,” ungkap Prof. Maftuch.
Prof.
Maftuch menyatakan bahwa akan memprioritaskan pembangunan selasar terlebih
dahulu yang ditujukan untuk mahasiswa, sedangkan untuk pembangunan kolam masih
akan dilakukan tahun depan. Rencananya, pembangunan selasar bagi mahasiswa
tersebut akan dilakukan tahun ini dan diharapkan akhir tahun sudah selesai.
Selain
itu, fasilitas olah raga yang dimiliki oleh FPIK UB juga masih minim. Dengan
adanya dua lapangan olah raga, yaitu basket dan voli yang diharapkan dapat
digunakan oleh mahasiswa untuk berolah raga maupun menyampaikan minatnya ke
dalam bidang tersebut. Namun, sangat disayangkan bahwa kedua lapangan tersebut
masih memiliki fasilitas yang minim.
“Lapangan
voli Alhamdulillah sudah kita renovasi, sekarang sudah ready, tapi
masalah kapan digunakan nanti tinggal Pak WD3 (Wakil Dekan 3) bersama dengan
teman-teman aktivis kemahasiswaan untuk mengaktifkan kembali. Lapangan basket
akan kita renovasi juga, supaya bisa bermanfaat. Jadi lapangannya kita dorong
masuk ke belakang, karena saya melihat dibagian belakang masih kosong, sehingga
gazebonya nanti kita dorong ke belakang. Nanti kita kasih tembok tinggi dan
kita dorong ke belakang, sehingga lapangan basketnya sudah penuh dan bisa
dimanfaatkan dengan baik,”
“Gazebonya
kita perbaiki semuanya. Kita tambahkan ruangan, bahkan kita beri juga kamar
mandi di sebelah sana. Jadi Insya Allah adek-adek akan bisa berolahraga dengan
baik,” jelas Prof. Maftuch terkait dengan pembaharuan fasilitas olahraga yang
ada di FPIK UB.
Sebenarnya,
fasilitas apa saja yang sudah berhasil dibangun dan direnovasi oleh FPIK UB
selama masa pandemi?
Prof.
Maftuch berpendapat bahwa “Laboratorium Pendidikan Harus Dikuatkan”. Beliau
kemudian mengungkapkan bahwa pada awal tahun 2021, FPIK UB sudah mulai
merenovasi beberapa laboratorium yang ada di FPIK. Dalam sesi wawancara Prof.
Maftuch juga mengungkapkan bahwa akan membangun Laboratorium Research
yang nantinya bisa digunakan oleh teman-teman mahasiswa yang ingin melakukan
penelitian.
“Tahun
depan Insya Allah isu Laboratorium Research akan dibangun. Jadi nanti
adek-adek penelitian sudah tidak bingung lagi. Kalau sekarang kan masih campur
antara penelitian dengan praktikum dan seterusnya,”
“Untuk
sekarang laboratorium praktikum sudah dibenahi secara keseluruhan, sampai
dengan akhir tahun ini Insya Allah akan difasilitasi alat. Sudah cukup banyak
ini, sudah lebih dari 1,5 M tahun ini untuk alat,” jelas Prof. Maftuch.
Terlihat
juga bahwa ada pembangunan gazebo baru penghubung antara gedung D dan gedung C.
Gazebo tersebut dilengkapi dengan beberapa bangku yang dapat digunakan oleh
mahasiswa untuk mengerjakan tugas perkuliahan maupun untuk tempat istirahat.
Terdapat juga parkiran mobil baru di depan lapangan basket yang dikhususkan
untuk dosen dan karyawan, serta terdapat gedung laboratorium terpadu yang
dilengkapi dengan fasilitas laboratorium bahasa dan multimedia pada lantai 3
dan gazebo terbuka pada bagian rooftop.
Rencana
FPIK ke depannya selain adanya pembangunan selasar bagi mahasiswa, laboratorium
research, perlengkapan alat laboratorium, Prof. Maftuch juga
menyampaikan bahwa terdapat rencana untuk merenovasi masjid FPIK yang apabila
ditinjau ulang lagi memang sudah banyak fasilitas yang perlu dibenahi.
Misalnya, pintu kamar mandi putri yang rusak, tempat wudhu yang masih terlihat
kotor dan kurang pencahayaan, alas untuk salat, mukena yang terkadang kotor
saat digunakan, serta atap teras masjid yang terkadang bocor saat hujan.
“Saat
ini sudah saya bangun perencanaan mau saya robohkan, mau saya bangun lantai 3.
Gambarnya (desainnya) sudah jadi, tinggal 3D nya saja. Nanti lantai 1 untuk
putra, lantai 2 untuk putri, lantai 3 untuk kajian-kajian. Jadi Insya Allah
sudah kami gambar (desain), selesai gambarnya (desainnya),” ungkap Prof.
Maftuch.
Apabila
ditarik garis besar, FPIK akan melakukan pembangunan besar terhadap
fasilitas-fasilitas yang ada di FPIK. Dekan FPIK UB, Prof. Maftuch sudah
menyampaikan bahwa FPIK akan sebisa mungkin memenuhi fasilitas yang dibutuhkan
oleh mahasiswanya.
“Sebenarnya
Pak Maftuch masih ingin bercita-cita memberikan fasilitas bagi mahasiswa. Saya
ingin mahasiswa kita sebagai start up-start up, tapi masih dalam
perencanaan. Ini karena lobby dengan universitas, tapi intinya mahasiswa
akan saya berikan suatu fasilitas untuk Open House sama Crew Working Space.
Jadi siapa punya kreativitas kita berikan tempat di working space,
silahkan kamu kerja di situ,”
“Masyarakat
juga kami buatkan suatu tempat yang dinamakan Unit Pelayanan Masyarakat Perikanan
Kelautan. Jadi masyarakat kami undang ke sini untuk menyampaikan keluhan dan
masalahnya, kami berusaha menjadi penyelesai (para dosen). Mahasiswa kami
berikan Unit Inkubator, Kreativitas dan Kewirausahaan Mahasiswa (UIKKM),” jelas
Prof. Maftuch.
Banyaknya rencana yang ingin dilakukan oleh pihak FPIK, dengan ini menjadikan mahasiswa perlu untuk melakukan pengawasan serta pengawalan terhadap jalannya proses pengembangan FPIK sesuai dengan rencana yang dijelaskan oleh Prof. Maftuch selaku Dekan FPIK. Mahasiswa mendapatkan hak untuk meminta kejelasan terkait dengan rencana FPIK yang berhubungan dengan kesejahteraan mahasiswa maupun civitas akademik lainnya. Terus kawal hingga rencana-rencana tersebut berhasil diwujudkan. (dnp)
Komentar
Posting Komentar