PELAKSANAAN WISUDA HYBRID UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Malang,
LPM AQUA-Senin
(06/06/2022) Pelaksanaan wisuda di Universitas Brawijaya semenjak 2 tahun
pandemi ini akhirnya mulai mengalami pelonggaran. Adanya pelonggaran ini
memberikan kesempatan bagi para wisudawan agar bisa merasakan kembali atmosfer
wisuda secara offline di universitas, setelah sebelumnya diharuskan
untuk melakukan wisuda secara online. Prosesi wisuda Universitas
Brawijaya kali ini bertempat di Gedung Samantha Krida. Meskipun dalam
prosesinya masih dibatasi terkait dengan kuota beserta protokol kesehatannya,
namun wisudawan menyambut dengan suka cita kesempatan untuk kembali merasakan
wisuda secara offline.
Prosesi
wisuda yang dilakukan oleh Universitas Brawijaya diikuti sebanyak 50% wisudawan
dari tiap fakultas dengan kuota pendamping maksimal 2 orang. Sedangkan untuk
wisudawan yang tidak mendapatkan kuota untuk melakukan wisuda secara offline
akan mengikuti prosesi wisuda secara online. Tentunya selama prosesi
wisuda, pihak Universitas Brawijaya tetap memperhatikan jalannya protokol
kesehatan demi menunjang keamanan dan kenyamanan wisudawan beserta pastisipan
wisuda lainnya. Para wisudawan akan dipersilahkan untuk menempati tempat duduk
yang telah diatur jaraknya oleh panitia. Selain itu, adanya pemberlakuan untuk
tetap menggunakan masker selama prosesi wisuda berlangsung juga mendukung
terlaksananya prokes (protokol kesehatan) dengan baik. Namun, nyatanya masih
terdapat kekurangan terkait dengan jalannya protokol kesehatan tersebut,
seperti yang telah dijelaskan oleh salah satu wisudawan, Marhen Andan Prasetyo,
bahwa saat proses masuk ke dalam Gedung Samantha Krida tidak dilakukan
pengecekan suhu dan scan QR peduli lindungi.
“Wisuda
kemarin meriah walaupun dengan sistem hybrid setelah pandemi covid-19,
dimana untuk wisuda offline diberi kuota 50% tiap fakultas. Terkait
prokes menurut saya sudah bagus, tiap wisudawan diberi jarak dan tetap memakai
masker. Akan tetapi ada yang perlu diperhatikan, terutama di awal memasuki
gedung tidak ada pemeriksaan suhu dan scan QR Peduli Lindungi,” ungkap
Mas Andan.
“Untuk pendamping
maksimal 2 orang dengan syarat mendapatkan undangan yang dibagikan saat gladi
bersih,” sambung Mas Andan, terkait dengan sistematika proses wisuda offline
Universitas Brawijaya.
Bagi
wisudawan yang ingin mengikuti wisuda offline tidak terdapat persyaratan
khusus yang diberikan oleh universitas yang harus dipenuhi. Wisudawan hanya
diminta untuk mengisi list nama pada Google form yang telah
disediakan sebagai bukti bahwa mereka bersedia untuk mengikuti prosesi wisuda
secara offline. Setelah proses pendaftaran dengan pengisian list
nama, wisudawan akan menunggu untuk mendapatkan kuota wisuda offline,
kurang lebih selama 3 bulan.
“Untuk
dapat periode sampai pelaksanaan wisuda harus menunggu sekitar kurang lebih 3
bulan setelah pendaftaran lewat Gform (Google form). Tapi untuk
pengumuman wisuda offline baru diberitahu H-7 wisuda. Jadi sistemnya
harus konfirmasi ke koordinator wisuda fakultas untuk ikut wisuda offline,”
jelas Mas Andan.
Pesan
yang ingin disampaikan oleh Mas Andan untuk teman-teman yang sedang berjuang
untuk menyelesaikan tugas akhir maupun skripsi agar tetap semangat untuk
menyelesaikan tugas akhir atau skripsinya.
“Pesan
buat teman-teman yang belum lulus tolong hapus aplikasi game kalian ya,
karena bikin males ngerjain skripsi. Tips yang lagi ngerjain skripsi, kerjakan
skripsi kalian walaupun hanya dapat 1 paragraf dalam sehari, soalnya kalo putus
sehari ga ngerjain, pas mau ngerjain lagi jadi blank dan males hehe.” (dnp)
Komentar
Posting Komentar