Langsung ke konten utama

Resensi Buku : Belajarlah Kepada Lebah dan Lalat

 

Gambar : pustakanu.wordpress.com

Oleh : Mutahassin Bilhaq

 

Identitas Buku

Judul               : Belajarlah Kepada Lebah dan Lalat

Penulis            : Agoes Ali Masyhuri

Penerbit          : Khalista Surabaya

Tahun Terbit   : 2013

Halaman         : 303 halaman

Kategori          : Refleksi

Bahasa            : Indonesia

Harga              : Rp. 65.000

Ringkasan

“Sesungguhnya mencari rezeki halal dengan cara yang benar tidaklah sulit. Hanya saja orang yang menganggap sulit karena ia mempersulit hidupnya sendiri. Hatinya lebih cenderung kepada sesuatu yang haram. Memang, memungut rezeki haram tampaknya lebih mudah, tetapi pada akhirnya menyulitkan diri sendiri. -hlm. 156

KH. Agoes Ali Masyhuri atau yang lebih dikenal dengan Gus Ali merupakan sosok kyai kharismatik asal Sidoarjo, Jawa Timur. Beliau juga merupakan pengasuh Pondok Pesantren Bumi Sholawat yang juga terletak di Sidoarjo, melanjutkan perjuangan kakeknya yakni kyai Muhdhar. Sebelumnya, tulisan-tulisan beliau sudah bertebaran di berbagai media massa, mulai dari persoalan keagamaan, sosial, ekonomi, hingga seni dan budaya yang beliau tulis dengan pemikiran kritis sehingga mendapat atensi dari publik.

Pada tahun 2013, terbitlah buku “Belajarlah Kepada Lebah dan Lalat” karya Gus Ali. Beliau mengajak pembaca untuk meneladani pola hidup lebah yang selektif dan bermanfaat bagi makhluk lain, khususnya dalam mencari rezeki. Tidak sebagaimana lalat yang cenderung sembrono dan justru membahayakan makhluk lain. Dalam konteks ini, seharusnya manusia yang ingin hidup berkah, sukses, dan bahagia, hendaknya selalu selektif dalam mencari rezeki atau menjalin hubungan sosial, berusaha menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama; tidak merugikan, tetapi justru menguntungkan orang lain. Apalagi sampai terjebak dalam semboyan: “Mencari rezeki yang haram saja susah, apalagi yang halal?”.

Pesan-pesan dakwah yang terkandung dalam buku "Belajarlah kepada lebah dan lalat" yang menjadi alasan utama dalam pembuatan buku ini. Penulis yaitu KH. Agoes Ali Masyhuri ingin menyampaikan amanat kepada pembaca agar dalam menjalani hidup tidak hanya mencari kebahagiaan dunia tetapi juga bagaimana caranya agar bisa mendapatkan kebaikan di dunia juga di akhirat. Pesan-pesan yang tertulis dalam buku tersebut mencakup masalah yang terjadi dimasyarakat dari kalangan bawah hingga para pejabat. Bagaimana menjalin hubungan dengan sesama manusia, dengan makhluk–makhluk Allah yang lain dan juga hubungan dengan Allah. Materi dakwah yang disampaikan kepada mad'u dibedakan menjadi tiga yakni akidah, syariah, dan akhlak.

Kelebihan

Banyak sekali pesan dan pelajaran penting yang bisa kita ambil dari buku ini. Dalam buku ini terdapat resep-resep guna membimbing pembacanya agar mengetahui langkah cerdas untuk menjemput kekayaan, keberkahan serta kebahagiaan hidup. Gus Ali menulis buku ini karena beliau tidak ingin keberhasilan di raih hanya beberapa orang tetapi siapapun berhak untuk mendapatkan keberhasilan itu dengan rahmat Allah yang sangat luas. Selain itu pada setiap bab, Gus Ali tidak lupa mengutip beberapa ayat al-qur’an serta hadist sebagai rujukan dari pesan yang ingin beliau sampaikan.

Kekurangan

Secara keseluruhan tentang isi dan bagaimana Gus Ali menyampaikan pesan lewat buku ini sudah sangat baik. Tetapi menurut saya akan lebih baik jika di sepanjang buku terdapat beberapa ilustrasi atau gambar yang menjadi pesan inti dari buku tersebut. Karena menurut penelitian, otak manusia memproses gambar 60.000 kali lebih cepat daripada teks, serta 90 persen informasi yang di kirim ke otak berbentuk visual.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Resensi Buku: The 5 Levels of Leadership

  gambar: media.oiipdf.com Oleh : Mutahassin Bilhaq   Identitas Buku Judul               : The 5 Levels of Leadership Penulis            : John C. Maxwell Penerbit          : Center Street Tahun Terbit   : 2011 Halaman         : 452 halaman Kategori          : Leadership Bahasa             : Inggris Harga              : $17.66 Ringkasan "Leadership is one of my passions. So is teaching it. I’ve dedicate more than thirty years of my life to helping others learn what I know about leading. In fact, I spend about eight days every year teaching l...

HARIAN AQUA (Vol. 33): HARGA BBM NAIK, APA KATA MAHASISWA?

Harga BBM Naik, Apa Kata Mahasiswa? (Sumber: garta.com) Malang, LPM AQUA -Selasa (12/09/2022), BBM atau singkatan dari bahan bakar minyak merupakan jenis bahan bakar yang dihasilkan dari suatu pengilangan ( refining) minyak mentah ( crude oil ). Minyak mentah yang berasal dari perut bumi ini diolah dalam pengilangan dahulu untuk menghasilkan suatu produk-produk minyak yang termasuk di dalamnya yaitu BBM. Pemerintah pada S abtu, 3 September 2022, resm i menaikkan harga BBM atau menghapus subsidi BBM. Berbagai tanggapan menanggapi kenaikan dari harga BBM tidak menyurutkan langkah pemerintah. Harga Solar dari Rp 5.150 menjadi Rp 6.800 per liter. Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan pertamax yang non-subsidi naik di harga Rp 14.500 dari sebelumnya Rp 12.500 per liter.      (Sumber: pertamina.com) Berbagai respon pun tertuai terutama dari kalangan mahasiswa. Para mahasiswa memberikan beragam tanggapan mengenai kenaikan BBM yang terjadi d...

RESENSI BUKU: SEIKHLAS AWAN MENCINTAI HUJAN

Seikhlas Awan Mencintai Hujan (Sumber: pustakabukubekas_pinterest.com) Malang, LPM AQUA -Jumat (25/03/2022) Buku ini mengajarkan cara bagaimana kita mengikhlaskan sesuatu yang kita sendiri tidak mau melepaskannya. Terkadang tuhan menghadirkan kehilangan bukan untuk ditangisi, tetapi untuk mengajari agar jangan terlalu dalam berharap pada seseorang. Tidak ada siapa pun yang akan sanggup kehilangan seseorang yang paling kita inginkan dalam hidup. Seseorang yang sangat kita harapkan untuk tinggal dan menua di bawah satu atap yang sama. Seseorang yang pernah kita bayangkan tentang menjalani suatu pagi dan menyambut matahari berdua bersama. Seseorang yang kepadanya ia pernah berencana membuat sepasang kursi, tempat di mana bisa duduk untuk menyaksikan langit senja. Seseorang yang kepadanya ia berjanji untuk saling menjaga hingga tutup usia.  Bagaimana bila nama yang kau sebut di sepertiga malammu bukan nama yang ingin Tuhan satukan denganmu?  Pada akhirnya, tidak ada yang mampu dil...