Langsung ke konten utama

HARIAN AQUA (Vol: 36): DUKA TRAGEDI KANJURUHAN

Duka Tragedi Kanjuruhan

(Sumber: Dok. LPM AQUA)

Malang, LPM AQUA-Senin (10/10/2022) 01 Oktober 2022 menyisakan duka yang mendalam pada masyarakat Indonesia, terutama keluarga suporter Arema FC. Pertandingan yang diakhiri dengan derai tangis air mata hasil dari ketidakadilan oknum. Stadion Kanjuruhan, Malang menjadi saksi bisu tragedi yang menewaskan 200 lebih penonton bola malam itu.

Satu persatu runtutan peristiwa diusut oleh media. Masyarakat dan keluarga korban meminta keadilan dan pertanggung jawaban akibat adanya lemparan gas air mata ke arah suporter. Penembakan tanpa alasan yang jelas tersebut menyebabkan kericuhan di antara par suporter. Mereka panik menyelamatkan diri dari tembakan gas air mata yang perih di mata dan menyebabkan sesak di dada. Para suporter berebut untuk bisa keluar dari dalam stadion, sedangkan beberapa pintu keluar stadion masih dikunci, tak ada akses keluar. Dobrak dan terus dobrak sambil meneriakkan permintaan “Tolong, buka pintunya!”. Namun, sudah terlambat. Sudah banyak korban jatuh akibat sesak, terjepit, terinjak dan lain sebagainya. Di dalam stadion pun masih ribut pula aparat yang “mengamankan” para suporter lain. Betapa menyedihkan tragedi yang menimpa dunia sepakbola Indonesia.

Hari-hari selanjutnya, media, keluarga, suporter bola, masyarakat Indonesia terus meminta keadilan atas terjadinya tragedi Kanjuruhan tersebut. Suporter bola dan beberapa masyarakat yang ada di beberapa kota melakukan doa bersama di tempat-tempat penting yang ada di kota tersebut. Malang tak terkecuali. Arema, berbaur dengan masyarakat dan mahasiswa melakukan doa bersama serta menyuarakan pendapat dan permintaan di depan Balai Kota Malang. Semua berkumpul menjadi satu untuk berbela sungkawa dan menuntut adanya pengusutan terhadap tragedi Kanjuruhan.

Beberapa tribute diberikan untuk korban tragedi Kanjuruhan, seperti adanya doa bersama, peletakan bunga, bersama menyalakan 1000 lilin, dst. Hal tersebut dilakukan untuk mengenang dan mendoakan korban-korban yang tak bisa terselamatkan saat tragedi Kanjuruhan. Mahasiswa FPIK pun memberikan tribute spesial untuk korban tragedi Kanjuruhan. Penulisan beberapa kata di atas bendera yang merujuk pada tragedi Kanjuruhan telah dilakukan. Doa bersama telah dipanjatkan. Suara-suara yang menyuarakan kekecewaan telah dilantunkan. Saat ini, tinggal keadilan yang perlu diperjuangkan. Keadilan bagi ratusan korban tak bersalah akibat kesalahan aparat. (dnp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...