Langsung ke konten utama

RESENSI BUKU: AUTOMIC HABITS

ATOMIC HABITS

(Sumber: goodreads.com)

 

Judul                       : Atomic Habits

Penulis                    : James Clear

Penerbit                  : Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit            : 2019

Jumlah halaman     : 352

ISBN                       : 9786020633176

 

Atomic Habits mengajarkan perubahan dalam kehidupan bahwa tidak perlu melakukan tindakan yang besar. Clear mengungkapkan, melalui tindakan-tindakan kecil dapat membawa perubahan dalam hal yang baik. Perubahan-perubahan kecil ini akan bersatu mendatangkan pengaruh revolusioner pada kehidupan. Clear mengajarkan untuk memulai perubahan kecil pada kebiasaan-kebiasaan tiap hari. Tindakan 1% yang lebih baik setiap hari akan menghasilkan 37% peningkatan dalam satu tahun. Clear juga mengungkapkan dalam kehidupan pemenang dan pecundang memiliki sasaran yang sama. Orang yang berfokus pada penetapan sasaran cenderung mengalami kasus survivorship bias yang serius. Oleh karena itu fokus dilakukan pada sistem dengan menjadi lebih baik setiap harinya. Sasaran baik untuk menetapkan arah tapi sistem adalah yang terbaik dalam mendapatkan kemajuan. Dalam buku ini juga mengajarkan mengenai aturan dua menit.


Kelebihan:

Buku Atomic Habits mampu memberikan sebuah sudut pandang baru melalui perubahan-perubahan kecil. Buku ini juga mampu memotivasi pembaca. Clear mampu membawa pembaca dalam menyampaikan pesan yang ingin beliau sampaikan melalui studi kasus. Kasus-kasus ini memudahkan pembaca dalam memahami hal-hal positif yang Clear maksudkan.


Kekurangan:

Meskipun secara umum pemilihan kosa kata sudah baik dan mudah dipahami oleh pembaca. Namun, masih terdapat beberapa kata yang menggunakan istilah khusus tanpa keterangan lebih lanjut seperti survivorship bias. Hal ini tentu membuat pembaca bingung. (raa)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

CERPEN JEJAK DI UJUNG SENJA - YAHYA AHMAD KURNIAWAN

  Jejak di Ujung Senja  karya: Yahya Ahmad Kurniawan Di sebuah desa kecil yang dikelilingi oleh pegunungan hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Arif. Setiap sore, saat matahari mulai merunduk di balik bukit, Arif selalu berjalan ke tepi danau yang tenang. Danau itu adalah tempat favoritnya, tempat di mana ia bisa merenung dan melupakan segala beban hidup.  Suatu hari, saat Arif duduk di tepi danau, ia melihat seorang gadis asing yang sedang menggambar. Rambutnya panjang dan berkilau seperti sinar matahari, dan senyumnya mampu menghangatkan hati siapa pun yang melihatnya. Arif merasa tertarik dan mendekatinya.  “Nama saya Arif,” katanya dengan suara pelan.  Gadis itu menoleh dan tersenyum. “Saya Lila. Saya baru pindah ke desa ini.”  Mereka pun mulai berbincang. Lila bercerita tentang kota asalnya yang ramai, sementara Arif menceritakan keindahan desa danau yang mereka tempati. Sejak saat itu, mereka menjadi teman akrab. Setiap sore, mereka bertemu di tepi ...

RESENSI BUKU: PERTEMUAN DUA HATI

PERTEMUAN DUA HATI (Sumber: bukabuku.com) A.                Identitas Buku a)                  Judul Buku                  : Pertemuan Dua Hati b)                  Pengarang                   : Nh. Dini c)                   Penerbit                      : Gramedia Pustaka Utama Jakarta d)                  Tahun Terbit  ...

CERPEN: Pelangi Dibawah Langit Basah

  Pelangi Dibawah Langit Basah        Di sebuah desa kecil yang dikelilingi sawah hijau, hiduplah seorang pemuda bernama Langit. Ia adalah seorang pelukis yang menghabiskan sebagian besar waktunya di tepi sungai, menciptakan lukisan-lukisan indah yang terinspirasi dari alam sekitarnya. Namun, meski hidup dikelilingi keindahan, hatinya terasa sepi. Suatu sore, saat langit mulai gelap, Langit melihat seorang gadis duduk di tepi sungai. Gadis itu bernama Senja pendatang baru di desa itu. Dengan rambut panjang yang tergerai dan mata yang bersinar, Senja tampak terpesona oleh keindahan alam di sekelilingnya. Langit merasa tertarik dan, tanpa ragu, ia mendekatinya. "Hai, aku Langit. Apa yang kamu lukis?" tanyanya sambil melihat sketsa di tangan Senja.  Senja tersenyum. "Aku sedang mencoba menggambar pemandangan ini, tapi rasanya sulit. Kamu seorang pelukis?"  Langit mengangguk. "Aku lebih suka melukis lanskap. Mari aku tunjukkan beberapa teknik."  ...